Konspirasi Yahudi: Kisah Lahirnya Koran yang Menyuarakan Gerakan Komunisme internasional

 Konspirasi Yahudi: Kisah Lahirnya Koran yang Menyuarakan Gerakan Komunisme internasional

Mereka menerbitkan sebuah harian yang akan menyuarakan gerakan Komunisme internasional. Foto/Ilustrasi: Ist
Swiss adalah tempat pelarian para tokoh revolusioner Rusia . Lenin atau Vladimir Olianov adalah salah satunya. Di negeri ini Konspirasi Yahudi Internasional dirancang. Di Swiss Lenin bertemu dengan banyak kawan dan guru lama serta para agen Sesepuh Yahudi .

William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993) menyebut mereka sepakat menerbitkan sebuah harian yang akan menyuarakan gerakan Komunisme internasional. Tanggung jawab penerbitan ini diserahkan kepada tiga tokoh senior yaitu, Bilichanov, Kslarud dan Yutorisov.

Sedangkan istri Lenin sendiri bertindak sebagai sekretaris redaksinya. Tidak lama kemudian Trotsky bergabung ke dalam dewan redaksi. Koran itu diberi nama bahasa Jerman ESKIRE, yang berarti "menyala". Harian ini pada mulanya diterbitkan dari Munchen Jerman, lalu dipindahkan ke Jenewa Swiss tahun 1903.

Untuk distribusinya, koran ini diselundupkan ke Rusia oleh agen-agen The Grand Eastern Lodge dan perkumpulan yang berada di bawah naungannya, sesuai dengan cara yang selalu ditempuh oleh para Sesepuh Yahudi.

Eskire pernah memuat ajakan untuk mengadakan pertemuan umum bagi gerakan Komunis yang menurut rencana akan diadakan di kota Brussels ibukota Belgia. Akan tetapi, pemerintah Belgia menolak untuk mengizinkan pertemuan itu diadakan di buminya.

Kemudian pertemuan itu diadakan di kota London. Orang tahu, bahwa Inggris itu adalah negara kapitalis. Banyak pihak bertanya-tanya, mengapa pertemuan seperti itu boleh diselenggarakan di Inggris. Ini merupakan bukti kuat tentang adanya hubungan terselubung yang bisa mendesak pemerintah Inggris untuk menyetujui permohonan bagi diadakannya pertemuan itu.

Siapakah gerangan pihak terselubung yang telah mampu mendesak pemerintah Inggris sebagai negara adidaya pada saat itu? William G. Carr menyebut, siapa lagi kalau bukan kelompok pemilik modal internasional.

Pertemuan itu diadakan di London tahun 1903, yang menyebabkan timbulnya perpecahan. Kelompok Manshevik di bawah pimpinan Martov, dan kelompok Bolsevick di bawah pimpinan Lenin.

Setelah mengalami kegagalan, partai Komunis menjadwalkan sebuah pertemuan lagi untuk membahas masalah revolusi dan hasil yang telah mereka capai.

Pertemuan ini diadakan di London lagi tahun 1907, dihadiri oleh 91 utusan dari kelompok Bolshevik dan 89 utusan dari kelompok Manshevik.

Di samping itu hadir pula utusan dari gerakan Komunis Polandia di bawah pimpinan seorang wanita Yahudi bernama Roza Luxemburg, dan utusan partai Komunis Jerman di bawah pimpinan seorang Yahudi bernama Rafael Ivahamovich. Maka jumlah peserta pertemuan mencapai 312 orang.

Lenin kali ini diserang habis-habisan oleh para tokoh Manshevik dengan tuduhan telah menyalahgunakan dana dalam jumlah besar, tanpa menjelaskan dari mana diperoleh.

Dalam pertemuan itu muncul seorang tokoh muda selain Lenin, bernama Stalin. Di antara keputusan yang diambil dalam pertemuan itu adalah keharusan untuk bekerja keras dan maju terus, di bawah satu komando yang ditopang dengan propaganda mass media secara luas dan terorganisir.

Pada tahun 1908 kelompok Bolshevik menerbitkan harian lain dengan nama PROLETARIA. Harian ini juga dimaksudkan untuk menyebarluaskan paham Komunis, dan sekaligus sebagai penyambung lidah mereka.

Lenin sendiri duduk sebagai pimpinan redaksinya, dibantu oleh Zenoviev dan Dovirovinsky. Sedang pihak kelompok Manshevik menerbitkan harian mereka sendiri dengan nama GOLOS SOSIAL DEMOKRATIS, yang pimpinan redaksinya dipegang oleh Bilichanov, Kslarud, Martov dan Martonov.

Satu hal yang perlu diingat di sini adalah bahwa seluruh pimpinan redaksi kedua harian Komunis itu dipegang oleh para tokoh Yahudi Komunis senior, selain Lenin dan Bilichanov.

Adapun Trotsky, yaitu seorang Yahudi Komunis kenamaan telah memisahkan diri dengan jalan pikirannya sendiri pula. la menerbitkan sebuah harian yang diberi nama PRAVDA.

Pada tahun 1909 dua tokoh Yahudi di antara pimpinan redaksi surat kabar Proletaria bergabung dengan Lenin, yaitu Zenoviev dan Dovirovinsky, untuk kemudian membentuk kelompok tiga serangkai yang kelak memerintah Rusia, sampai saat Lenin meninggal dunia tahun 1924.

(mhy)
Miftah H. Yusufpati

No comments: