Perilaku Setan dan Cara Melawannya Menurut Hadis Nabi Muhammad SAW
Ibnu Katsir saat menafsirkan Surat An-Nas menukil hadis yang diriwayatkan Al-Hafiz Abu Ya'la Al-Mausuli dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
«إِنَّ الشَّيْطَانَ وَاضِعٌ خَطْمَهُ عَلَى قَلْبِ ابْنِ آدَمَ فَإِنْ ذَكَرَ الله خَنَسَ، وَإِنْ نَسِيَ الْتَقَمَ قَلْبَهُ فَذَلِكَ الْوَسْوَاسُ الْخَنَّاسُ»
Sesungguhnya setan itu meletakkan belalainya di hati anak Adam . Jika anak Adam mengingat Allah, maka bersembunyi; dan jika ia lupa kepada Allah, maka setan menelan hatinya; maka itulah yang dimaksud dengan bisikan setan yang tersembunyi. Ibnu Katsir mengatakan hadis ini berpredikat garib.
Imam Ahmad mengatakan, kisah dari Asim, bahwa ia pernah mendengar Abu Tamimah yang menceritakan hadis berikut dari orang yang pernah dibonceng oleh Nabi SAW . Ia mengatakan bahwa pada suatu ketika keledai yang dikendarai oleh Nabi SAW tersandung, maka aku berkata, "Celakalah setan itu."
Nabi SAW pun kemudian bersabda:
«لَا تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ: تَعِسَ الشَّيْطَانُ تَعَاظَمَ وَقَالَ: بِقُوَّتِي صَرَعْتُهُ وَإِذَا قُلْتَ: بِاسْمِ اللَّهِ تَصَاغَرَ حَتَّى يصير مثل الذباب وغلب
Janganlah engkau katakan, "Celakalah setan.” Karena sesungguhnya jika engkau katakan, "Celakalah setan, "maka ia menjadi bertambah besar, lalu mengatakan, "Dengan kekuatanku, aku kalahkan dia.” Tetapi jika engkau katakan, "Bismillah", maka mengecillah ia hingga menjadi sekecil lalat.
Ibnu Katsir mengatakan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, sanadnya jayyid lagi kuat. Dan di dalam hadis ini terkandung makna yang menunjukkan bahwa hati itu manakala ingat kepada Allah, setan menjadi mengecil dan terkalahkan. "Tetapi jika ia tidak ingat kepada Allah, maka setan membesar dan dapat mengalahkannya," ujar Ibnu Katsir dalam tafsirnya.
Imam Ahmad mengatakan, dari Abu Hurairah ra yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
«إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا كَانَ فِي الْمَسْجِدِ جَاءَهُ الشَّيْطَانُ فَأَبَسَ بِهِ كَمَا يَبِسُ الرَّجُلُ بِدَابَّتِهِ، فَإِذَا سَكَنَ لَهُ زَنَقَهُ أَوْ أَلْجَمَهُ»
Sesungguhnya seseorang di antara kamu apabila berada di dalam masjid, lalu setan datang, lalu setan diikat olehnya sebagaimana seseorang mengikat hewan kendaraannya. Dan jika ia diam (tidak berzikir kepada Allah), maka setan berbalik mengikat dan mengekangnya.
Abu Hurairah ra mengatakan bahwa kalian dapat menyaksikan hal tersebut. Adapun yang dimaksud dengan maznuq yakni orang yang diikat pada lehernya, maka engkau lihat dia condong seperti ini tidak berzikir kepada Allah.
Adapun orang yang dikekang, maka ia kelihatan membuka mulutnya dan tidak mengingat Allah SWT. "Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid," jelas Ibnu Katsir.
(mhy)
Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment