Kisah Masjid Pertama di London yang Terlupakan, Dibangun 260 Tahun Lalu

Masjid pertama di London, Inggris terlihat di kejauhan dalam ilustrasi pagoda di Kew Gardens. Pagoda tersebut masih ada sampai sekarang, sedangkan masjid sudah tidak ada. Masjid berarsitektur Ottoman itu dibangun pada pada 1761. Kisah Masjid Pertama di London yang Terlupakan, Dibangun 260 Tahun Lalu

Masjid pertama di London, Inggris terlihat di kejauhan dalam ilustrasi pagoda di Kew Gardens. Pagoda tersebut masih ada sampai sekarang, sedangkan masjid sudah tidak ada. Masjid berarsitektur Ottoman itu dibangun pada pada 1761. Kisah Masjid Pertama di London yang Terlupakan, Dibangun 260 Tahun Lalu

Kota London di Inggris memiliki sejarah panjang sebagai kota multikultural. Tidak hanya menjadi ibu kota Inggris selama hampir 1.000 tahun, kota ini juga merupakan ujung tombak negara-negara persemakmuran, sebuah asosiasi dari 54 negara yang mencakup sekitar sepertiga dari populasi dunia.  Kira-kira satu dari tiga warga negara dari gabungan semua negara Persemakmuran adalah seorang Muslim. Begitupun sama untuk Kerajaan Inggris yang mendahului penyatuan politik saat ini. Oleh karena itu tidak heran jika Islam memiliki sejarah panjang di London, bahkan mungkin lebih lama dari yang kita sadari.

Banyak yang mungkin terkejut mengetahui salah satu manifestasi paling awal dari agama di London terjadi lebih dari 260 tahun yang lalu. Yaitu ketika sebuah masjid pertama di London dibangun di Kew Gardens. 

Namun menariknya, bukan komunitas Muslim yang membangun masjid tersebut. Meskipun pada saat itu umat Islam telah lama mengunjungi London sebagai pelaut, diplomat, dan pedagang, tetapi butuh beberapa waktu bagi umat Islam untuk membangun kehadiran permanen di ibu kota.

Sebaliknya, seperti dilansir My London pada Senin (6/2/2023) masjid ini dirancang dan dibangun oleh William Chambers, seorang arsitek Skotlandia-Swedia yang berbasis di London. Chambers adalah anggota pendiri Royal Academy yang juga membangun Somerset House dan Pagoda di Kew Gardens. Ia ditugaskan untuk membangun masjid pada 1761 oleh Putri Augusta, cucu perempuan Raja George II dan kakak perempuan Raja George III.

Tetapi kala itu, masjid tersebut bukanlah masjid yang berfungsi karena tidak ada komunitas Muslim di sekitarnya yang memanfaatkannya. Bangunan itu lebih merupakan penghargaan ornamen untuk arsitektur Turki-Islam yang pada saat itu tersebar luas tidak hanya di Turki, tetapi juga di sebagian besar Eropa Tenggara.

Menariknya, bukan komunitas Muslim yang membangun masjid tersebut.

Seperti kebanyakan masjid yang tersebar di Kesultanan Utsmaniyah, masjid ini memiliki kubah besar di atapnya, disertai dengan dua kubah yang lebih kecil dan dua menara. Bangunan itu juga dihiasi dengan tulisan Arab.

Selain itu, masjid tersebut berisi pohon palem plesteran, dengan daun jerami dan pita. Detail ini tentu saja kita ketahui karena ilustrasi dan deskripsi masjid yang dimuat di Gentleman's Magazine pada 1772.

Tidak diketahui persis apa yang terjadi dengan masjid tersebut, tetapi 24 tahun setelah pembangunannya, masjid itu tidak lagi berada di tempat ia pernah berdiri. Dan saat ini telah digantikan oleh Gerbang Jepang, yang merupakan replika yang dibuat tahun 1910 dari yang asli yang dibangun di Kyoto, Jepang pada abad ke-16.

Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang masjid pertama di London, baru-baru ini bangunan masjid itu sisorot oleh jurnalis populer Channel 4 Fatima Manji, yang pada 2021 menulis buku Hidden Heritage: Rediscovering Britain's Lost Love of the Orient.

Sementara Manji mengadvokasi masjid yang hilang di Kew Gardens untuk dibangun kembali, komunitas baru pemukim Muslim di Inggris berhasil membuka masjid pertama yang dibangun khusus di Inggris di Woking 128 tahun kemudian.

Seorang arsitek kebetulan dengan nama yang sama dengan orang yang membangun masjid pertama di Kew Gardens menyelesaikan pekerjaannya pada 1889. Dikenal sekarang sebagai masjid Shah Jahan, masjid ini terus melayani salah satu komunitas Muslim Inggris yang paling lama berjalan di luar London 134 tahun kemudian.

No comments: