Kalender Tertua di Bumi?
Piringan logam bergambar bulan ini dianggap sebagai kalender tertua di Bumi
Nebra Sky Disc (UNESCO)
Sebuah piringan berbahan perunggu berwarna kehijauan ditemukan di Jerman pada tahun 1999. Bergambar objek antariksa seperti Bulan dan sejumlah bintang, piringan itu kini diduga sebagai kalender tertua di muka Bumi.
Nebra Sky Disc, demikian piringan itu disebut, diperkirakan dibuat tahun 1600 SM. Berdiameter sekitar 32 sentimeter, piringan itu diduga juga merupakan peta angkasa pertama yang dibuat oleh manusia di Bumi.
Penelitian oleh para arkeolog mengungkap bahwa piringan tersebut menggambarkan Bulan, dan sejumlah bintang dengan sangat jelas. Dipercaya, piringan itu dipakai sebagai kalender untuk menentukan musim tanam dan panen oleh masyarakat Zaman Perunggu.
Nebra Sky Disc di antaranya menunjukkan dengan jelas saat grup bintang bernama Pleiades dijumpai di belahan utara Bumi, wilayah Jerman bagian tengah. Saat Pleiades muncul bersama bulan purnama, saat itulah musim gugur dimulai, sekaligus saat panen harus dilakukan.
Piringan itu memesona banyak arkeolog. "Kita tahu orang masa lalu pasti punya gagasan tentang musim, Bulan, seperti kita," kata Alfred Reichenberger, peneliti dan juru bicara Museum Nasional Halle, seperti dikutip Daily Mail, akhir 2014.
Inikah kalender tertua di Bumi? Sebenarnya, ada gambaran kosmos yang berusia lebih tua, seperti dari masa Mesir Kuno. Meski demikian, Nebra Sky Disc unik.
"Itu skematik. Hingga saat ini, belum ada sesuatu dengan fungsi sama yang konkret seperti Nebra Sky Disc," imbuh Reichenberger.
Tahun 2013, Nebra Sky Disc dinyatakan sebagai Memory of the World Register oleh UNESCO dan dianggap sebagai penemuan arkeologi paling penting pada abad ke-20. Piringan itu disebut Nebra Sky Disc sebab ditemukan di kota Nebra, 160 km dari Berlin.
Nebra Sky Disc (UNESCO)
Sebuah piringan berbahan perunggu berwarna kehijauan ditemukan di Jerman pada tahun 1999. Bergambar objek antariksa seperti Bulan dan sejumlah bintang, piringan itu kini diduga sebagai kalender tertua di muka Bumi.
Nebra Sky Disc, demikian piringan itu disebut, diperkirakan dibuat tahun 1600 SM. Berdiameter sekitar 32 sentimeter, piringan itu diduga juga merupakan peta angkasa pertama yang dibuat oleh manusia di Bumi.
Penelitian oleh para arkeolog mengungkap bahwa piringan tersebut menggambarkan Bulan, dan sejumlah bintang dengan sangat jelas. Dipercaya, piringan itu dipakai sebagai kalender untuk menentukan musim tanam dan panen oleh masyarakat Zaman Perunggu.
Nebra Sky Disc di antaranya menunjukkan dengan jelas saat grup bintang bernama Pleiades dijumpai di belahan utara Bumi, wilayah Jerman bagian tengah. Saat Pleiades muncul bersama bulan purnama, saat itulah musim gugur dimulai, sekaligus saat panen harus dilakukan.
Piringan itu memesona banyak arkeolog. "Kita tahu orang masa lalu pasti punya gagasan tentang musim, Bulan, seperti kita," kata Alfred Reichenberger, peneliti dan juru bicara Museum Nasional Halle, seperti dikutip Daily Mail, akhir 2014.
Inikah kalender tertua di Bumi? Sebenarnya, ada gambaran kosmos yang berusia lebih tua, seperti dari masa Mesir Kuno. Meski demikian, Nebra Sky Disc unik.
"Itu skematik. Hingga saat ini, belum ada sesuatu dengan fungsi sama yang konkret seperti Nebra Sky Disc," imbuh Reichenberger.
Tahun 2013, Nebra Sky Disc dinyatakan sebagai Memory of the World Register oleh UNESCO dan dianggap sebagai penemuan arkeologi paling penting pada abad ke-20. Piringan itu disebut Nebra Sky Disc sebab ditemukan di kota Nebra, 160 km dari Berlin.
(Kompas/Intisari Online)
No comments:
Post a Comment