Kisah Semut dan Kelembutan Hati Kiai Hasan Genggong

Pohon dan semut (ilustrasi).
Pohon dan semut (ilustrasi).
Foto: www.kaheel7.com
Kiai Hasan Genggong dikenal sebagai figur penyayang makhluk.


Syekh al-'arif billah KH Muhammad Hasan bin Syamsuddin bin Qoiduddin lahir pada 27 Rajab 1259 Hijriah atau 23 Agustus 1840, bertepatan dengan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Kiai Hasan dilahirkan di Desa Sentong, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo dari pasangan Kiai Syamsuddin dan Nyai Khadijah.  


Kiai Hasan Genggong, begitu dikenal luas, salah satu pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo ini, merupakan sosok panutan di zamannya. Kealiman dan kewalian Kiai Hasan tak diragukan lagi. Bahkan, pengasuh kedua Pesantren Zainul Hasan Genggong ini juga dikenal sebagai wali kutub.

Kiai Hasan Sepuh, sapaan akrab beliau, mempunyai budi pekerti yang sangat tinggi serta welas asih. Tak hanya kepada sesama manusia, Kiai Hasan juga memberikan kasih sayangnya kepada makhluk lain seperti binatang.  


Berdasarkan situs resmi Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, diungkapkan bahwa banyak kisah yang umum di masyarakat tentang kasih sayang dan akhlak Kiai Hasan. Salah satunya, saat Kiai Hasan bepergian ke suatu daerah, beliau mendapati ada semut angkrang di bajunya.  


Mendapati itu, Kiai Hasan Sepuh meminta kusir delmannya berhenti. Kiai Hasan Sepuh berpikir sejenak di mana kira-kira semut itu bisa menempel dibajunya.


Setelah berpikir sejenak, akhirnya Kiai Hasan meminta kusirnya mengembalikan semut itu ke tempatnya semula, yakni ke tempat di mana mereka berhenti sebelumnya.   


Ternyata, jarak tempat itu sekitar tiga kilometer dari tempat Kiai Hasan Sepuh berada. Alasannya sederhana, khawatir sanak keluarga dari semut itu kebingungan. Itulah kasih sayang yang ditunjukkan Kiai Hasan kepada semut, apalagi ke manusia.   


Kiai Hasan Genggong wafat pada Kamis, 11 Syawal 1374 Hijriyah atau 1 Juni 1955, sekitar pukul 23.30 WIB. Beliau waafat pada usia 115 tahun.


No comments: