Kezuhudan Khalifah Umar Ibnul Khattab RA
Meskipun beliau sangat tegas dan adil dalam menegakkan hukum Islam,sesuai dengan anjuuran Rasulullah SAW namun Umar ibnu Khattab tidak sungkan memikul karung gandum sendiri untuk dibagikan kepada rakyat yang membutuhkannya.Pada masa pemerintahannya ,kekayaan melimpah hasil ghanimah dan zakat , pajak yang dibayar oleh rakyat yang pluralitas itu di berbagai kawasan kekuaasaannya yang lebih luas dari Jazirah Arab sekarang .Pada masanya Mesir,Persia(Iran)Suriah,Iraq dan sekitarnya sudah berada di bawah kekuasan Daulah islamiyah .
Namun demikian Khalifah Rasyidin yang kedua ini tidak tertarik sedikitpun kepada kemewahan,meskipun beliau merupakan Amirul Mukminin yang mampu menguasai raksasa Persia dan juga mengendalikan Byzantium(Romawi Timur).Khalifah Umar Ibnu Khattab pada suatu hari didatangi oleh Ummul Mukminin Siti Aisyah dan Siti Hafsah mengunjungi Umar Ibnu Khattab ,untuk mengusulkan supaya tunjangan ganinya hidupnya sebagai khalifah dinaikkan.
Usulan itu sebelumnya sudah dibicarakan oleh beberapa sahabat Rasulullah SAW terkait dengan kenaikan harga berbagai barang kebutuhan rakyat waktu itu,sehingga perlu penyesuaian berbagai tunjanagan bagi pejabat negara termasuk Khalifah Umar Ibnu Khattab .Para sahabat itu yang terdiri dari Usman Ibnu Affan, Ali Bin Abi Thalib,Thalhah dan Zubeir mengusulkan kenaikan tunjngan bagi Khalfah.Tetapi mereka tidak berani megatakannya langsung kepada Khalaifah Umar bin Khattab takut dimarahi,karenanya mereka minta bantuan kedua Ummul Mukminin itu.
Mulanaya Siti Hafsah mengatakan kepada Khalifah Umar bin Khattab yang juga bapaknya itu,dan Siti Hafsah berkata kepada Khalifah Umar bin Khattab “Bagaimana pendapatnya sekiranya ada orang -orang yang mengusulkan penambahan tunjangan bagi Amirul Mukminin Umar Ibnu Khattab ? Ketika Ummul Mukminin Siti Hafsah mengemukan usul itu,segera Umar murka seraya berkata kepada Siti Hafsah dan juga Siti Aisyah yang berada dihadapannya.Khalifah Umar Bin Khattab bertanya kepada Siti Hafsah”Siapa yang mengajari kamu untuk menanyakan usul ini ?
Siti Hafsah menjawabnya “saya tidak akan memberitahukannya sebelum aku mengetahui pendapatmu terkait usulan tadi.Khalifah Umar Bin Khattab berkata:”Demi Allah ,seandainya aku tahu orang yang mengajukan usul tadi maka aku akan hajar mukanya”.Lalu kemudian Khalifah Umar Ibnu Khattab RA bertanya kepada Siti Hafsah-Siti Aisah:”Demi Allah ,dimasa Rasulullah SAW masih hidup,bagaimana pakaian yang dimilikinya ? Jawab Hafsah”Di rumahnya beliau hanya mempunyai dua pakaian,yang satu dipakai untuk menghadapi tamu-tamu dan yang kedua dipakai untuk sehari-hari”.
Selanjutnya Khalifah Umar Ibnu Khattab RA bertanya lagi kepada kedua Ummul Mukminin lagi.”Bagaimana makanan yang di miliki oleh Rasulullah SAW ? Jawab kedua Ummul Mukminin:”Beliau selalu makan roti kasar dengan minyak samin”.Tanya Umar lagi kepada keduanya:”Adakah Rasulullah SAW memiliki kasur dirumahnya ?” Siti Hafsah menjawab:”Tidak,beliau hanya memiliki selimut tebal yang dipakai untuk alas tidur dimusim panas .Dan jika dimusim dingin separuhnya untuk selimut dan separuhnya lagi bagi alas tidur”.Kata Umar bin Khattab lagi:”Wahai Ummul Mukminin,katakan kepada mereka dari aku,bahwa Rasulullah SAW selalu hidup sederhana dan selebihnya beliau bagikan kepada mereka ayang berhak dan akupun akan mengikuti jejak beliau”.
Begitulah sedikit mengenai kesederhanaan hidup salah seorang Khalaifah Rasyindin yang sangat setia kepada Rasulullah SAW ,yang marah jika ada usulan untuk menaikkan tunjangan hidupnya sebagai Khlaifah karena mereka masih sangat mengutamakan hidup rakyatnya daripada dirinya.Ketika datang musim paceklik rakyat dahulu yang diupayakan supaya hidupnya senang ,tetapi disaat rakyat makmur Khalifah juga yang belakangan menikmatnya.Tidak seperti pemimpin sekarang ,disaat senang mereka lebih duluan yang merasakannya dan disaat susah mereka kedepankan rakyatnya .Para pemimpin sekarang suka hidup mewah diatas penderitaan rakyat,bahkan rakyat kini sangat menderita karena membiayai berbagai kemewahan mereka.
Nurdin M
Namun demikian Khalifah Rasyidin yang kedua ini tidak tertarik sedikitpun kepada kemewahan,meskipun beliau merupakan Amirul Mukminin yang mampu menguasai raksasa Persia dan juga mengendalikan Byzantium(Romawi Timur).Khalifah Umar Ibnu Khattab pada suatu hari didatangi oleh Ummul Mukminin Siti Aisyah dan Siti Hafsah mengunjungi Umar Ibnu Khattab ,untuk mengusulkan supaya tunjangan ganinya hidupnya sebagai khalifah dinaikkan.
Usulan itu sebelumnya sudah dibicarakan oleh beberapa sahabat Rasulullah SAW terkait dengan kenaikan harga berbagai barang kebutuhan rakyat waktu itu,sehingga perlu penyesuaian berbagai tunjanagan bagi pejabat negara termasuk Khalifah Umar Ibnu Khattab .Para sahabat itu yang terdiri dari Usman Ibnu Affan, Ali Bin Abi Thalib,Thalhah dan Zubeir mengusulkan kenaikan tunjngan bagi Khalfah.Tetapi mereka tidak berani megatakannya langsung kepada Khalaifah Umar bin Khattab takut dimarahi,karenanya mereka minta bantuan kedua Ummul Mukminin itu.
Mulanaya Siti Hafsah mengatakan kepada Khalifah Umar bin Khattab yang juga bapaknya itu,dan Siti Hafsah berkata kepada Khalifah Umar bin Khattab “Bagaimana pendapatnya sekiranya ada orang -orang yang mengusulkan penambahan tunjangan bagi Amirul Mukminin Umar Ibnu Khattab ? Ketika Ummul Mukminin Siti Hafsah mengemukan usul itu,segera Umar murka seraya berkata kepada Siti Hafsah dan juga Siti Aisyah yang berada dihadapannya.Khalifah Umar Bin Khattab bertanya kepada Siti Hafsah”Siapa yang mengajari kamu untuk menanyakan usul ini ?
Siti Hafsah menjawabnya “saya tidak akan memberitahukannya sebelum aku mengetahui pendapatmu terkait usulan tadi.Khalifah Umar Bin Khattab berkata:”Demi Allah ,seandainya aku tahu orang yang mengajukan usul tadi maka aku akan hajar mukanya”.Lalu kemudian Khalifah Umar Ibnu Khattab RA bertanya kepada Siti Hafsah-Siti Aisah:”Demi Allah ,dimasa Rasulullah SAW masih hidup,bagaimana pakaian yang dimilikinya ? Jawab Hafsah”Di rumahnya beliau hanya mempunyai dua pakaian,yang satu dipakai untuk menghadapi tamu-tamu dan yang kedua dipakai untuk sehari-hari”.
Selanjutnya Khalifah Umar Ibnu Khattab RA bertanya lagi kepada kedua Ummul Mukminin lagi.”Bagaimana makanan yang di miliki oleh Rasulullah SAW ? Jawab kedua Ummul Mukminin:”Beliau selalu makan roti kasar dengan minyak samin”.Tanya Umar lagi kepada keduanya:”Adakah Rasulullah SAW memiliki kasur dirumahnya ?” Siti Hafsah menjawab:”Tidak,beliau hanya memiliki selimut tebal yang dipakai untuk alas tidur dimusim panas .Dan jika dimusim dingin separuhnya untuk selimut dan separuhnya lagi bagi alas tidur”.Kata Umar bin Khattab lagi:”Wahai Ummul Mukminin,katakan kepada mereka dari aku,bahwa Rasulullah SAW selalu hidup sederhana dan selebihnya beliau bagikan kepada mereka ayang berhak dan akupun akan mengikuti jejak beliau”.
Begitulah sedikit mengenai kesederhanaan hidup salah seorang Khalaifah Rasyindin yang sangat setia kepada Rasulullah SAW ,yang marah jika ada usulan untuk menaikkan tunjangan hidupnya sebagai Khlaifah karena mereka masih sangat mengutamakan hidup rakyatnya daripada dirinya.Ketika datang musim paceklik rakyat dahulu yang diupayakan supaya hidupnya senang ,tetapi disaat rakyat makmur Khalifah juga yang belakangan menikmatnya.Tidak seperti pemimpin sekarang ,disaat senang mereka lebih duluan yang merasakannya dan disaat susah mereka kedepankan rakyatnya .Para pemimpin sekarang suka hidup mewah diatas penderitaan rakyat,bahkan rakyat kini sangat menderita karena membiayai berbagai kemewahan mereka.
Nurdin M
No comments:
Post a Comment