Sejarah Rahasia Freemasonry dan Iluminati (Part 27)
Sebagai ordo yang mengkhususkan diri dalam bidang kemiliteran, maka hierarki atau struktur organisasinya pun disesuaikan dengan fungsinya. Sebab itu dari catatan yang ada, kelompok ini memiliki empat buah divisi persaudaraan yang memiliki tugas khusus, bekerja sendiri-sendiri, namun satu sama lain saling mendukung. Keempat divisi itu adalah:
- Pejuang (Ksatria)
- Bankers
- Petani
- Chaplain
Grand Master.
Disebut sebagai Maha Guru, pemimpin tunggal yang paling berkuasa, dan berdasarkan The Papal Bull (Pernyataan resmi dari Paus) yang dikeluarkan tahun 1139, Paus Innocent II—seorang mantan Ordo Cistercian di Clairvaux dan anak perlindungan dari Saint Bernard—Ksatria Templar tidak perlu setia kepada siapa pun termasuk gereja, kecuali kepada Paus itu sendiri. Ksatria Templar tidak terikat kepada raja, pangeran, dan bangsawan mana pun dalam hal apa pun kecuali terhadap Paus. Paus adalah ‘user’ dari Ksatria Templar.
Senechal.
Adalah wakil dari Grand Master yang memiliki tugas antara lain sebagai penasihat Grand Master.
Commander of the Kingdom of Jerusalem.
Seorang penguasa setara ‘Grand Master’ namun hanya untuk wilayah kota Yerusalem dan daerah sekitarnya saja. Dalam urusan domestik ia berkuasa penuh, jika ingin berhubungan dengan jaringan di luar Yerusalem, maka kewenangannya terbatas dan harus diketahui oleh The Grand Master atau Maha Guru.
Commander of the City of Jerusalem.
Serupa dengan Commander of the Kingdom Yerusalem namun wilayah kewenangannya hanya di dalam kota Yerusalem, tidak sampai melebihi daerah di luar dinding kota. Untuk kota-kota besar dan daerah lainnya juga terdapat Commander-Commander sejenis seperti yang ada di Antiokia, Tripoli, dan sebagainya.
Drapier.
Berkuasa untuk Templar Garments.
Commander of Houses.
Setingkat dengan Letnan bagi otoritas yang lebih tinggi di dalam ordo namun tidak memiliki kewenangan yang lebih besar.
Commander of Knight.
Mirip dengan Commander of Houses.
Knight Brother.
Para ksatria perang, bermantel putih dengan salib merah di dada. Seorang Ksatria diberi fasilitas tiga ekor kuda dan peralatan perang yang lengkap.
Turcoplier.
Pemimpin para Sergeant Brother dalam pertempuran. Di dalam pertempuran, mereka senantiasa berada dalam pengawalan para ksatria.
Under Marshall.
Pemimpin para pejuang yang tidak dilengkapi kuda dan memiliki peralatan perang yang terbatas.
Standard Bearer.
Pembawa panji-panji ordo (Beauséan) dalam pertempuran dan memiliki pangkat Sersan. Bertanggungjawab atas keutuhan panji-panji dan berusaha dengan keras agar panji-panji Templar tetap berkibar di dalam medan pertempuran. Selain berupa bendera, panji Templar lainnya adalah relik pusaka Kayu Salib Suci (The Holy Cross) yang dipercaya merupakan tiang salib yang dipakai untuk menyalib Yesus. Dalam pertempuran Hattin melawan pasukan Shalahuddin, para Standard Bearer inilah yang bertugas membawa The Holy Cross yang besar dan berat ini dari Yerusalem ke Hattin, dekat Tiberius.
Sergeant Brother.
Para prajurit biasa, tidak harus dari bangsawan, dan diberi satu ekor kuda dengan peralatan perang yang sama dengan yang dimiliki para Ksatria. Hanya saja, mereka ini tidak dilengkapi dengan pengawal.
Turcopoles.
Pasukan lokal yang ikut berperang bersama Templar, sering mengenakan jubah Templar dan diberi fsilitas yang sama dengan Sergeant Brother, namun yang ini bersifat insidentil.
Sick and Elderly Brothers.
Para anggota ordo yang sudah tidak aktif lagi namun masih tetap dalam keanggotaannya. Mereka biasanya berkecimpung dalam kegiatan penyamaran, pengumpulan data awal, dan kegiatan spionase lainnya. Mereka tetap sebagai kombatan.
BANKERS :
Awalnya berasal dari para pejuang, kombatan. Namun ketika bisnis jasa keuangan para Templar ini sudah melewati batas-batas geografis Yerusalem hingga merambah Eropa dan Timur Tengah, maka untuk urusan bisnis tersebut dibentuk satu kelompok khusus yang ditugasi untuk berkonsentrasi mengurus bidang ini. Sebagian Bruder dari Kuil-Kuil Templar diserahi tanggungjawab dan wewenang, namun tetap dalam pengawasan dan garis komando The Grand Master. Para pangeran dan anak-anak bangsawan yang enggan untuk ikut berperang juga ditugasi untuk membantu para Bruder.
Dalam menyokong pergerakan pasukan kombatan atau pertempuran, fungsi dari para Bankers ini lebih mirip dengan ‘pasukan pendukung’ yang bertanggungjawab atas suplai berupa makanan, keuangan, dan logistik lainnya. Di medan pertempuran, yang menjadi penghubung atau kurir antara Bankers dengan Kombatan biasanya terdiri dari para petani atau orang-orang bukan bangsawan yang telah mendapat pelatihan dan indoktrinasi tertentu.
PETANI
Inilah divisi yang bertanggungjawab atas suplai logistik kepada para Templar—baik yang berada di kuil-kuil atau pun di medan pertempuran—yang lebih banyak berhubungan dengan para Bankers sebagai pihak yang memegang kewenangan dalam hal pengelolaan keuangan ordo.
CHAPLAIN.
Chaplain merupakan divisi tersendiri, bersifat khusus, yang merupakan Penjaga Ideologi para Templar. Mereka inilah para Tentara-Pendeta, yang sering menyertai para Kombatan dalam ekspedisi-ekspedisi militernya. Sebagian besar ritual keagamaan para Templar biasanya dipimpin oleh para Chaplain. Sebelum berangkat ke medan pertempuran, para Ksatria selalu menggelar sebuah ritual keruhanian khusus dan mendengar doa-doa serta petuah-petuah para Chaplain yang berisi pembenaran serta penyemangat jiwa.
Divisi Chaplain para Ksatria Templar inilah yang sekarang diadopsi bulat-bulat oleh banyak negara dalam organisasi ketentaraan modernnya. Di dunia Barat, istilah Chaplain masih dipakai hingga sekarang dan memiliki fungsi yang mirip dengan Divisi Chaplain Ksatria Templar. Para Chaplain di berbagai negara Eropa diketahui memiliki agenda rutin untuk menggelar suatu oikumene (persekutuan) setahun sekali di suatu negara yang telah ditentukan untuk menyamakan persepsi dan agenda mereka, para tentara Salib modern, ke depan.
Organisasi Knights Templar, sebuah ordo khusus militer, merupakan sebuah organisasi yang paling rapi dan maju pada zamannya di Eropa. Sebab itu, banyak kalangan meyakini organisasi dan struktur Templar ini banyak mengilhami bagi pembentukan organisasi dan struktur ketentaraan modern di banyak negara Eropa (The Christendom).
Sebagai bagian dari ordo monastik, Ksatria Templar juga memiliki berbagai ketentuan dan peraturan yang khusus. Beberapa ketentuan atau peraturan Ksatria Templar adalah:
HUKUMAN
Ada dua jenis hukuman bagi setiap pelanggaran yang dilakukan anggota Ordo Templar yakni hukuman ringan dan hukuman berat. Hukuman ringan ini bervariasi bentuknya. Ada yang berbentuk pencopotan fasilitas ordo yang telah diberikan organisasi seperti kuda, peralatan perang, dan mantel putih khusus Templar, ada pula yang bersifat mempermalukan dengan tuuan memberikan efek jera seperti makan dari lantai, melakukan tugas-tugas berat dan kasar, dan pemisahan dengan anggota ordo lainnya. Hukuman ringan dijatuhkan kepada anggota ordo yang telah menjalani pengadilan khusus yang dipimpin oleh atasannya langsung, dihadiri saksi, korban, dan para penasihat. Setelah pelaku mengakui kesalahannya, pelaku dan korban kemudian digiring keluar dalam pengawalan anggota lain. Komandan menggelar rapat dengan para penasihat dan memutuskan apakah pelaku itu dianggap melanggar dan jika dianggap melanggar maka apakah pelanggaran itu termasuk pelanggaran ringan atau berat. Jenis hukuman seperti apa yang akan dijatuhkan kepada pelaku juga diputuskan lewat forum ini. (Rizki Ridyasmara)
No comments:
Post a Comment