2 Sosok Al Masih yang Muncul di Akhir Zaman
Terdapat dua sosok Al Masih yang akan muncul di akhir zaman yakni Nabi Isa AS dan juga Dajjal. Masih menjadi pertanyaan di kalangan awam, mengapa Dajjal juga dikenal dengan gelar Al Masih .
Al-Masih secara bahasa berarti menghapus atau pergi mengembara. Kata Al-Masih juga memiliki makna lain tergantung pada kalimat selanjutnya.
Menurut Tafsir Al-Munir, kata Al-Masih berarti keberkahan yang diberikan kepada Nabi atau orang yang meniadakan kezaliman. Nabi Isa memiliki gelar Al-Masih karena Allah mengembalikan kekuasaan bumi yang sebelumnya hilang dikuasai Dajjal berdasar penafsiran dari kalangan ahlul kitab.
Istilah "al-Masih" berasal dari bahasa Ibrani dan memiliki arti berkat. Ini merujuk pada keberkahan yang diberikan kepada nabi-nabi atau individu yang meniadakan kezaliman dan memberikan petunjuk kepada manusia, sesuai dengan pemahaman dalam Tafsir al-Munir karya Wahbah az-Zuhaili (II/250-251).
Berikut ulasan 2 sosok Al Masih yang akan muncul di akhir zaman:
Sosok Al Masih yang Muncul di Akhir Zaman
1. Nabi Isa AS
Istilah "Al-Masih" dalam Islam merujuk pada Nabi Isa dalam Al-Qur'an. Nama ini mengandung makna kedatangan seorang yang diurapi atau yang memiliki kedudukan istimewa.
Dalam Islam, Nabi Isa dianggap sebagai salah satu nabi utama yang diutus oleh Allah. Dia diberi gelar "Al-Masih" karena diyakini sebagai sosok yang diurapi oleh Allah untuk menyampaikan ajaran dan membawa pesan kebenaran kepada umat manusia.
Selanjutnya, kata al-Masih dikaitkan dengan kata Isa الْمَسِيحُ عِيسَى artinya orang yang benar, demikian menurut Abu Haisam.
Ibnu Sidah menyatakan bahwa kata itu dikaitkan dengan Isa karena sifat kejujurannya serta karena kebiasaannya berkeliling di bumi tanpa menetap, menyentuh dengan tangannya orang yang buta dan orang yang menderita kusta sehingga sembuh atas izin Allah.
(Lisan al-Arab, 4197).
Para ahli kitab telah memiliki pengetahuan tentang kedatangan al-Masih dari kalangan mereka, percaya bahwa al-Masih akan mengembalikan kekuasaan yang telah hilang di bumi ini.
Oleh karena itu, ketika Nabi Isa dilahirkan dan diberi gelar al-Masih, mereka percaya bahwa dia adalah figur yang telah dijanjikan oleh para nabi sebelumnya.
Gelar al-Masih diberikan kepada Isa karena Allah telah mengangkatnya ke langit dan menyerupakan wajah seseorang dengan wajahnya, tindakan ini dilakukan untuk melindungi Isa dari orang-orang kafir. (al-Misbah al-Munir fi Tahzib Tafsir Ibnu Kasir, 172).
Adapun dalil yang menyebutkan Al Masih adalah Nabi Isa AS, sebagai berikut:
إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ [آل عمران (3): 45]
Ingatlah ketika para Malaikat berkata: Wahai Maryam sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang sebuah kalimat (firman) dari-Nya (yaitu seorang putra) namanya al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah [Q.S. Ali ‘Imran (3): 45).
Selain itu, adapun kata al-Masih yang dikaitkan pada Isa disebut dalam al-Qur’an sebanyak delapan kali, yakni pada surah Ali-Imran (3) ayat 45, an-Nisa (4) ayat 157, 171-172, al-Maidah (5) ayat 17, 72, 75 dan at-Taubah (9) ayat 30.
2. Dajjal
Namun apabila Al-Masih dikaitkan dengan Dajjal maka maknanya akan berbeda. Dalam beberapa riwayat memang terdapat sebutan Al-Masih untuk Dajjal seperti hadis berikut:
عَائِشَةَ رضى الله عنها قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَسْتَعِيذُ فِى صَلاَتِهِ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ [رواه البخاري
Artinya: "Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, aku mendengar Rasulullah SAW memohon perlindungan dalam sholatnya dari fitnah Dajjal." (HR Al-Bukhari).
Dari hadis yang disebutkan sebelumnya, konotasi Al-Masih yang terkait dengan Dajjal sebenarnya memiliki makna yang merujuk pada sifat negatif.
Ibnu al-Atsir dalam Tesisnya yang berjudul "Dajjal dalam Al-Qur'an dan Hadits" menjelaskan bahwa Dajjal disebut Al-Masih karena salah satu matanya terhapus.
Terdapat 330 hadis yang menyebutkan Dajjal yang diiringi kata al-Masih atau fitnati masihi. Di antara beberapa hadis yang menjelaskan makna tersebut adalah:
عَائِشَةَ رضى الله عنها قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَسْتَعِيذُ فِى صَلاَتِهِ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ [رواه البخاري
Artinya: Dari Aisyah r.a. (diriwayatkan), aku mendengar Rasulallah saw memohon perlindungan dalam shalatnya dari fitnah Dajjal [H.R. al-Bukhari].
عَنْ أَبِى بَكْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ رُعْبُ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ، لَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ، عَلَى كُلِّ بَابٍ مَلَكَانِ رواه البخاري
Dari Abu Bakrah r.a. (diriwayatkan) dari Nabi saw bersabda: Kejahatan al-Masih ad-Dajjal tidak dapat masuk kota Madinah, pada waktu itu ada tujuh pintu masing-masing dijaga oleh dua malaikat [H.R. al-Bukhari].
Dari beberapa hadis, termasuk dua di antaranya, serta beberapa hadis lain yang sejenis, menegaskan bahwa pengaitan kata "al-Masih" dengan "Dajjal" memiliki konotasi negatif.
Ini mencerminkan makna yang berkaitan dengan fitnah atau keburukan lain yang terkait dengan Dajjal, seperti kepalsuan, kekacauan di akhir zaman, atau fitnah lainnya.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk berdoa kepada Allah swt agar dilindungi dari bahaya Dajjal serta peristiwa buruk yang terjadi di masa akhir zaman.
Dajjal digambarkan sebagai sosok yang senang menjelajahi segala penjuru dunia dengan bepergian ke mana-mana.
Keistimewaannya terletak pada kemampuan luar biasa untuk berpindah tempat dengan cepat, seperti yang diuraikan dalam banyak hadits.
Namun, maksud sebenarnya dari kehadiran Dajjal adalah menimbulkan kekacauan dan kehancuran. Tidak ada tempat yang terhindar dari dampak negatifnya, kecuali Makkah dan Madinah. Hal ini yang menjadi makna dari konsep Al-Masih yang tersemat pada Dajjal.
Demikian ulasan mengenai 2 sosok Al Masih yang akan datang di akhir Zaman yakni Nabi Isa AS dan Dajjal. Semoga informasi ini dapat menigkatkan keimanan kita.
Wallahu A’lam.
(wid)
Rizky Darmawan
No comments:
Post a Comment