Ribuan Surat Kisah Cinta Albert Einstein terungkap
Bagaimana curahan isi hati Einstein dalam surat cinta, ada di sini.
Namun, kini terungkap kisah pribadi Einstein melalui ribuan surat-surat yang ditulis khusus untuk orang yang ia kasihi yakni keluarganya. Surat ini berbeda dengan kesan dirinya yang serius, melainkan lebih ke jati diri Einstein sebagai manusia yang memiliki perasaan.
Seperti diketahui Einstein memiliki seorang anak bernama Liserl dari istrinya bernama Mileva Maric.
Dilansir The Guardian, Sabtu, 6 Desember 2014, seperti ia menuliskan sebuah surat tentang kelahiran Leiserl di keluarga istrinya di Serbia, pada tanggal 4 Februari 1902. Dalam surat tersebut, ilmuwan yang terkenal dengan rumus E=mc² ini, menceritakan sebuah kegembiraan mendengar kabar kelahiran anaknya dan penasaran akan tampang anaknya karena ia sedang berada di tempat lain, kemudian perasaan itu ia tulis Berne, Swiss.
"Apakah dia sehat dan apakah dia sudah menangis benar? Apa jenis mata kecil yang ia miliki? Siapakah dari kita berdua yang lebih mirip dengannya? Siapa yang memberikan susunya? Apakah dia lapar? Dan dia benar-benar botak. Aku begitu mencintainnya dan aku belum bertemu dengannya," tulis Einstein.
Namun, nyatanya perjalanan rumah tangga Einstein dengan Maric mulai tergoyahkan, ketika ilmuwan itu mulai melirik cinta yang lainnya, yakni sepupunya sendiri bernama Elsa Lownthal.
Pada saat kondisi tersebut, Einstein menulis surat akan frustrasi. Itu terjadi pada bulan Mei 1912.
"Saya sangat menderita karena tidak diizinkan untuk mencintai benar-benar seorang wanita yang saya bisa melihatnya," ungkap Einstin dalam tulisan itu.
Dia pun memutuskan untuk menuntut perceraian dengan Maric di tahun 1916. Beberapa bulan kemudian Einstein dan Elsa resmi menikah.
Surat kisah tentang perasaan Einstein tersebut baru sepenggal cerita di antara 5.000 dokumen mengenai kisah pribadinya. Untuk mengumpulkan dokumen tersebut, Papers Project Einstein membutuhkan waktu hinga 44 tahun.
Mereka menelusuri dokumen Einstein mulai dari makalah yang dibuatnya dari Princeton University Press saat meraih Nobel Fisika pada tahun 1921 hingga perjalanan semasa hidupnya.
Semua kisah-kisah ilmuwan jenius itu dapat diakses dengan gratis oleh Papers Project Eisntein di Jerman dengan terjemahan dalam bahasa Inggris.
"Kami ingin membuat semuanya diakses oleh khalayak yang lebih luas dari sekadar cendekiawan, sejarawan, ahli fisika, dan filsuf," ujar Direktur Papers Project Einstein, Diana Kormos-Buchwald. (one)
(REUTERS/ Romina Amato)
Bila berbicara mengenai kisah Albert Einstein, maka yang terlintas berupa kisah suksesnya sebagai ilmuwan jenius di abad XX. Sangat sedikit yang mengungkap jati dirinya sebagai seorang suami dan ayahNamun, kini terungkap kisah pribadi Einstein melalui ribuan surat-surat yang ditulis khusus untuk orang yang ia kasihi yakni keluarganya. Surat ini berbeda dengan kesan dirinya yang serius, melainkan lebih ke jati diri Einstein sebagai manusia yang memiliki perasaan.
Seperti diketahui Einstein memiliki seorang anak bernama Liserl dari istrinya bernama Mileva Maric.
Dilansir The Guardian, Sabtu, 6 Desember 2014, seperti ia menuliskan sebuah surat tentang kelahiran Leiserl di keluarga istrinya di Serbia, pada tanggal 4 Februari 1902. Dalam surat tersebut, ilmuwan yang terkenal dengan rumus E=mc² ini, menceritakan sebuah kegembiraan mendengar kabar kelahiran anaknya dan penasaran akan tampang anaknya karena ia sedang berada di tempat lain, kemudian perasaan itu ia tulis Berne, Swiss.
"Apakah dia sehat dan apakah dia sudah menangis benar? Apa jenis mata kecil yang ia miliki? Siapakah dari kita berdua yang lebih mirip dengannya? Siapa yang memberikan susunya? Apakah dia lapar? Dan dia benar-benar botak. Aku begitu mencintainnya dan aku belum bertemu dengannya," tulis Einstein.
Namun, nyatanya perjalanan rumah tangga Einstein dengan Maric mulai tergoyahkan, ketika ilmuwan itu mulai melirik cinta yang lainnya, yakni sepupunya sendiri bernama Elsa Lownthal.
Pada saat kondisi tersebut, Einstein menulis surat akan frustrasi. Itu terjadi pada bulan Mei 1912.
"Saya sangat menderita karena tidak diizinkan untuk mencintai benar-benar seorang wanita yang saya bisa melihatnya," ungkap Einstin dalam tulisan itu.
Dia pun memutuskan untuk menuntut perceraian dengan Maric di tahun 1916. Beberapa bulan kemudian Einstein dan Elsa resmi menikah.
Surat kisah tentang perasaan Einstein tersebut baru sepenggal cerita di antara 5.000 dokumen mengenai kisah pribadinya. Untuk mengumpulkan dokumen tersebut, Papers Project Einstein membutuhkan waktu hinga 44 tahun.
Mereka menelusuri dokumen Einstein mulai dari makalah yang dibuatnya dari Princeton University Press saat meraih Nobel Fisika pada tahun 1921 hingga perjalanan semasa hidupnya.
Semua kisah-kisah ilmuwan jenius itu dapat diakses dengan gratis oleh Papers Project Eisntein di Jerman dengan terjemahan dalam bahasa Inggris.
"Kami ingin membuat semuanya diakses oleh khalayak yang lebih luas dari sekadar cendekiawan, sejarawan, ahli fisika, dan filsuf," ujar Direktur Papers Project Einstein, Diana Kormos-Buchwald. (one)
No comments:
Post a Comment