Ayat-Ayat Kiamat Sudah Dekat dalam Al-Quran dan Hadis

Ayat-Ayat Kiamat Sudah Dekat dalam Al-Quran dan Hadis
Banyak ayat dalam al-Quran dan hadis yang menginformasikan bahwa kiamat sudah dekat. Foto/Ilustrasi: istock
Ayat-ayat al-Qur'an dan hadis-hadis shahih telah menginformasikan bahwa kiamat sudah dekat. Munculnya sebagian besar tanda-tanda kiamat merupakan bukti bahwa akhir dunia sudah di depan pintu. Allah SWT berfirman:

اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ

Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).” ( QS Al-Anbiyaa : 1)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengingatkan bahwa hal ini merupakan suatu peringatan dari Allah SWT yang menyatakan dekatnya hari kiamat dan bahwa manusia dalam keadaan lalai terhadap keberadaannya, yakni mereka tidak mau beramal dan tidak mau membuat bekal untuk menyambutnya.

Makna ayat ini sama dengan apa yang disebut di dalam ayat lain melalui firman-Nya:

أَتَى أَمْرُ اللَّهِ فَلا تَسْتَعْجِلُوهُ

Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kalian meminta agar disegerakan (datang). ( QS An-Nahl : 1)

اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ * وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ

Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling. ( QS Al-Qamar : 1-2), hingga akhir ayat.

Dr Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil dalam kitabnya berjudul "Asyraathus Saa’ah" (Daar Ibnil Jauzi, 1995) menambahkan ayat-ayat lainnya yang menunjukkan dekatnya kesudahan alam dunia ini dan perpindahan ke alam yang lain (akhirat). Allah SWT befirman:

وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا

… Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari Berbangkit itu sudah dekat waktunya.” ( QS Al-Ahzaab : 63)

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّهُمْ يَرَوْنَهُ بَعِيدًا وَنَرَاهُ قَرِيبًا

Sesungguhnya mereka memandang siksaan itu jauh (mustahil). Sedangkan kami memandangnya dekat (pasti terjadi).” ( QS Al-Ma’aarij : 6-7)
Penggilingan Maut
Al-Hafiz ibnu Asakir meriwayatkan di dalam biografi Al-Hasan Ibnu Hani' alias Abu Nuwas si penyair, bahwa penyair yang paling hebat ialah Syekh Tahir Abul Atahiyah, karena ia mengatakan dalam bait syairnya:

النَّاس فِي غَفَلاتِهِمْ ... وَرَحا المِنيَّة تَطْحَنُ ...

Manusia tenggelam dalam kelalaiannya, padahal penggilingan maut terus berputar.

Ketika ditanyakan kepadanya, "Dari manakah engkau menyimpulkan kalimat ini?"

Abul Atahiyah menjawab bahwa ia menyimpulkannya dan firman Allah SWT yang mengatakan:

اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ

"Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka sedangkan mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (darinya)". (QS Al-Anbiya: 1)

Ibnu Asakir meriwayatkan pula di dalam biografi Amir ibnu Rabi'ah dari Amir ibnu Rabi'ah, bahwa ia kedatangan seorang tamu dari kalangan orang Badui. Amir memuliakan kedatangannya dan menghormatinya.

Sebelumnya Rasulullah SAW telah berbincang-bincang di rumah Amir, tidak lama kemudian lelaki Badui, itu datang. Ia berkata, "Sesungguhnya aku telah memperoleh sebuah lembah di daerah pedalaman dari Rasulullah SAW. Aku bermaksud memberikan sebagian darinya kepadamu. Kelak lahan itu buat kamu dan keturunanmu sesudah kamu tiada."

Amir pun menjawab, "Saya tidak memerlukan bagian tanahmu itu, karena pada hari ini telah diturunkan sebuah surat yang membuat kami merasa ngeri terhadap duniawi." Ia lalu membaca surat Al-Anbiya ayat 1.

Dua Jari
Dekatnya hari akhir juga disampaikan Rasulullah SAW dalam sejumlah hadisnya. Nabi SAW bersabda:

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيُشِيْرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ بِهِمَا.

Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.” Beliau berisyarat dengan kedua jarinya (jari telunjuk dan jari tengah), lalu merenggangkannya.” (Shahiih al-Bukhari)

Dan beliau juga bersabda:

بُعِثْتُ فيِ نَسْمِ السَّاعَةِ.

Aku diutus pada awal hembusan angin Kiamat.” (HR ad-Daulabi)

Rasulullah SAW juga bersabda:

إِنَّمَا أَجَلُكُمْ -فِي أَجَلِ مَنْ خَلاَ مِنَ اْلأُمَمِ- مَا بَيْنَ صَلاَةِ الْعَصْرِ إِلَى مَغْرِبِ الشَّمْسِ

Sesungguhnya ajal kalian jika dibandingkan dengan ajal umat terdahulu adalah seperti jarak antara sholat ‘Ashar dan Maghrib.” (HR Bukhari)

Dan diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar ra beliau berkata:

كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالشَّمْسُ عَلَـى قُعَيْقِعَـانَ بَعْدَ الْعَصْرِ، فَقَالَ: مَا أَعْمَارُكُمْ فِي أَعْمَارِ مَنْ مَضَى إِلاَّ كَمَا بَقِيَ مِنَ النَّهَارِ فِيمَا مَضَى مِنْهُ.

Kami pernah duduk-duduk bersama Nabi SAW sementara matahari berada di atas gunung Qu’aiqa’aan setelah waktu ‘Ashar, lalu beliau bersabda, ‘Tidaklah umur-umur kalian dibandingkan dengan umur orang yang telah berlalu kecuali bagaikan sisa hari (ini) dibandingkan dengan waktu siang yang telah berlalu.’” (Musnad Ahmad)

Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil mengatakan bahwa hadis ini menunjukkan bahwa waktu yang tersisa sangat sedikit jika dibandingkan dengan waktu yang telah berlalu. Akan tetapi waktu yang telah berlalu tidak ada yang mengetahui kecuali Allah Ta’ala.

Dalam kitab " An-Nihaayah/al-Fitan wal Malaahim" juga dikatakan belum pernah ada satu riwayat pun dengan sanad yang shahih dari Rasulullah SAW yang menerangkan batasan waktu dunia sehingga bisa dijadikan sebagai rujukan agar diketahui sisa waktu yang ada. Tentunya waktu sisa ini sangat sedikit sekali jika dibandingkan dengan waktu yang telah berlalu.

Tidak ada sebuah ungkapan yang lebih jelas tentang dekatnya hari Kiamat daripada sabda beliau SAW:

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ جَمِيعًا إِنْ كَادَتْ لَتَسْبِقُنِي.

Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat secara bersamaan, hampir saja dia mendahuluiku.” (Musnad Ahmad (V/348, Muntakhabul Kanzi), dan Taariikhul Umam wal Muluuk (I/8), karya ath-Thabrani).

(mhy)Miftah H. Yusufpati

No comments: