Fakta dan Wasiat Muhammad Al-Fatih Penakluk Konstantinopel


Fakta dan Wasiat Muhammad Al-Fatih, sebagaimana dikutip dalam berita Detiknews, 16/12/2019. Muhammad Al-Fatih merupakan salah satu pahlawan besar bagi umat Islam selain Shalahuddin Al-Ayyubi. Pada usia yang terbilang masih belia, yakni 25 tahun Muhammad Al-fatih mampu menaklukkan Konstantinopel di Romawi Timur dan menjalankan pemerintahan sistem Islam disana.

Putra dari pasangan suami istri Sultan Murad II dengan Turki Hatun binti Abdullah itu layaknya jawaban atas Sabda Rasulullah Saw. yang diriwayatkan dalam hadits Riwayat Ahmad berikut ini:

Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan”.

Berikut ada 5 fakta beserta wasiat Muhammad Al-Fatih:

1. Biografi Muhammad Al-Fatih

Sejak Muhammad Al-Fatih lahir beliau dijuluki dengan sebutan Muhammad II (dalam Bahasa Turki: Mehmet-I Sani) di ibu kota Utsmaniah, pada 29 Maret 1432 dari pasangan Sultan Murad II dan Huma Hatun. Dia merupakan keturunan Khilafah Turki Utsmani.

Dikutip dari Buku, The Great of Shalahuddin Al-ayyubi & Muhammad Al-fatih, nama Al-Fatih berarti Sang Penakluk yang diberikan julukan padanya lantaran bisa menaklukkan Konstantinopel. Selain diberi gelar Al-Fatih, beliau Muhammad II juga mendapat julukan Abi al-Futuh dan Abi al-Khairat.

2. Karakter Pemimpin

Muhammad Al-Fatih masa kecilnya mendapatkan pendidikan yang cukup baik dari orang tuanya. Misalnya sang Ayah Sultan Murad II begitu memperhatikan pendidikan anaknya, agar ia dapat menjadi seorang pemimpin baik dan tangguh dimasa mendatang.

Sultan Murad II pun menunjuk Syekh Ahmad ibn Ismail Al Kurani sebagai gurunya dan ia adalah seorang ulama yang faham sekali dengan Al Qur’an. Tidak heran sejak kecil Muhammad al-Fatih sudah menghafalkan Al-Quran 30 Juz, mempelajari hadits-hadits, mempelajari ilmu fiqih, matematika, ilmu falaq dan strategi perang. Sebab ia sedini mungkin telah diajarkan untuk menjadi jiwa pemimpin dimasa mendatang. Dibimbing oleh Ulama hebat yang insyaAllah benar.

3. Mengguncang Konstantinopel

Pada usia yang masih belia Muhammad al-Fatih pun berhasil menaklukkan Kota Konstantinopel. Ini bukti bahwa abad pertengahan telah berakhir. Al-Fatih pun menyiapkan 4 Juta tentara untuk mengepung wilayah barat dan laut. Pengepungan ini berlangsung dalam rentan waktu 50 hari.

Al-Fatih dan pasukannya berhasil menyeberangkan 70 kapal laut melewati hutan yang ditumbuhi pohon besar. Sebelumnya, selama satu malam pasukan menebangi pohon yang merintangi perjalanan. Pasukan Muhammad II akhirnya berhasil menaklukkan Konstantinopel. Pada saat itulah dia mendapat gelar Sultan Muhammad Al-Fatih alias sang penakluk.

4. Peradaban yang Dibangun

Sultan Muhammad Al-Fatih selama ia berkuasa yakni tahun 1451 Masehi hingga 1484, telah membangun lebih dari 300 Masjid, 57 Sekolah dan 59 tempat pemandian di berbagai wilayah di Utsmani. Misalnya peninggalannya yakni Masjid Sultan Muhammad II dan Jami’ Abu Ayyub Al-Anshari.

5. Wafat dan Wasiat Sang Penakluk

Pada Rabiul Awal 1481 M, Sultan Muhammad al-Fatih menderita sakit. Namun, dia nekat meninggalkan Istanbul untuk berjihad. Sehingga dalam perjalanan kondisinya kesehatannya semakin memburuk. Obat sudah tidak berfungsi lagi untuk menyembuhkannya. Sang Penakluk itu pun wafat pada usia 50 tahun di tengah pasukannya pada 3 Mei 1481 M atau 4 Rabiul Awal tahun 86 Hijriah.

Menjelang beliau wafat, Muhammad al-Fatih ia pun berpesan (mewasiatkan) kepada keluarganya, khususnya Sultan Bayazid II agar dekat dengan para ulama, berbuat adil, tidak tertipu dengan harta, serta dapat menjaga agama untuk pribadi, masyarakat, serta pemerintahan Islam saat itu. Wallahu a’lam.

Terkini

No comments: