Kedudukan Ya’qub dalam Islam: Allah Memuji Israil dan Mencela Yahudi
Allah SWT sangat memuji Israil atau Nabi Ya'qub , di sisi lain sering mencela Yahudi . Hal ini disampaikan dalam ayat-ayat al-Quran . Islam memandang mereka yang paling dekat dengan agama Nabi Ya’qub bukan orang Yahudi.
Allah Ta’ala berfirman:
وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَارِ (45) إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ (46) وَإِنَّهُمْ عِنْدَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الْأَخْيَارِ
Artinya: “Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” ( QS Shad : 45-47)
Dalam ayat tersebut Allah memuji Nabi Ya’qub, begitu pula kakeknya Nabi Ibrahim dan bapaknya Nabi Ishaq.
Ibnul Jauzi mengatakan bahwa mereka memiliki ulil aydi yaitu kekuatan dalam melakukan ketaatan dan memiliki ‘al abshar’ yaitu kepandaian dalam agama dan ilmu.
Dalam tafsir Al Jalalain dikatakan bahwa mereka memiliki kekuatan dalam beribadah dan kepandaian dalam agama. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menyimpulkan bahwa Allah menyifati mereka dengan ilmu nafi’ (ilmu yang bermanfaat) dan amal saleh yang banyak. Itulah pujian Allah kepada Ya’qub dan sangat mulianya kedudukan beliau ‘alaihis salam dalam agama ini.
Berkebalikan dengan Nabi Ya’qub as, Allah sangat sering mencela orang Yahudi di dalam Al Qur’an dan melaknat mereka serta Allah sangat murka pada mereka. Namun Allah murka dan mencela demikian dengan menggunakan nama Yahudi dan nama orang kafir dari Bani Israil, bukan dengan nama Israel/Israil yang merupakan nabi yang mulia, putra dari Nabi yang mulia yaitu Ishaq dan keturunan khalilullah (kekasih Allah) yaitu Ibrahim as.
Allah Ta’ala melaknat Yahudi disebabkan perkataan mereka:
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا
Artinya: “Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu” , sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu.” ( QS Al Ma’idah : 64)
Allah Ta’ala telah melaknat orang kafir dari Bani Israil:
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
Artinya: “Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” ( QS Al Maidah : 78)
Mereka yang paling dekat dengan agama Nabi Ya’qub bukan orang Yahudi. Mereka yang mewarisi agama Nabi Ya’qub dan kakeknya Ibrahim as adalah orang-orang yang beriman.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.” ( QS Ali Imran : 68)
Perhatikan pula dalam ayat berikut diceritakan bahwa Ibrahim as berlepas diri dari orang Yahudi, Nasrani dan orang musyrik. Allah Ta’ala berfirman,
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Artinya: “Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” ( QS Ali Imran : 67)
(mhy)
Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment