Kisah Shalahuddin Al Ayyubi Menyerang Pasukan Eropa di Yordania dan Beirut

Kisah Shalahuddin Al Ayyubi Menyerang Pasukan Eropa di Yordania dan Beirut
Shalahuddin lalu memerintahkan dua keponakannya, Taqiyuddin `Umar dan `Izzuddin Farakhsyah, untuk menyerang sisa kekuatan militer Eropa. Ilustrasi: Ist
Kisah Shalahuddin Al Ayyubi menyerang pasukan Eropa di Yordania dan Beirut diceritakan Ibnu al-Atsir dalam bukunya berjudul "Al-Mukhtar Min al-Kamil fi al-Tarikh; Qishshah Shalahuddin al-Ayyubi" yang diterjemahkan Abu Haytsam menjadi "Shalahuddin Al-Ayyubi Sang Pembebas Tanah Para Nabi".

Peristiwa ini terjadi pada tahun 578 H. Dikisahkan, ketika tiba di Damaskus dalam perjalanannya dari Mesir , Shalahuddin Al Ayyubi tinggal selama beberapa hari agar ia dan pasukannya bisa beristirahat sejenak, setelah itu ia bergerak menuju negeri-negeri yang diduduki Eropa pada bulan Rabi`ul Awwal.

Ia bermaksud menyerang Thabariyyah. Ia pun berhenti di satu daerah di dekatnya, dan mendirikan tenda di al-Aqhawanah yang masuk ke dalam wilayah Yordania 

Untuk menyambut kedatangan Shalahuddin tersebut, datanglah bala tentara Eropa dengan lengkap. Shalahuddin lalu memerintahkan Farakhsyah -keponakannya- untuk bergerak menuju Baysan. Farakhsyah memasuki wilayah ini secara paksa. Ia merampas semua harta perang, membunuh, dan menawan orang. Ia menyerang al-Ghawr dengan hebat.

Datanglah bangsa Arab untuk menyerang Jenin dan al-Lujun serta wilayah itu, hingga mendekati Maraj Akka. Tentara Eropa pun mundur dari Thabariyyah hingga mencapai gunung Kawkab. Shalahuddin mendesak mereka. Ia mengirimkan pasukan untuk menghujani mereka dengan anak panah. Atas serangan tersebut tentara Eropa tidak berkutik.

Shalahuddin lalu memerintahkan dua keponakannya, Taqiyuddin `Umar dan `Izzuddin Farakhsyah, untuk menyerang sisa kekuatan militer Eropa.

Mengetahui hal tersebut, tentara Eropa lebih memilih untuk menyelamatkan diri. Tibalah mereka di Ghafar Bala. Ketika Shalahuddin melihat apa yang telah menimpa mereka dan negeri mereka, ia segera kembali ke Damaskus.

Pengepungan Beirut

Selanjutnya Shalahuddin bergerak dari Damaskus menuju Beirut. Ia lalu menduduki negeri ini dan memerintahkan armada Mesir untuk datang melalui laut ke Damaskus. Armada Mesir pun datang, dan mendarat di Beirut. Armada besar ini kemudian menyerang dan menguasai Beirut.

Shalahuddin kemudian datang menyusul untuk menyerang dan merampas di tempat-tempat yang tidak bisa dicapai oleh Armada Mesir. Setelah itu Shalahuddin mengepung Beirut selama beberapa hari. Ia sudah berniat untuk terus mengepungnya hingga ia bisa membebaskan kota Beirut.

Kemudian datanglah kabar berita bahwa samudera telah menenggelamkan satu ekspedisi Eropa yang hendak menuju Dimyath.

Mereka semula pergi untuk berziarah ke Baitul Maqdis (Betlehem). Mendengar kabar itu, armada Mesir langsung menawan mereka yang masih hidup, sedangkan lainnya tenggelam di tengah lautan. Jumlah tawanan mencapai 676 ribu orang. Kabar gembira ini sungguh menakjubkan.

(mhy)
Miftah H. Yusufpati

No comments: