Penyebaran Berkah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani

Penyebaran Berkah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani
Ilustrasi/Ist
'JALAN' ini diadakan oleh para pengikut Syaikh Abdul Qadir dari Gilan, yang lahir di Nif, distrik Gilan, sebelah selatan Laut Kaspia. Dia meninggal dunia tahun 1166, dan menggunakan terminologi sangat sederhana yang kemudian hari digunakan oleh orang-orang Rosicrucia di Eropa.

Idries Shah dalam bukunya berjudul The Way of the Sufi dan diterjemahkan Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha menjadi "Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat" menyebutkan ringkasan berikut, termasuk materi pelajaran tradisional dari disiplin Qadiriyah dan juga beberapa pokok ucapan atau teguran Abdul Qadir sendiri. 

PENYEBARAN BERKAH

Abdul Qadir memanggil bersama-sama semua pengikutnya di Baghdad dan berkata kepada mereka:

"Aku minta engkau tidak pernah melupakan apa yang akan aku katakan kepadamu sekarang, karena selain itu engkau akan menjadi sumber dari kesalahan besar. Aku tujukan orang-orang di antaramu yang akan tetap lebih banyak tidak peduli daripada orang lain, karena mereka Yang Lebih Tahu dan Para Pencapai tidak pernah membuat kesalahan yang akan aku gambarkan sekarang."

"Selama periode Tugas dan Pengulangan (pelajaran tertentu) banyak orang memperoleh kemampuan mempengaruhi orang lain dengan suatu pengalaman yang asing. Hal ini menyebabkan kecemasan, kegembiraan dan banyak perasaan-perasaan lain, dan mengisyaratkan suatu tahapan dari kesadaran. Hal itu bisa jadi pandangan dari para guru agung, atau pengaruh Ilahiah." 

"Peran di atas 'hati' yang tidak dipersiapkan, pengalaman-pengalaman serupa itu dengan segera harus dihentikan, karena mereka tidak dapat maju kepada hubungan yang sesungguhnya dengan Ilahi sampai sesuatu yang lain terpelihara dalam diri murid."

"Pembukaan kemampuan ini sekali ditemukan oleh orang yang tidak bodoh atau mentah (tidak berpengalaman) menyebar khususnya diantara orang-orang desa dan orang-orang sederhana lainnya, sampai mereka memanjakannya secara teratur, memikirkannya untuk menjadi suatu keadaan yang sebenarnya. Ini sesungguhnya hanya sebuah tanda atas sesuatu. Apabila hal itu terjadi, hal itu harus dilaporkan, dan orang-orang yang mengalaminya hendaknya menjalani suatu periode yang tepat dari persiapan."

"Kegigihari di dalam praktik di masa lalu menjelaskan sepenuhnya kemampuan-kemampuan dari para pengikut orang-orang suci dan para Nabi, semua menipu mempercayai diri mereka sendiri menjadi penerima berkah. Orang-orang yang mencapai, berani menghadapi tidak mempengaruhi pernyataan ini sekali waktu muncul. Orang-orang yang memanjakannya mungkin tidak pernah Mencapai."

"Ikuti hanya praktik-praktik dari Guru, yang mengetahui mengapa hal-hal tersebut terjadi dan siapa yang oleh karena itu harus menyesuaikan untuk mempelajarinya."
(mhy) Miftah H. Yusufpati

No comments: