Jejak Perdagangan di Gaza
Pemerintahan Gaza beralih di tangan Kerajaan Assyria pada 734 SM. Mereka menjadikan Gaza sebagai batas wilayah selatan. Ekspansi wilayah bangsa Persia berhasil mengalihkan Gaza pada BCE 539 SM.
Bangsa penganut Helenistik pun tergiur pula menguasai Gaza. Mereka mengembangkan pangkalan maritimnya sejauh empat kilometer dari Gaza. Bangsa Yunani kemudian menggunakan armada laut Anthedon sekitar tahun 520 SM. Raja Alexander Agung yang berhasil menguasai sebagian dunia pada 332 SM meminta Alexan der Janneus untuk mempertahankan wila yah kekuasaannya, termasuk Gaza dari serangan rivalnya, Pompey. Bahkan, Gaza menjadi salah satu pelabuhan utama Kerajaan Roma.
Produk-produk alam Gaza pun makin tersebar di Inggris dan Eropa Barat sekitar abad kelima Masehi. Interaksi ini menghasilkan misionaris Kristiani, seperti Barsanuphius, John of Gaza, dan Mark the Deacon.
Kedatangan Muslim dirintis pada 637 SM, nyatanya tak mengubah aura multikultural Kota Gaza. Bahkan, cendekiawan Muslim juga lahir di kota tersebut, Muhammad al-Shafi’i. Dia membentuk sekolah hukum bagi Muslim pada abad kedelapan. Serangan Tentara Salib pada abad ke-11 mengakibatkan Gaza tak lagi menjadi tempat transit Muslim yang pergi berhaji ke Makkah.
Sumber: Pusat Data Republika/Indah Wulandari
No comments:
Post a Comment