Di Mana Lokasi Nabi Nuh Tinggal Usai Banjir Bandang?
Dilansir di Mawdoo, Jumat (4/6), ada banyak pendapat para ulama tentang tempat tinggal Nabi Nuh dan orang-orang yang bersamanya tinggal setelah banjir.
Ada yang mengatakan bahwa lokasinya di Kufah berdasarkan pendapat Ibnu Abbas ketika menafsirkan kalimat وفار التنّور “wafarattunnur” (dan dapur telah memancarkan air, yang dimaksud adalah permukaan bumi yang memancarkan air hingga menyebabkan timbulnya taufan) dalam Surat Hud 40. Ibnu Masud menyatakan, Nuh tinggal di India. Mujahid berpandangan Nuh tinggal di Ain Wirdah, Syam.
Beberapa ulama berpendapat bahwa kaum Nabi Nuh menetap di Irak usai mendarat dari peristiwa banjir bandang. Kemudian setelah populasi berlipat ganda di Jazirah Arab, mereka pun akhirnya bermigrasi ke arah timur laut dan mereka bekerja di pertanian. Mereka masih tetap menyembah Allah, hingga kemudian mereka beralih menyembah berhala.
Pendapat lain mengatakan, Nuh dan kaumnya tinggal di Babilonia Irak setelah peristiwa banjir bandang. Nabi Nuh-lah yang pertama kali mengurus kota itu. Kelompok ini kemudian membangun kota-kota dan tempat tinggal mereka menjadi terhubung ke Tigris dan Efrat di luar Kufah. Dan, secara khusus tempat keturunan mereka disebut al Sawad.
Sedangkan, pendapat lainnya menyebutkan bahwa Nabi Nuh dan pengikutnya mendiami Mesopotamia sebab dia diutus ke sana. Ini sebagaimana disampaikan Said Hawwa. Imam asy Sya’rawi mengatakan dalam tafsirnya bahwa Jabal al Judi tempat kapal Nabi Nuh bermukim di tanah pulau dekat Mosul. Wilayah itu berada di Mosul dari sisi Kufah.
Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa lokasinya berada di gunung di Irak, yakni di sebelah tenggara Tigris. Ibnu Ashur dan banyak ulama lainnya meyakini bahwa Nabi Nuh dan pengikutnya tinggal di pulau yang berada di Irak. Pendapat lain mengatakan gunung itu berada di Turki.
Sumber: mawdoo3
No comments:
Post a Comment