Tiga Ciri Utama Ruwaibidhah yang akan Muncul Sebelum Datangnya Dajjal
Nabi Muhammad SAW menyebutkan hal itu di hadapan para sahabatnya ketika mereka bertanya kepadanya tentang Ruwaibidhah. Dari Abu Hurairah Ra berkata, Rasulullah SAW bersabda:
سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ. (رواه ابن ماجة)
Artinya: “Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidhah turut bicara.” Lalu beliau ditanya, “Apakah al-ruwaibidhah itu?” Beliau menjawab,“Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum” (HR Ibnu Majah). (Sumber: Ibnu Battal Abu Hasan bin Abdul-Malik (2003), Syarah Shahih Bukhari Edisi Kedua)
Dalam hadits tersebut, Rasulullah menyebutkan bahwa Ruwaibidhah adalah orang yang sembrono atau tidak bermoral yang berbicara tentang urusan publik. Telah banyak hadits yang menjelaskan tentang zaman munculnya Ruwaibidhah.
Ruwaibidhah dikenal sebagai orang yang tidak berdaya dan menolak hal-hal yang mulia. Secara bahasa itu merupakan tashghir (pengecilan) dari kata Raabidhah yang artinya berlutut. Artinya, mereka adalah orang-orang yang rendah tetapi justru banyak bicara. Sebagaimana dijelaskan beberapa hadits yang menyatakan bahwa dia adalah orang bodoh tapi membicarakan urusan umum.
Ruwaibidhah adalah orang yang tidak dipandang sebelah mata, dan tidak ada nilainya. Dia berbicara tentang apa pun yang dia inginkan mengenai urusan rakyat, dan dia meninggikan siapa pun yang dia inginkan di antara manusia, dan merendahkan siapa pun yang dia inginkan di antara manusia mereka, dan mengubah opini masyarakat dengan cara yang sesuai dengan kebodohannya, tingkahnya, dan kegelapan hatinya, dan orang tersebut tidak termasuk orang yang beriman atau berilmu.
Apa saja ciri-ciri Ruwaibidhah? Ini dia tiga ciri utamanya.
1. Imoralitas
Ciri Ruwaibidhah yang pertama adalah tidak bermoral. Orang yang termasuk golongan Ruwaibidhah ini ikut berbicara tentang komunitas dan masyarakat meskipun dia sebenarnya tidak mampu melakukannya. Pada zaman yang sudah bobrok itu, Ruwaibidhah akan menjadi salah satu orang yang paling tidak berarti, paling kecil, dan tercela. (Abu Ubaid al-Qasim bin Salam al-Harawi (1984), Ghareeb al-Hadith)
2. Senang dengan Jabatan dan Uang
Dalam bukunya "Westernisasi Islam (edisi pertama)", Hamoud bin Abdul Rahman Al-Tuwaijri menjelaskan, Ruwaibidhah termasuk orang-orang yang senang dengan jabatan dan uang yang jauh dari Allah SWT, dan di antara ciri-cirinya yang disebutkan dalam beberapa hadis adalah dia adalah orang yang bodoh, tidak bermoral, tidak berarti, dan hina. Selain itu pada kenyataan bahwa dia adalah orang yang tidak mempedulikannya.
3. Banyak Bicara
Salah satu yang menjadi ciri Ruwaibidhah juga adalah banyak bicara tanpa kehati-hatian, dan ini termasuk sifat yang dibenci Nabi, sesuai dengan sabda beliau:
وإنَّ أبغَضَكم إليَّ وأبعَدَكم منِّي في الآخرةِ أسوَؤُكم أخلاقًا المُتشدِّقونَ المُتفيهقونَ الثَّرثارونَ
Artinya: "Dan, sungguh yang paling aku benci di antara kalian dan paling jauh duduknya denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling buruk akhlaknya, yaitu al-mutasyaddiquun, al-mutafaihiquun, dan al-tsatsaruun." (Bashar Al-Qahwaji, //Zaman Al-Ruwaibidhah//)
Al-tsartsaruun yang disebutkan dalam hadits tersebut adalah orang yang banyak bicara. Golongan yang dibenci Nabi SAW ini adalah pembual atau pendusta yang banyak cakap serta pandai pula bersilat lidah.ROl
No comments:
Post a Comment