Kisah Sayyid Quthb Mencari Hantu


ilustrasi @m.pulsk.com

Sayyid Quthb, semoga Allah Ta’ala merahmatainya, adalah salah satu cendekiawan Muslim dari bumi Kinanah, Mesir. Laki-laki yang mengenyam pendidikan di Dar ‘Ulum ini merupakan aktivis pergerakan Islam yang bergabung dengan Ikhwanul Muslimin. Laki-laki yang wafat di usia 56 tahun ini merupakan salah satu korban rezeim diktator. Beliau digantung karena dituduh membuat makar.

Kisah hidup laki-laki ini tergolong unik. Sosok bertubuh mungil ini terkenal sebagai laki-laki pemberani sejak belia. Keberaniannya sudah terlihat sejak umur sebelas tahun.

Di usia itu, sebagaimana dituturkan oleh Dr Shalah al-Khalidiy, Sayyid Qutb kecil didapati sedang mencari hantu.

Hari itu, Sayyid diajak menginap di salah satu rumah kerabatnya. Lokasi rumah kerabatnya itu jauh dari kampungnya. Di malam hari, sang bunda mengingat suatu hal. Ia pun menyampaikan, ada sebuah barang yang dibutuhkan malam itu dan harus diambil di rumahnya.

Padahal, malam sudah semakin gelap.

Mendengar penuturan ibunya, Sayyid Quthb mengajukan diri untuk mengambil. Sebagai laki-laki, dia justru merasa tertantang ketika ditakut-takuti. Dia akan berupaya membantah tindakan menakut-nakuti dengan caranya yang amat khas.

Di masyarakatnya itu, ada satu daerah yang terkenal menakutkan. Angker. Tidak banyak laki-laki yang mau melewati daerah tersebut di malam hari, kecuali karena terpaksa. Namun, Sayyid Quthb kecil justru sengaja melewati daerah tersebut. Apalagi, dengan melewati daerah itu, dia berhasil menyingkat perjalanan menjadi lebih cepat dengan waktu yang lebih singkat pula.

Sejatinya, dia mulai takut saat hendak mendekati kawasan tersebut. Tapi, dia memberanikan diri guna meruntuhkan ketakutannya itu. Beruntung, dia membawa korek api. Dia menyalakannya untuk dijadikan sebagai penerangan.

Malangnya, dengan menyalakan korek api, dia justru merasa seperti diikuti oleh sesosok bayangan dari belakang.

Ketika itu, ada sesosok laki-laki yang mendekati dan menolongnya dari rasa ketakutan. Uniknya, untuk menutupi rasa takutnya itu, dia justru berkata kepada laki-laki ini, “Saya tidak takut kok! Saya justru tidak percaya dengan kata-kata masyarakat tentang hantu itu. Saya berhenti di sini karena ingin mencari hantu yang mereka bicarakan itu.”

Demikianlah sekelumit kisah sifat pemberani yang sudah ada sejak kecil pada diri laki-laki yang abadi namanya dalam ingatan kaum Muslimin. Beliau telah pergi, tapi Fi Zhilal al-Qur’an yang beliau tulis benar-benar mencerahkan dan bermanfaat bagi kaum Muslimin.

Rahimahullahu Ta’ala, ya ustadz Sayyid Quthb.

No comments: