Kisah Gagak, si Burung Kematian yang Tercantum dalam Al-Qur'an

Kisah Gagak, si Burung Kematian yang Tercantum dalam Al-Quran
Burung Gagak hitam. Foto istimewa
Burung gagak sering dianggap mistis karena selalu dikaitkan dengan perihal kematian. Dan tahukah Anda, bahwa burung ini ternyata sudah ada sejak zaman Nabi Adam diturunkan ke bumi? Burung gagak hitam, adalah burung terpintar yang Allah Ta'ala ciptakan untuk menemani manusia di bumi.

Tentang burung gagak ini, Allah sebutkan dalam firmanNya:

"Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. (Qabil) berkata,”Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Maka jadilah dia termasuk orang yang menyesal," (QS Al-Maidah : 31)

Kecerdasan burung gagak sendiri, telah diakui dari hasil laporan penelitian International Widlife Encyclopedia tahun 2002 oleh Maurice Burton dan Robert Burton. Mereka melaporkan bahwa burung gagak memiliki tingkat kecerdasan atau IQ yang paling tinggi di antara jenis spesies burung lainnya.

Otak burung gagak juga dikatakan lebih besar dari otak manusia. Bagian titik gelap otak burung gagak adalah 2,7 persen dari total bobot tubuhnya. Sedangkan, otak manusia dewasa memiliki bagian titik gelap hanya 1,9 persen dari berat badan Ini artinya, otak burung gagak bisa lebih maksimal dalam menyerap informasi dan wawasan.

Tidak hanya cerdas dan pintar, burung gagak juga merupakan burung yang setia, mirip seperti merpati. Setelah menemukan pasangan, burung gagak akan membuat sarang dan tinggal dengan satu pasangan hingga mereka mati.

Diketahui, usia burung gagak dapat mencapai 17 tahun. Bahkan, ada beberapa burung gagak yang mampu hidup selama 23 tahun sampai 40 tahun.

Hikmah Kisah Gagak dalam Al Qur'an

Seperti diketahui, tentang burung gagak ini Allah kisahkan dalam surat Al-Maidah ayat 31 di atas. Hikmahnya, ketika Al Qur'an memilih makhluk, itu berarti secara harfiah dan spesifik, memberi petunjuk kepada kita agar melihat lebih dekat dan mempelajarinya lebih dalam untuk sumber pengetahuan yang belum dimanfaatkan.

Dari ayat tersebut dapat dilihat bahwa Allah mengirimkan burung gagak saat terjadi kisah Habil dan Qabil, dua anak Nabi Adam alaihissalam itu. Terlihat bagaimana burung gagak mampu menjadi mentor dan mengajari manusia tentang hal-hal yang mendasar dalam kehidupan, terutama bagaimana tentang cara menguburkan jenazah. Hal ini sekaligus menjadi bukti mengapa burung gagak dianggap sebagai hewan cerdas di muka bumi.

Di Indonesia sendiri, burung gagak terkenal sebagai burung yang identik dengan mitos “kematian”. Akan tetapi, mitos ini tentunya tidak bisa dipastikan kebenarannya. Yang pasti, burung gagak telah memberikan pelajaran berharga dalam hal kecerdasan, kreativitas, kerja sama, hingga kepedulian terhadap alam.

Wallahu A'lam
(wid Widaningsih

No comments: