Penyebab Kesurupan Ditinjau Dari Sisi Medis

Sering kali kita mendengar cerita horor mengenai orang kesurupan di mana tubuh orang tersebut dirasuki oleh hantu yang berada pada dimensi yang berbeda dengan kita sebagai manusia. Banyak cerita horor mengenai kesurupan yang berkembang sehingga menjadi suatu kepercayaan.
Kesurupan dipercaya terjadi karena tubuh seseorang telah dirasuki oleh roh atau hantu. Di Indonesia, kesurupan bisa terjadi karena faktor yang tidak disengaja maupun yang disengaja. Beberapa ritual adat sengaja memanggil roh nenek moyang untuk masuk ke dalam tubuh salah satu anggota di desa adat tersebut untuk tujuan tertentu.
Namun, sebenarnya di mata medis, kesurupan merupakan suatu penyakit gangguan mental, dan bukan menjadi suatu hal yang mistis. Gangguan mental ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor sosial dan psikologis.

Bagaimana ilmu medis menjelaskan kesurupan?

Kesurupan biasanya terjadi pada negara-negara yang masih menganut budaya atau kepercayaan tentang hal-hal berbau mistis. Namun, ternyata kesurupan juga dapat dijelaskan dalam sisi medis.


Kesurupan di mata medis disebut dengan “Possession Trance Disorder”. Trance and possession disorder merupakan kategori diagnostik baru dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV (DSM-IV). DSM sendiri merupakan standar klasifikasi gangguan mental yang dipergunakan oleh para profesional kesehatan mental di Amerika Serikat.

Dalam DSM-IV, possession trance disorder termasuk dalam kategori dissociative disorder alias gangguan disosiatif. Gangguan disosiatif adalah hilangnya sebagian atau seluruh integrasi antara kenangan masa lalu, kesadaran identitas, dan sensasi serta kontrol dari gerakan tubuh. Ini berarti bahwa possession trance disorder dapat diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk dari gangguan mental terkait perubahan identitas diri.
Jika diartikan secara terpisah, trance didefinisikan sebagai keadaan mental di mana individu tidak memiliki kesadaran atas mental dan/atau lingkungannya dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan possession disorder merupakan sebuah istilah dari pengalaman yang terjadi dalam masyarakat atau istilah yang menggambarkan pengaruh dari agen kekal (Cardena, 1992).
Berdasarkan WHO dalam ICD 10 versi 2008, possession trance disorder adalah gangguan di mana terjadi kehilangan sementara identitas pribadi dan kesadaran penuh dari lingkungan. Termasuk di sini kondisi kesurupan yang disengaja atau yang tidak disengaja, terjadi di luar situasi keagamaan atau penerimaan budaya. Hal ini berarti kesurupan bukan terjadi karena suatu kepercayaan agama atau budaya, melainkan lebih kepada faktor mental seseorang.

Apa saja tanda-tanda kesurupan?

Ketika tubuh seseorang kehilangan identitasnya, tentu ia tidak menjadi diri sendiri dan berlaku seperti orang lain. Sehingga saat kesurupan atau mengalami possession trance disorder, orang tersebut bertingkah aneh, membicarakan hal yang tidak biasa, dan dengan nada berbeda. Seringnya setelah kesurupan terjadi, orang yang bersangkutan tidak ingat apa yang telah dilakukannya.
Dilansir dari psychnet-uk.com, possession trance ditandai dengan perubahan sementara dalam identitas di mana identitas yang normal seseorang sementara diganti atau seolah-olah dimiliki oleh “roh, hantu, kekuatan, dewa, atau orang lain”. Pengalaman menjadi yang “dimiliki” oleh entitas lain, seperti orang, dewa, setan, binatang, atau benda mati, mempunyai arti yang berbeda dalam budaya yang berbeda dan karena itu diagnosis untuk gangguan ini mungkin terikat budaya.
Saat seseorang sedang diambil alih kepemilikan identitasnya atau sedang kesurupan, orang tersebut biasanya mengalami berbagai tanda, seperti:

– Kehilangan kontrol atas tindakannya
– Perubahan perilaku atau bertindak berbeda
– Kehilangan kesadaran lingkungan
– Kehilangan identitas pribadi
– Kesulitan membedakan kenyataan dari fantasi pada saat kesurupan
– Perubahan nada suara
– Perhatiannya berkeliaran
– Kesulitan berkonsentrasi
– Kehilangan kesadaran waktu
– Kehilangan memori atau ingatan
– Penampilan tubuhnya berubah

Terkadang, tanda-tanda possession trance disorder tersebut sama dengan tanda-tanda gangguan mental lainnya, seperti demensia, epilepsi, skizofrenia, sindrom Tourette, dan amnesia disosiatif. Sehingga, harus diketahui perbedaan antar penyakit tersebut agar possession trance disorder dapat didiagnosis dengan tepat.

Apa yang dapat menyebabkan kesurupan?

Kondisi possession hanya dapat dipahami melalui kombinasi perspektif biologis, antropologis, sosiologis, psikopatologis dan eksperimental. Kesurupan atau possession trance disorder dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor spiritual, sosial, psikologis dan fisik. Dengan melakukan pemeriksaan mendalam, mungkin faktor penyebabnya bisa diketahui.
Gangguan disosiatif juga dapat menyebabkan possession trance disorder ini. Karena trauma psikologis dan kekerasan yang berulang menyebabkan tekanan sosial dan mental. Pengalaman disosiatif ini berubah dari nonpatologis ke patologis. Namun, belum ada teori biologis tentang asal-usul gangguan possession trance disorder ini.

No comments: