Kisah Nabi Ibrahim Berbohong 3 Kali, Terakhir kepada Raja yang Lalim
Imam Bukhari meriwayatkan, dari Muhammad bin Mahbub, dari Hammad bin Zaid, dari Ayyub, dari Muhammad, dari Abu Hurairah , Ia mengatakan, “ Ibrahim tidak pernah berkata dusta, kecuali tiga kali. Dua di antaranya terkait Dzat Allah: kata-kata Ibrahim, Sesungguhnya, aku sakit." ( QS Ash-Shaffat: 89) dan kata-kata Ibrahim, “Sebenarnya (patung) besar itu yang melakukannya." ( QS Al-Anbiya' : 63)
Abu Hurairah ra meneruskan, “(Yang ketiga) suatu ketika saat Ibrahim bersama Sarah , tanpa diduga datanglah seorang raja lalim. Ada yang mengatakan kepadanya, “Di sini ada seorang lelaki membawa seorang wanita yang amat cantik. Si Raja datang menghampiri dan bertanya kepada Ibrahim tentang wanita yang dimaksud.
Raja bertanya, “Siapa dia? Ibrahim menjawab, Dia saudariku.' Setelah itu Ibrahim menemui Sarah lalu berkata: "Wahai Sarah! Di muka bumi ini, tidak ada seorang mukmin pun selain aku dan kamu. Si Raja itu bertanya padaku, lalu aku berkata padanya bahwa kau adalah saudariku. Untuk itu jangan kau dustakan aku.”
Raja mengirim utusan untuk memanggil Sarah. Setelah Sarah masuk, si Raja berusaha meraih Sarah dengan tangannya, namun ia tertimpa petaka. Si Raja berkata, "Berdoalah kepada Allah untuk kesembuhanku, aku berjanji tidak akan menyakitimu."
Sarah kemudian berdoa kepada Allah, si Raja itu pun terlepas dari petaka yang menimpa. Namun setelah itu si Raja berusaha meraih Sarah lagi untuk kali kedua, sama seperti sebelumnya, atau bahkan lebih keras. Si Raja kembali tertimpa petaka. Ia berkata, "Berdoalah kepada Allah untuk kesembuhanku, aku berjanji tidak akan menyakitimu."
Sarah kemudian berdoa kepada Allah, si Raja itu pun terlepas dari petaka yang menimpa. Si Raja kemudian memanggil salah seorang ajudannya dan berkata, "Yang kalian bawa ini bukan manusia, tapi setan."
Raja kemudian menghadiahkan Hajar kepadanya sebagai pelayan.
Sarah kemudian pulang menemui Ibrahim yang saat itu tengah salat. Ibrahim berisyarat dengan tangannya seakan bertanya bagaimana kondisinya.
Sarah berkata, “Allah membalikkan tipu daya orang kafir—atau orang keji—berbalik menimpa dirinya sendiri, dan dia menghadiahkan Hajar kepadaku sebagai seorang pelayan."
Abu Hurairah mengatakan, "Itulah ibu kalian, wahai anak-anak air hujan'.”
Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul "Qashash Al-Anbiyaa" menjelaskan hanya Imam Bukhari yang meriwayatkan hadis ini melalui sanad di atas secara mauquf.”
(mhy)
Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment