Surat Pendek dan Doa Agar Terhindar dari Sihir

Surat Pendek dan Doa Agar Terhindar dari Sihir
Doa agar terhindar dari sihir bisa dengan membaca surat pendek dalam al-Quran. (Foto/Ilustrasi: Ist)
Doa agar terhindar dari sihir, terhindar dari binatang berbisa, dan penyakit ain atau penyakit yang berasal dari pandangan mata yang jahat atau kagum sebagaimana diucapkan Nabi Muhammad SAW adalah sbb:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ

‘Audzu bi kalimaatillahit taammati min kulli syaithonin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin.

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan setan, binatang beracung dan dari pengaruh ‘ain yang buruk.” (HR. Bukhari, no. 3371).

Sementara itu, Khalid bin bin Abdurrahman bin Ali al-Jarisy dalam kitabnya "Ar-Ruqyah as-Syar’iyyah Kamilah Min Alquran wa as-Sunnah" menjelaskan sejumlah surat pendek yang bisa dijadikan sebagai penangkal sihir, yaitu sebagai berikut:

1. Surat Al-Fatihah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ#الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ#الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ#مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ#اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ#صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

“Dengan nama Allah Yang Mahapengasih, Mahapenyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Mahapengasih, Mahapenyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus,(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

2. Surat Al-Ikhlas 3 kali

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ#اللَّهُ الصَّمَدُ#لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ#وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ


“Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

3. Surat Al-Falaq tiga kali

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ.مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ.وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ.وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ


Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."

4. Surat An-Nas tiga kali

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ.مَلِكِ النَّاسِ.إِلَٰهِ النَّاسِ.مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ.الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ.مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ


“Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

Ayat Kursi
Sejumlah ulama menganjurkan Ayat Kursi dibaca usai salat fardhu serta pada malam hari. Rasulullah Muhammad SAW bersabda dalam salah satu hadits:

" Barangsiapa membaca ayat Kursi pada malam hari, Allah senantiasa menjaganya dan setan tidak akan mendekatinya hingga subuh.

Bacaan Ayat Kursi atau surat Al Baqarah ayat 255 yaitu sebagai berikut:

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS Al Baqarah: 255)
(mhy) Miftah H. Yusufpati

No comments: