Pada Masa Isa Turun, 1 Kali Sujud Setara dengan Dunia dan Seisinya
PADA akhir zaman, Nabi Isa AS turun ke muka bumi ini. Beliau yang nantinya akan membela kebenaran dan mengarahkan orang-orang yang tersesat untuk kembali ke jalan-Nya. Dan tahukah Anda, akan banyak keajaiban-keajaiban yang terjadi. Bahkan, salah satu anugerah yang akan Allah beri kepada orang-orang di masa itu ialah satu kali sujud yang kita lakukan setara dengan dunia dan seisinya.
Pada masa Nabi Isa AS ini merupakan zaman yang baik, dan ibadah pada masa itu pun yang terbaik. Sebab, pahala ibadah yang berbeda-beda tergantung dari kemuliaan dan kedudukan waktu dan tempatnya.
Abu Hurairah RA meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, Isa ibn Maryam sebentar lagi akan turun kepada kalian sebagai pemimpin yang adil. Ia akan menghancurkan salib, membunuh babi dan menghapus jizyah. Ketika itu harta akan melimpah hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya, sampai satu sujud pada masa itu lebih baik dari dunia dan seisinya.”
Abu Hurairah lalu berkata lagi, “Bacalah kalau kalian mau, ‘Tidak ada seorang pun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelu kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka’.” (QS. An-Nisa: 159).
Maksud sabda Rasulullah, “Sampai satu sujud pada masa itu lebih baik dari dunia dan seisinya” adalah bahwa manusia ketika itu gairah mereka untuk melaksanakan shalat dan ibadah lainnya sangat tinggi. Sebab, mereka sudah tak butuh dunia lagi dan tak panjang angan. Mereka juga didorong oleh keyakinan kuat mereka bahwa hari kiamat sudah dekat.
Al-Qadhi Iyadh menjelaskan bahwa pengertian sabda Nabi tersebut adalah bahwa pahala shalat ketika itu lebih baik daripada sedekah dengan dunia seisinya. Sebab, ketika itu harta melimpah ruah, orang kikir sedikit, serta kebutuhan kepada harta untuk diinfakkan sangat sedikit. Sujud di sini adalah sujud itu sendiri, atau bisa juga diartikan sebagai shalat. Wallahu ‘alam. []
Referensi: Kiamat Sudah Dekat?/Karya: Dr. Muhammad Al-‘Areifi/Penerbit: Qisthi Press
No comments:
Post a Comment