Mimpi Raja Tak Dapat Ditakwilkan, Seorang Pelayan Tiba-tiba Ingat Nabi Yusuf

Mimpi Raja Tak Dapat Ditakwilkan, Seorang Pelayan Tiba-tiba Ingat Nabi Yusuf
Sampai pada ayat 45 Surat Yusuf, kita disuguhkan dengan 3 mimpi yaitu mimpi Nabi Yusuf, mimpi napi dan mimpi raja. Foto ilustrasi/Ist
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf

Ketika para tokoh dan pembesar Mesir tak mampu menakwilkan mimpi sang raja, tiba-tiba seorang pelayan mengingat sosok Nabi Yusuf 'alaihissalam.

Raja yang bermimpi melihat 7 ekor sapi yang gemuk-gemuk dimakan oleh 7 sapi yang kurus. Juga melihat 7 tangkai gandum yang masih hijau dan 7 tangkai gandum yang kering, dianggap oleh para pemuka kerajaan hanyalah bunga-bunga tidur.

Kegelisahan pun menyelimuti kerajaan hingga akhirnya seseorang mengingat Nabi Yusuf yang ahli dalam takwil mimpi. Allah menceritakan kisahnya dalam lanjutan Tadabur Surat Yusuf berikut.

وَقَالَ الَّذِيْ نَجَا مِنْهُمَا وَادَّكَرَ بَعْدَ اُمَّةٍ اَنَا۠ اُنَبِّئُكُمْ بِتَأْوِيْلِهٖ فَاَرْسِلُوْنِ


Artinya: "Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)." (QS Yusuf Ayat 45)

Pesan dan Hikmah
1. Saat para tokoh itu tidak bisa menakwilkan mimpi sang raja tiba-tiba saja seorang pelayan atau pekerja di kerajaan yang selamat saat di penjara teringat dengan Nabi Yusuf yang pernah menakwilkan mimpinya. Dia merasakan kebenaran tabir mimpinya dari Yusuf, sambil berkata: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)."

2. Ayat ini mulai menampilkan sisi terang Nabi Yusuf yang akan bebas dengan reputasi yang bersih dan harum, bukan sebagai mantan napi yang bersalah.

3. Sampai ayat ini kita sudah disuguhkan 3 mimpi yaitu mimpi Nabi Yusuf, mimpi napi dan mimpi raja. Hal ini menjadi gambaran bagaimana situasi dan kondisi negeri Mesir dan sekitarnya kala itu yang terkesan mistis. Sehingga tabir mimpi Yusuf menjadi ilmu laduni yang selanjutnya menjadi mukjizat kenabiannya.

Adapun relevansinya dengan zaman sekarang maka tabir mimpi menjadi ilmu langka yang tidak sembarang orang menguasainya. Sehingga wajar saja jika sikap orang zaman sekarang terhadap mimpi menjadi beragam; ada yang percaya dan tidak percaya dengan mimpi.

(rhs)

No comments: