Perempuan di Zaman Nabi Ibrahim Menurut Al-Quran dan Hadis

Perempuan di Zaman Nabi Ibrahim Menurut Al-Quran dan Hadis
Perempuan di era Ibrahim antara lain digambarkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 37. Ilustrasi: Ist
Prof Dr Abdul Halim Abu Syuqqah dalam bukunya berjudul "Tahrirul-Ma'rah fi 'Ashrir-Risalah" yang dalam edisi Indonesia menjadi "Kebebasan Wanita" (Gema Insani Press, 1998) menggambarkan perempuan pada zaman Nabi Ibrahim sebagaimana yang diinformasikan dalam ayat-ayat Al-Qur'an maupun hadis Nabi Muhammad SAW .

Dalam Surat Ibrahim ayat 37 Allah SWT berfirman:

"Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman didekat rumah Engkau (baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyubur." (QS Ibrahim: 37)

Selanjutnya, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas disebutkan: "... kemudian Ibrahim datang membawa Hajar dan Ismail anaknya yang sedang menyusui, lalu menempatkan keduanya di samping Baitullah ...

Demikianlah keadaannya hingga datang rombongan dari Kabilah Jurhum ... Mereka datang, sedangkan ibu Ismail berada di dekat air (zamzam).

Mereka bertanya: 'Apakah engkau izinkan kami tinggal di tempat ini?'

Ibu Ismail menjawab: 'Boleh, tetapi kalian tidak berhak atas air ini.' Mereka berkata: 'Baik.'

Jawaban mereka itu membuat ibu Ismail merasa dekat. Apalagi dia senang berteman. Akhirnya mereka tinggal di situ. Kemudian mereka mengirimkan utusan pengundang keluarga mereka untuk tinggal bersama-sama di tempat itu ...." (HR Bukhari)

Allah SWT juga berfirman:

"Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: 'Salaman (selamat).' Ibrahim menjawab: 'Salamun (selamatlah),' maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka dan merasa takut kepada mereka.

Malaikat itu berkata: 'Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth.'

Dan istrinya berdiri (di balik tirai) lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari Ishaq (akan lahir putranya) Yaqub.

Istrinya berkata: 'Sungguh mengherankan apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh.'

Para malaikat berkata: 'Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.'" ( QS Hud : 69-73)

Dalam kitab tafsir ath-Thabari, demikian pula al-Qurthubi, disebutkan bahwa istri Nabi Ibrahim as melayani para tamu, sedangkan suaminya (Ibrahim) duduk bersama mereka.

(mhy)
Miftah H. Yusufpati

No comments: