Sinyal Kiamat dari Danau Tiberias: Israel Sudah seperti Yajuj dan Majuj

Sinyal Kiamat dari Danau Tiberias: Israel Sudah seperti Yajuj dan Majuj
Pasang surutnya air Danau Tiberias selalu membikin heboh. Ilustrasi: Ist
Danau Tiberias memiliki beragam sebutan yakni Danau Galilea, Danau Genesaret, Danau Kineret, dan Danau Kinerot. Ini adalah danau air tawar terbesar di Palestina . Dilihat dari struktur geografisnya Danau Tiberias diapit oleh dua negara muslim yakni Palestina dan Suriah. Namun secara politis dikuasai oleh Israel.

Panjang danau ini 13 mi (21 km) dan lebar 7 mi (11 km); letaknya sekitar 700 kaki (212 m) di bawah permukaan laut dan menerima sebagian besar aliran masuknya dari Sungai Yordan.

Menurut Britanica, wilayah ini telah dihuni selama ribuan tahun: temuan arkeologis yang berasal dari sekitar 500.000 tahun yang lalu termasuk yang tertua di Timur Tengah .

Pada abad ke-1 M, wilayah ini kaya dan berpenduduk; Orang-orang Kristen mengenalnya sebagai tempat terjadinya banyak episode dalam kehidupan Yesus .

Keberadaan Danau Tiberias mempunyai kedudukan tersendiri dalam kepercayaan tiga agama samawi: Yahudi, Kristen, dan Islam.

Menurut Islam , danau yang terletak di dekat Dataran Tinggi Golan ini, dikaitkan dengan salah satu tanda kiamat yaitu munculnya Dajjal dan Yajuj dan Majuj yang kelak akan meminum air dari danau ini hingga habis.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan hadis sahih yang cukup panjang dari Nawwas bin Sam’an RA:

“Setelah itu Nabi Isa putera Maryam didatangi oleh sekumpulan orang yang dilindungi Allah Subhaanahu wa Ta’ala dari Dajjal, lalu ia mengusap wajah mereka dan memberitahukan kepada mereka mengenai derajat yang akan mereka peroleh di surga.

Di saat seperti itu, Allah mewahyukan kepada Nabi Isa yang isinya, “Sesungguhnya Aku akan mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak terkalahkan oleh seorang pun dari manusia. Oleh karena itu, selamatkanlah hamba-hamba-Ku ke sebuah bukit. Kemudian Allah mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj. -Mereka turun ke segala penjuru dari tempat yang tinggi ( QS Al Anbiya : 96).

Rombongan pertama dari mereka melewati Danau Tiberias, lalu meminum semua airnya, kemudian rombongan yang terakhir mereka lewat dan berkata, “Di tempat ini dahulu ada air.”

Ketika itu, Nabi Allah Isa dan para sahabatnya terkepung hingga pada saat itu kepala sapi bagi mereka lebih berharga daripada uang seratus dinar sekarang ini.

Kemudian Nabi Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah agar Dia membinasakan Ya’juj dan Ma’juj, maka Allah mengirimkan kepada mereka penyakit hidung (mengandung ulat) –seperti yang melanda hewan ternak- yang mengenai leher-leher mereka, maka mereka semua mati seperti matinya seorang jiwa.” (HR Muslim).

Hadis ini menguatkan hadis lain yang diriwayatkan dari Fathimah binti Qais tentang kisah mengeringnya air Danau Tiberias.

Tanda-Tanda Kiamat

Dalam hadis kisah Tamim Ad-Dari, keluarnya Dajjal ditandai dengan keringnya danau Tiberias, keringnya mata air Zughar, dan pohon kurma Baisan tidak lagi berbuah. Jika dilihat secara fisik ketiga tanda tersebut sudah terjadi.

Asal tahu saja, pohon kurma di Baisan sudah lama tidak berbuah lagi, mata air Zughar juga sudah menyusut, begitu juga air Danau Tiberias.

Badan Meteorologi dan Geofisika mengungkapkan bahwa mulai tahun 2019 – 2022 musim kemarau akan berkepanjangan di seluruh dunia. Danau Tiberias diperkirakan bakal kena dampaknya.

Di dalam hadis lain juga dikatakan bahwa Dajjal akan keluar dari sarangnya yang ditandai dengan terjadinya kemarau dan kekeringan dalam tempo 3 tahun.

Pasang surutnya air Danau Tiberias selalu membikin heboh. Pada 2018 lalu misalnya, jagad media sosial juga dihebohkan dengan menyusutnya danau ini hingga tampak pulau kecil di tengah-tengah danau.

Mantan mufti agung Mesir, Syekh Ali Jum’ah meyakinkan bahwa mengeringnya Danau Tiberias adalah bagian dari tanda-tanda kiamat, hanya saja bahwa kapan kiamat sendiri itu terjadi tidak bisa dipastikan begitu saja hanya dengan menyusutnya Danau Tiberias.

Mengutip pendapat Imam Muslim, bahwa sejatinya peristiwa itu terjadi justru ketika Dajjal dan Ya’juj Ma’juj keluar kelak pada akhir zaman, tidak pada waktu sekarang.

Tempat Maksiat

Kini, orang-orang Yahudi membangun permukiman mereka di tepi danau, juga resort, dan penginapan-penginapan bagi petinggi militer Israel, karena posisinya memang berdekatan dengan perbatasan Palestina dan Suriah.

Mereka melengkapi kawasan ini dengan bermacam-macam fasilitas maksiat untuk bersenang-senang, sehingga dikenal sebagai tempat berselingkuh para prajurit serta penjabat militer Israel, begitu pun dengan sebagian politisi dan tokoh-tokohnya.

Sebelum Yajuj dan Makjuj keluar menyedot air di danau ini, sejak tahun 1964 air danau sudah dieksploitasi secara besaran oleh perusahaan nasional Israel HaMovil haArtzi. Dialirkan ke seluruh penjuru Israel melalui pipa raksasa, pemompaan dengan skala besar, kanal dan danau buatan. Rata-rata per hari dikuras 1,7 juta m3 air dari danau itu atau 400 juta m3 per tahun.

Lantas siapa konsumen terbesar air itu? Yang paling besar adalah industri. Dan yang besar adalah industri senjata. Tentunya termasuk industri senjata nuklir. Diam-diam Israel menjadi salah satu negara industri senjata terkemuka di dunia. Maka bukan mustahil Israel akan segera menjadi Pax Yudaica.

Ada ketidakadilan dalam penguasaan air Danau Tiberias itu. Hampir semuanya dikuasai Israel sehingga rakyat Palestina yang terjajah tidak bisa menyentuhnya.
(mhy)
Miftah H. Yusufpati

No comments: