Sejarah Rahasia Iluminati: WTC 911 Conspiracies (78)
6-10 September 2001
Peningkatan luar biasa besarnya volume ‘Putoption’ Maskapai Penerbangan United Airlines, American Airlines serta perusahaan-perusahaan yang terkena aksi teror seperti Merrill Lynch, Morgan Stanley, AXA dan Muenchener Ruek, mengisyaratkan satu perdagangan intern yang berbau kriminal di pasaran bursa.
10 September 2001
Ada kesibukkan yang tidak biasa di kantor lembaga manajemen situasi darurat, Federal Emergency Management Agency (FEMA). Dalam wawancaranya dengan reporter CBS Dan Rather, kepala bagian “Urban Search and Rescue Team“-nya FEMA menyatakan satu hal yang aneh: “Dapatlah dipastikan, tim kami merupakan salah satu tim yang pertama yang digerakkan, untuk membantu kota New York dalam bencana ini. Kami akan tiba pada hari Senin malam, dan pada hari Selasa pagi kami sudah beraksi.” Ini terjadi satu hari sebelum pesawat pertama menabrak Gedung WTC. FEMA telah mengetahui hal itu dan sudah menyiapkan langkah-langkah penyelamatan korban.
11 September 2001
Jenderal Ahmad, Bos Dinas Rahasia Pakistan ISI (yang lantaran transfer dana kepada Mohammad Atta harus mengundurkan diri secara “mengejutkan” satu bulan kemudian), tiba di Washington untuk melakukan pembicaraan mengenai Taliban.
11 September 2001
Pegawai perusahaan Odigo Inc. di Israel, salah satu perusahaan terbesar di bidang “Instant Messaging” dan mempunyai kantor di New York, memperoleh peringatan bersifat urgen, dua jam sebelum pesawat pertama menghunjam salah satu menara WTC, tentang akan adanya serangan terhadap WTC. Tetapi, kepolisian dan birokrasi negara yang menangani bidang serupa lainnya menutup mulut tentang pelacakan mereka dalam hal ini. Bagian Penelitian dan Perkembangan perusahaan Odigo Inc. berkedudukan di kota Herzliyya (Israel), satu kota pinggiran Tel Aviv. Di sana juga terletak lokasi “Center for Counterterrorism“, yang secara dini telah memberitakan tentang perdagangan saham insider di seputar tanggal 11 September.
11 September 2001
Dalam kurun waktu 45 menit, empat pesawat dibajak dan terbang ke luar dari rute penerbangannya -pesawat pertama jam 8.15, dan terakhir jam 9.05. Akan tetapi, baru pada pukul 9.30, pesawat tempur pertama mengudara. Artinya, Komando Tertinggi Nasional, menanti 75 menit, sebelum perintah operasi prefentif diturunkan – satu “kelalaian” yang sukar diketemukan dan menyalahi prosedur baku yang sudah ada.
14 September 2001
Kepala Penjara di Toronto membuka surat yang disampaikan oleh Mike Vreeland kepada tata usaha penjara dan berkesimpulan, di dalam surat itu disinggung soal “WTC” dan “Pentagon”. Angkatan Laut AS kemudian menjelaskan, bahwa gara-gara prestasinya yang buruk, Vreeland dipecat dari Navy tahun 1986 dan tidak pernah aktif dalam Dinas Rahasia.
15 September 2001
New York Times memberitakan, bahwa Direktur Alex Brown Bank, Mayo Shattuck III, mengundurkan diri dari jabatannya. Padahal, ia baru saja memperpanjang kontrak kerja tiga tahunnya (dengan penghasilan 30 juta Dolar per tahunnya). Segudang ‘putoption’-nya United Airlines dibeli lewat Alex Brown, satu perusahaan milik Bank Jerman, di Deutsche Bank. Direktur Alex Brown sebelum Shattuck III adalah “Buzzy” Krongard, yang pada tahun 1998 pindah ke CIA, dan di sana, sampai sekarang, ia menduduki pos tertinggi ketiga.
29 September 2001
Harian San Fransisco Chronicle memberitakan, bahwa laba 2,5 milyar dolar perolehan ‘putoption’-nya American Lines dan United Airlines tidak ditarik dari kas bank-bank. Dengan ditutupnya perdagangan saham selama empat hari, para pemilik laba itu agaknya ngeri mendekati “laba panas” itu.
10 Oktober 2001
Harian Pakistan The Frontier memberitakan, bahwa Menteri Perminyakan Pakistan menerima telepon Dubes AS, Wendy Chamberlain. Akta tentang jaringan pipa Unocal lewat Afghanistan yang telah dipeti-eskan, dicairkan kembali menjadi agenda “sehubungan dengan perkembangan geopolitik aktual” (Dalam bulan Februari 2002 diadakan perundingan tentang itu, awal Mei BBC memberitakan bahwa proyek 2 milyar dolar yang sudah final dan selesai ditandatangani merupakan “investasi asing terbesar di Afghanistan”).
Oktober 2001
Bursa saham Dow Jones, sebelum aksi teror terus menerus melorot turun, telah kembali bugar dan mengejar ketinggalan-ketinggalannya. Lewat jurus peningkatan anggaran belanja besar-besaran untuk program persenjataan, bantuan keuangan buat industri penerbangan, dan rencana penurunan pajak bagi perusahaan-perusahaan, maka ambruknya pasar bursa untuk sementara dapat dihindari. Sebagai peraup rejeki yang paling beruntung adalah perusahaan-perusahaan persenjataan dan pemasok kebutuhan militer AS. Roda industri persenjataan, sebagai salah satu primadona penghasil devisa negara, mulai berjalan dengan kencang lagi.
GERBANG MILLENIUM BARU
Seperti yang telah ditulis oleh Scofield dan dipercaya dengan penuh keimanan dan keyakinan (kebodohan) oleh George Bush dan para penjahat perang di Gedung Putih dan Pentagon, sekarang ini dunia telah memasuki akhir zaman. Sebab itu, mereka menamakan periode sekarang sebagai Zaman Millenium atau Zaman Seribu Tahun. Di zaman ini, tidak akan pernah lagi terjadi penemuan-penemuan baru di bidang ilmu murni, yang ada penemuan-penemuan di bidang ilmu terapan yang berasal dari penemuan-penemuan sebelumnya.
Di era Millenium ini akan terjadi pergeseran dan konflik menjelang datangnya Messiah (Maranatha). Akan ada sejumlah peperangan besar, bisa bermotif ekonomi tetapi dilandasi semangat keagamaan, yang akan semakin memuncak menuju satu peperangan terakhir (kaum Zionis-Kristen menyebutnya Armageddon). Akan ada penggenapan nubuatan-nubuatan (janji-janji) Tuhan bagi bangsa Israel.
Inilah semua yang diyakini oleh Bush dan kawan-kawannya di Gedung Putih. Sebab itu, mereka, para penjahat perang itu, dengan semangat religius yang tinggi, tengah mempersiapkan satu dunia guna melapangkan jalan bagi bertahtanya kembali, berkuasanya kembali, satu Kristus, Raja Dunia, yang akan memimpin dunia menjadi satu pemerintahan: The New World Order (Tata Dunia Baru).
Sebelum peristiwa 9.11 (2001), dilihat dari arah manapun, terutama dari Patung Liberty, dua menara kembar pencakar langit yang dikenal sebagai WTC Tower di New York AS, bagaikan dua pilar raksasa yang, obelisk kembar, yang menjulang tinggi mengalahkan gedung-gedung tinggi di sekitarnya. Bahkan bila matahari akan terbenam di petang hari, sinar lembayungnya akan menembus sisi tengah Menara WTC dan pantulannya berkilauan di atas perairan New York di mana Patung Liberty berdiri. Obelisk kembar itu bagaikan sebuah gerbang raksasa bagi New York, kota terpadat di AS di mana orang-orang Yahudi Amerika terkonsentrasi di sini. New York merupakan kota di AS yang paling banyak ditinggali oleh warga Yahudi. Bagi kaum Yahudi, New York merupakan New Jerusalem.
Bila Washington DC merupakan ibukota negara, maka New York merupakan pusat dari segaka aktivitas, pusat roda ekonomi, dan juga politik luar negeri Amerika. Selain Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York Stock Exchange (NYSE) atau yang lebih akrab disebut Pasar Bursa Wallstreet juga terletak di kota ini. Tidak berlebihan kiranya jika New York disebut sebagai pusat perekonomian dunia.
Di tahun 2001 saja sekitar 3.000 perusahaan besar dunia terdaftar di New York Stock Exchange, dengan nilai uang berputar hingga US 17 triliun dollar! Bila dirupiahkan, jumlah angka nolnya saja yang berderet tak kurang dari limabelas buah![1] Tak heran jika kemudian timbul pemikiran di dalam benak teroris—siapa pun dia—menjadikan New York sebagai target serangan. Karena dari sinilah sebenarnya dunia dikendalikan. (Rizki Ridyasmara)
[1] Encarta Encyclopedia Multimedia, Deluxe Edition, 2004.
No comments:
Post a Comment