Masjid Ayasofya Cami, Jejak Keberhasilan Kesultanan Ottoman Kalahkan Bizantium di Iznik Turki
Gereja itu mengalami sejumlah kerusakan karena beberapa kali gempa bumi pada Abad 11. Maka ada banyak perubahan besar dibuat pada arsitekturnya.
Setelah Sultan Orhan Gazi menakhlukkan Iznik pada 1331, gereja itu diubah sebagai masjid. Kini, Masjid Ayasofya Cami atau Hagia Sophia (Orhan) atau Hagia Sophia Iznik itu menjadi masjid bersejarah yang menjadi jejak kemenangan Kerajaan Ottoman di kota Iznik, Turki.
Sindonews mengunjungi Masjid Ayasofya Cami atas undangan Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Turki (TGA) Kementerian Budaya dan Pariwisata Turki, serta Turkish Airlines yang melayani penerbangan langsung Jakarta-Istanbul.
Sejarah Panjang
Masjid Ayasofya Cami ini adalah salah satu masjid paling penting di Turki, dan merupakan situs warisan dunia UNESCO yang dijaga kelestariannya.
“Hagia Sophia Iznik, namanya disebutkan pertama kali dalam dokumen tertulis untuk Konsili Ketujuh, yang diadakan pada tanggal 11 Oktober 787, di bawah arahan Patriark Trasios, dan dihadiri oleh tiga ratus lima puluh uskup dan banyak biarawan,” papar Ufuk Turan, perwakilan TGA.
“Masjid Ayasofya Cami menjalani renovasi skala besar di tangan arsitektur hebat Mimar Sinan, yang mendapat perintah dari Suleiman the Magnificent (1520-1566) setelah sempat terjadi kebakaran,” ungkap Ufuk Turan.
Selama renovasi ini, tempat imam ditempatkan di pojok bagian kanan di ujung selatan, posisi yang dilengkapi satu kubah.
Lengkungan dan pilar bagian dalam diganti dengan lengkungan lebih lebar untuk memungkinkan shaf (barisan) salat melihat tempat imam. Satu menara dibangun di pojok baratlaut bangunan.
Altar bekas gereja masih bisa dilihat oleh beberapa dekorasi yang tersisa dari struktur timbul Malakari.
Masjid Ayasofya Cami dihancurkan oleh Yunani pada 1920, hingga kemudian langit-langit dan menara yang rusak diperbaiki sebagai bagian dari restorasi oleh Loca Directorate of Foundations pada 2007.
Setelah ditangani Kementerian Agama, Direktorat Umum Yayasan, Ayasofya Cami dibuka untuk salat pada 6 November 2011, hari pertama Idul Adha atau Festival Kurban.
Setelah pembukaan itu, masjid ini pun digunakan untuk salat setiap hari. Para pengunjung kini masih dapat menikmati bagian-bagian lama bangunan yang telah berusia ribuan tahun.
Jejak Penakhlukan Kota Iznik
Keberadaan Masjid Ayasofya Cami menjadi bukti penakhlukan kota Iznik yang saat itu dikuasai Bizantium oleh Sultan Orhan Gazi.
Orhan Gazi adalah sultan kedua Kekaisaran Ottoman (Turki Ustmani), yang memerintah dari tahun 1324 hingga 1362. Dia adalah putra dari Osman I, pendiri Kekaisaran Ottoman.
Orhan Gazi merupakan pemimpin yang cakap dan visioner. Dia memperluas wilayah Kekaisaran Ottoman ke wilayah barat laut Anatolia, dengan menaklukkan kota Bursa pada 1326 dan Iznik pada 1331.
Adapun Bursa adalah kota penting di barat laut Anatolia, dan merupakan pusat perdagangan dan budaya. Penaklukan Bursa oleh Orhan Gazi merupakan tonggak penting dalam sejarah Kekaisaran Ottoman.
Pada tahun 1326, Orhan Gazi mengirim pasukannya untuk mengepung Bursa. Pasukan Bizantium yang mempertahankan kota tidak mampu menahan serangan Ottoman, dan akhirnya menyerah pada tanggal 6 April 1326.
Orhan Gazi menjadikan Bursa sebagai ibu kota Kekaisaran Ottoman. Penaklukan Bursa membuka jalan bagi ekspansi Kekaisaran Ottoman ke wilayah-wilayah lain di Anatolia dan Eropa.
Bursa menjadi ibu kota Kekaisaran Ottoman pada tahun 1326. Setelah Bursa takhluk, Sultan Orhan Gazi bergerak untuk menakhlukkan Iznik pada 1331.
Penaklukan Iznik merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Kesultanan Ottoman. Penaklukan ini menandai perluasan wilayah Ottoman ke wilayah Bizantium, dan juga merupakan awal dari kebangkitan Kesultanan Ottoman.
Pada saat itu, Iznik merupakan kota penting bagi Kekaisaran Bizantium. Kota ini merupakan pusat perdagangan dan budaya, dan juga merupakan tempat tinggal bagi banyak orang penting Bizantium.
Penaklukan Iznik oleh Orhan Gazi merupakan pukulan telak bagi Kekaisaran Bizantium, dan juga merupakan tanda awal kejatuhan Kekaisaran Bizantium.
Selain memperluas wilayah kekuasaan, Sultan Orhan Gazi juga mengembangkan lembaga-lembaga pemerintahan dan militer Kekaisaran Ottoman.
Dia membentuk pasukan Janissary, yang menjadi pasukan elit Kekaisaran Ottoman. Dia juga memperkenalkan sistem pajak dan pemerintahan yang baru.
Sultan Orhan Gazi adalah seorang Muslim yang taat. Dia membangun banyak masjid dan madrasah di wilayah Kekaisaran Ottoman.
Dia juga mendirikan waqf, yaitu lembaga amal yang memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Orhan Gazi meninggal pada tahun 1362. Ia digantikan oleh putranya, Murad I.
Keberadaan Masjid Ayasofya Cami di Iznik kini mengabadikan perjuangannya menyebarkan Islam di wilayah Bizantium.
(sya)
Syarifudin
No comments:
Post a Comment