Kiamat Sudah Dekat: Sungai Eufrat Mengering Sepenuhnya Tahun 2040

 Kiamat Sudah Dekat: Sungai Eufrat Mengering Sepenuhnya Tahun 2040

Saat ini, sungai Eufrat merupakan sumber air bersih yang penting di wilayah yang sangat gersang di dunia, dan melayani lebih dari 23 juta orang. Foto/Ilustrasi: Ist
Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa RasulullahSAW bersabda, di antara tanda terjadinya kiamat adalah mengeringnya sungai Eufrat dan munculnya gunung emas dari sungai tersebut. Sungai Eufrat diperkirakan akan benar-benar mengering pada tahun 2040.

Rasulullah SAW bersabda:

Kiamat tidak akan terjadi sampai al-furat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat,” (HR Muslim).

Hadis ini mengabarkan bahwa keringnya Sungai Eufrat dan munculnya gunung emas sebagai pertanda kiamat akan segera datang.

Debit air di Sungai Eufrat dari hari ke hari terus terjadi penurunan. Para ilmuwan menemukan selama tujuh tahun dari 2003, cekungan sungai Tigris dan Eufrat di bagian Turki, Suriah, Irak, dan Iran kehilangan 117 juta kaki acre (144 kilometer kubik) air tawar.

Emas Hitam

Sebelum muncul gunung emas, ada banyak pihak yang menerjemahkan bahwa gunung emas yang dimaksud dalam hadis Nabi itu adalah minyak bumi. Maklum saja, minyak bumi juga sering disebut dengan istilah “emas hitam”.

Hanya saja, hadis Nabi itu tegas menyebutkan “gunung emas”, adapun minyak bumi secara hakikatnya bukanlah emas. Karena emas adalah barang tambang yang sudah dikenal pada zaman Nabi, berbeda dengan minyak bumi.

NabiSAW mengabarkan bahwa air sungai Eufrat akan mengering, lalu tampaklah (muncullah) gunung emas tersebut, sehingga bisa dilihat oleh manusia. Adapun minyak bumi, harus diambil dari dalam bumi dengan alat-alat tambang di kedalaman yang sangat jauh.

Nabi SAW juga mengkhususkan sungai Eufrat saja, tanpa menyebutkan sungai atau lautan yang lain. Sedangkan minyak bumi, sebagaimana yang kita ketahui, bisa ditambang dari laut atau dari dalam bumi, di tempat-tempat penambangan yang sangat banyak.

Selanjutnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa manusia akan saling bunuh untuk memperebutkan simpanan ini. Kenyataannya, hal ini tidaklah terjadi ketika ditemukannya cadangan minyak bumi, baik di sungai Eufrat ataupun di tempat-tempat lainnya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang siapa saja yang melihat kemunculan gunung emas tersebut untuk mengambilnya sedikit pun. Sebagaimana yang juga diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Segera saja sungai Efrat akan mengering lalu tampaklah gunung emas. Barangsiapa yang menjumpainya, jangan diambil sedikit pun.” (HR. Muslim no. 2894)

Dalam redaksi hadis yang lain disebutkan,

“ … lalu nampaklah simpanan berupa emas …” (HR. Bukhari no. 7119 dan Muslim no. 2894)

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa sebab dilarangnya mengambil emas dari gunung tersebut adalah untuk mencegah terjadinya kekacauan dan saling bunuh di antara manusia. (Fathul Baari, 13/81)

Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas al-Hadith al-Nabawi, Eufrat adalah sungai yang mengalir dari timur laut Turki.

Sungai itu membelah Pengunungan Toros, lalu melewati Suriah di Kota Jarablus, melewati Irak di Kota al-Bukmal, dan bertemu Sungai Tigris di al-Qurnah yang bermuara di Teluk Arab. Panjang sungai itu mencapai 2.375 kilometer. Dua anak sungainya, yakni Al-Balikh dan Al-Khabur, sudah mengering.

Sungai Efrat mengering karena serangkaian faktor yang kompleks. Bendungan Ataturk, yang terletak di Turki, adalah salah satu dari 22 bendungan di sepanjang sungai yang dibangun pada tahun 1980an dan 90an untuk menyediakan irigasi dan pembangkit listrik tenaga air. Akibatnya, aliran sungai ke hilir menjadi lebih sedikit.

Selain itu, perubahan iklim global telah menyebabkan kekeringan dengan menurunnya curah hujan di daerah aliran sungai. Temperatur yang lebih hangat juga menyebabkan peningkatan penguapan terutama karena permukaan air terus menurun.

Kekhawatirannya adalah bahwa sungai tersebut akan mengering sepenuhnya pada tahun 2040. Meskipun mengeringnya Sungai Eufrat akan berdampak buruk pada peradaban saat ini, hal ini menceritakan kepada kita kisah banyak peradaban di tahun-tahun yang lalu.

Di bawah dasar sungai yang mengering di Irak, misalnya, para arkeolog telah menemukan sisa-sisa dari hampir 80 situs termasuk penjara dan kuburan dari kota kuno Telbas sebelum zaman Kristus.

Sungai Terpenting

Sedangkan Discover magazine menyebut Sungai Eufrat telah menjadi salah satu sungai terpenting sepanjang sejarah manusia. Bersamaan dengan Sungai Tigris, sungai ini menjadi tempat lahirnya peradaban, yang dikenal sebagai Bulan Sabit Subur. Sungai ini sangat penting bagi perkembangan beberapa masyarakat pertanian pertama di dunia seperti bangsa Sumeria dan Mesopotamia. Dalam Alkitab, Sungai Efrat bahkan disebutkan sebagai salah satu dari empat sungai yang melayani Taman Eden.

Namun saat ini, dalam menghadapi perubahan iklim global dan dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia, sungai tersebut berada dalam ancaman, sehingga menimbulkan konflik di wilayah yang sudah sangat panas.

Sungai Eufrat terletak di jantung Timur Tengah, ini adalah salah satu sungai terpanjang di Asia Barat. Dimulai dari Turki selatan dan mengalir melalui Suriah dan Irak sebelum bergabung dengan Sungai Tigris menjadi Shatt Al-Arab, kemudian mengalir ke Teluk Persia yang perkasa.

Saat ini, sungai tersebut merupakan sumber air bersih yang penting di wilayah yang sangat gersang di dunia, dan melayani lebih dari 23 juta orang. Mirip dengan sungai penting lainnya di seluruh dunia seperti Amazon dan Colorado, sungai ini terancam akibat perubahan iklim dan penggunaan berlebihan.

Sungai Eufrat juga mengalir melalui wilayah yang dilanda perang di Suriah, tempat perang saudara selama 12 tahun telah menyebabkan kekacauan, dan Irak, tempat konflik yang berkepanjangan juga menyebabkan kurangnya stabilitas.

Pusat Konflik

Daerah ini sudah menjadi pusat konflik dan kekurangan air pasti akan menambah ketidakstabilan pasokan air minum dan perjuangan para petani untuk bertahan hidup. Air dari sungai saat ini digunakan untuk irigasi, pembangkit listrik tenaga air, dan air minum. Secara keseluruhan, 70 persen sumber dayanya digunakan untuk pertanian.

Banyak hewan juga bergantung pada sungai untuk kelangsungan hidupnya termasuk berang-berang sungai, burung laut, dan kerbau. Sungai ini menampung sejumlah spesies burung yang terancam punah termasuk teal marmer, burung pengicau buluh, pelikan Dalmatian, bebek marmer, godwit ekor hitam, elang tutul, dan elang stepa. Belum lagi penyu cangkang lunak Eufrat yang merupakan spesies yang sangat terancam punah hanya terdapat di beberapa kawasan di sungai tersebut.

Sungai Eufrat adalah salah satu perairan yang paling penting secara historis di dunia. Hal ini memberikan jalur kehidupan bagi negara-negara yang kekurangan sumber daya air dan sudah mengalami konflik.
(mhy)Miftah H. Yusufpati

No comments: