Marak Tipu-tipu Akhir Zaman, Tanda Kiamat Kecil, dan Peringatan Rasulullah SAW

Aksi tipu muslihat marak sebagai pertanda akhir zaman Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah Ilustrasi penipuan. Aksi tipu muslihat marak sebagai pertanda akhir zaman
Foto: Unsplash
Ilustrasi penipuan. Aksi tipu muslihat marak sebagai pertanda akhir zaman
Di akhir zaman semakin banyak modus-modus penipuan dan tipu muslihat yang menimpa umat manusia. Hal ini sudah diperingatkan Rasulullah SAW sejak berabad-abad lalu agar umatnya berhati-hati terhadap dunia yang penuh dengan kedustaan ini.

Dalam Islam, akhir zaman merujuk pada periode menjelang terjadinya hari kiamat, yang ditandai dengan berbagai peristiwa besar dan tanda-tanda tertentu. Beberapa tanda dan kejadian yang sering disebutkan dalam literatur Islam terkait akhir zaman antara lain, munculnya Imam Mahdi, Dajjal, turunnya Nabi Isa, dan munculnya Ya'juj dan Ma'juj.

Di samping itu, Rasulullah SAW juga telah memberi peringatan kepada umatnya tentang banyaknya penipuan di akhir zaman. Peringatan tentang tipu daya pada akhir zaman sering disebut dalam hadits-hadits Nabi.

Rasulullah SAW memperingatkan bahwa pada akhir zaman, akan muncul banyak kedustaan yang menimpa manusia. Dalam hadits riwayat Ibnu Majah dijelaskan,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ

“Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidhah turut bicara.” Lalu beliau ditanya, “Apakah al-ruwaibidhah itu?” Beliau menjawab,“Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum.” (HR Ibnu Majah).

Imam Al-Suyuthi menjelaskan, maksud dari kata al-khada’ dalam Hadits di atas adalah “Al-Khadda’ al-makru wa al-hilatu, wa idhafatu al-khadda’ ila as-sanawat majaziyah wal–muradu ahlu as-sanawati” (Al Khadda’ artinya makar dan muslihat.

Dikaitkannya Al Khadda’ kepada al-sanawat (tahun-tahun) merupakan bentuk kiasan/majaz, maksudnya adalah orang yang hidup di tahun-tahun tersebut) (Syarh Sunan Ibni Majah, 1/292).

Dosen Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) dan mengajar di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, Ruslan Fariadi dalam artikelnya menjelaskan, hadits di atas memberi suatu peringatan akan datangnya suatu masa, di mana manusia dipenuhi berbagai intrik dan tipu-muslihat, serta kebohongan.

Gambaran ini dijadikan Rasulullah sebagai tanda-tanda dekatnya hari kiamat, di mana banyak pembohong dicitrakan sebagai orang jujur. Sebaliknya, orang jujur dikriminalisasi sebagai pembohong, para pengkhianat dipandang amanah, disambut bak pahlawan.

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga memperingatkan tentang munculnya banyak dajjal kecil (pendusta) sebelum datangnya Dajjal yang terbesar. Dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda,

"Demi Allah, sesungguhya Hari Kiamat belum akan terjadi sampai tiga puluh orang pendusta muncul, dan yang terakhir muncul di antara mereka adalah pendusta terbesar yang bermata satu" (HR Ahmad).

Peringatan-peringatan ini menekankan pentingnya berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar, memperdalam pengetahuan agama, dan berhati-hati terhadap berbagai bentuk tipu daya yang mungkin muncul. Hadits di atas menjadi peringatan keras bahaya dusta, yang mana hal ini jiga selaras dengan sabda Rasulullah saw dari Abdullah bin Mas’ud ra berikut ini:

“....Jauhilah kedustaan, karena ia menyeret kepada keburukan, dan keburukan menjerumuskan ke neraka. Bila seseorang terus berdusta dan mempertahankannya, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR Muslim).

Gambaran ini...

Gambaran ini dijadikan Rasulullah sebagai tanda-tanda dekatnya hari kiamat, di mana banyak pembohong dicitrakan sebagai orang jujur. Sebaliknya, orang jujur dikriminalisasi sebagai pembohong, para pengkhianat dipandang amanah, disambut bak pahlawan.

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga memperingatkan tentang munculnya banyak dajjal kecil (pendusta) sebelum datangnya Dajjal yang terbesar. Dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda,

"Demi Allah, sesungguhya Hari Kiamat belum akan terjadi sampai tiga puluh orang pendusta muncul, dan yang terakhir muncul di antara mereka adalah pendusta terbesar yang bermata satu" (HR Ahmad).

Peringatan-peringatan ini menekankan pentingnya berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar, memperdalam pengetahuan agama, dan berhati-hati terhadap berbagai bentuk tipu daya yang mungkin muncul. Hadits di atas menjadi peringatan keras bahaya dusta, yang mana hal ini jiga selaras dengan sabda Rasulullah saw dari Abdullah bin Mas’ud ra berikut ini:

“....Jauhilah kedustaan, karena ia menyeret kepada keburukan, dan keburukan menjerumuskan ke neraka. Bila seseorang terus berdusta dan mempertahankannya, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR Muslim).Rol

No comments: