Ulang tahun TNI Angkatan Udara dan sumbangan masyarakat Aceh

 Untuk mengumpulkan dana itu, Soekarno berpidato pertama kali pada 16 Juni 1948 di Aceh Hotel, Kuta Raja, dan berhasil menggugah semangat rakyat Sumatra khususnya Aceh.
Soekarno. ©2012 Merdeka.com/dok
TNI AU hari ini, atau Selasa 9 April berulang tahun ke-67. Pembentukan kops ini tidak terlepas dari sumbangan masyarakat Aceh.
Kisah perjuangan TNI AU tak bisa lepas dari pesawat pertama mereka dengan nomor registrasi RI-002. Sengaja diberi nomor 002 karena nomor registrasi 001 disiapkan untuk pesawat kepresidenan yang akan dibeli dengan biaya sendiri. Sementara, RI-002 saat itu statusnya adalah pesawat charter.
Setelah menunggu sejak dua tahun, akhirnya niat membeli pesawat sendiri tercapai pada 1948. Pesawat Dakota RI-001 dibeli dengan biaya hasil dana 'fonds' Dakota yang dibentuk atas gagasan KSAU Komodor Udara S Suryadarma. Dana tersebut dikumpulkan oleh Biro Rencana dan Propaganda, Pimpinan Opsir Udara II Wiweko Supono, dibantu oleh Opsir Muda Udara III Nurtanio Pringgoadisurjo.
Kepala Biro Penerangan Opsir Muda Udara I J Salatun diberi tugas mengumpulkan dana dengan cara mengikuti Presiden Soekarno ke Sumatra menggunakan pesawat RI-002. Kenapa Sumatra menjadi sasaran daerah propaganda dana Dakota? penyebabnya antara lain; karena teritorinya merupakan daerah perdagangan strategis, yang dimungkinkan dilakukan hubungan dagang dengan luar negeri.

Selain itu, potensi kekayaan alam yang letaknya strategi memungkinkan adanya pendapatan devisa dengan cara penyelundupan barang ke luar negeri. Penyelundupan terpaksa dilakukan karena ada blokade Belanda, sehingga perdagangan secara wajar tidak mungkin dilakukan. Karena lokasinya strategis, Sumatra tepat dijadikan sebagai sasaran dana Dakota.
Seperti tertulis dalam buku Sejarah Operasi Penerbangan Indonesia periode 1945-1950 yang diterbitkan Dinas Sejarah TNI AU, sasaran dana Dakota di antaranya daerah Lampung, Bengkulu, Jambi, Pekanbaru, Bukittinggi, Tapanuli dan Aceh.
Untuk mengumpulkan dana itu, Soekarno berpidato pertama kali pada 16 Juni 1948 di Aceh Hotel, Kuta Raja, dan berhasil menggugah semangat rakyat Sumatra khususnya Aceh. Lalu panitia Dakota dibentuk, dan diketuai oleh Djunet Yusuf, Said Ahmad Al Habsji. Dalam tempo dua hari, masyarakat Aceh berhasil mengumpulkan uang 130.000 straits dollar.
Uang itu digunakan untuk membeli pesawat terbang AURI. Soekarno menunjuk Opsir Udara II Wiweko Supono sebagai Ketua Misi Pembelian pesawat Dakota yang kemudian diberi nama RI-001. Berbekal pesawat itu dipimpin Wiweko, perintis Angkatan Udara, gencar terbang ke India dan Birma.
Bermodal RI-001 Seulawah, Wiweko Supono berhasil mendirikan perusahaan penerbangan niaga yang dikenal sebagai 'Indonesia Airways'. Pesawat RI-001 ini sekaligus menjadi pesawat Kepresidenan, dan digunakan pengangkut pejabat pemerintahan ketika kunjungan ke luar negeri atau ke daerah-daerah, misalnya ke Sumatra.
Kedatangan RI-001 ke Aceh merupakan bukti nyata bagi rakyat Aceh atas sumbangan lewat dana dakota tersebut. Sebagai bentuk rasa terima kasih dari pemerintah pusat maka 'joy-flight' pertama kali dilakukan di Aceh dengan penumpang para tokoh, pemuka, dan pedagang Aceh. | sumber: merdeka.com

No comments: