Konsep Bersabar Menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani

Konsep Bersabar Menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Ilustrasi/Ist

BETAPA sering kau berkata, apa yang mesti kulakukan, apa yang mesti kugunakan (untuk mencapai tujuanku)? Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitabnya berjudul Futuh Al-Ghaib mengatakan tetaplah di tempatmu. Beliau menasehati agar kita jangan melampaui batas diri kita, sampai Allah memberi karunia jalan keluar. "Setelah Allah telah memerintahkanmu untuk tinggal di tempatmu," tuturnya. 

Allah berfirman: “Wahai orang-orang beriman, bersabarlah, senantiasa berteguhlah dan jagalah kewajibanmu terhadap Allah.” (QS 3:199)

"Ia telah memerintahkanmu untuk bersabar, wahai orang-orang beriman, untuk berlomba-lomba dalam kesabaran, untuk berteguh, untuk senantiasa ingat dan untuk menjadikan hal ini sebagai kewajiban," jelasnya.. 

Ia kemudian memperingatkanmu terhadap ketaksabaran, sebagaimana firman-Nya, “Jagalah senantiasa kewajibanmu terhadap Allah,” dan ini berkenaan dengan pengabaian kebajikan ini. Ini berarti bahwa kau harus senantiasa bersabar. Kebaikan dan keselamatan ada dalam kesabaran. 
Nabi Suci SAW bersabda: “Kesabaran dan keimanan serupa dengan kepala dan tubuh.” 
Bagi segala suatu ada balasannya sesuai dengan kadarnya, tetapi balasan bagi kesabaran tak terhingga. Sebagaimana Allah berfirman: “Sesungguhnya kesabaran akan diberi pahala yang tak terhingga.” (QS 39:10)

Nah, jika kau jaga kewajibanmu terhadap-Nya dengan sabar, dan memperhatikan batas-batas yang telah ditentukan oleh-Nya, maka Ia akan membalasmu sebagaimana yang dijanjikanNya kepadamu dalam kitab-Nya: “Barangsiapa menjaga kewajibannya terhadap Allah, maka Ia akan membuatkan baginya tempat, dan memberinya rizki yang tak diduganya.” (QS 65:123)

Bersabarlah dengan mereka yang beriman kepada Alah, hingga jalan keluar terbentang bagimu, sebab Allah telah menjanjikanmu kecukupan dalam firman-firman-Nya: “Barangsiapa beriman kepada Allah, maka Ia mencukupi-Nya.” (QS 65:3)

Bersabarlah selalu dan berimanlah kepada Allah bersama mereka yang berbuat kebajikan terhadap orang lain, sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu balasan untuk ini, sebagaimana firman-Nya: “Demikianlah Kami balasi mereka yang berbuat kebajikan terhadap yang lain.” (QS 6:85)

Allah akan mencintaimu lantaran kebajikan ini, sebab Ia berfirman: “Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berbuat kebajikan terhadap orang lain.” (QS 3:133)

Jadi, Syaikh Abdul Qadir mengatakan kesabaran adalah sumber segala kebajikan dan keselamatan di dunia ini dan di akhirat, dan melaluinya para mukmin mencapai kepasrah-ikhlasan terhadap kehendak Allah, dan kemudian melebur dalam tindakan-tindakan Allah, yang adalah keadaan para badal atau ghaib. "Maka jangan sampai gagal meraih keadaan seperti ini, agar kau tak hina di dunia ini dan di akhirat, agar di akhirat, agar kekayaan keduanya ini tak berlalu darimu," demikian Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani. 
(mhy) 
Miftah H. Yusufpati

No comments: