Kisah Allah Taala Mengajarkan Ilmu kepada Adam hingga Melampaui Ilmu Para Malaikat

 Kisah Allah Taala Mengajarkan Ilmu kepada Adam hingga Melampaui Ilmu Para Malaikat

Malaikat berkata, Setiap kali Rabb kita menciptakan suatu makhluk, kita pasti lebih tahu dari makhluk itu. Ilustrasi: Ist
Allah SWT berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Malaikat bertanya: "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya, seperti kerusakan yang dilakukan oleh makhluk jin dan mengalirkan darah seperti yang dilakukan oleh mereka?"

Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul " Kisah Para Nabi " mengatakan Allah menjelaskan sisi kemuliaan Adam terkait ilmu yang melebihi kemuliaan para malaikat.

Allah SWT berfirman, “Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya.”

Ibnu Abbas' menafsirkan, “Yang dimaksud adalah nama-nama yang benda yang diketahui manusia, mulai dari manusia, hewan, bumi, tanah, lautan, gunung, unta, keledai, dan namanama benda lainnya.” Riwayat lain menyebutkan, Allah mengajarkan nama lembaran, takdir, dan lainnya, hingga nama kentut yang tidak bersuara dan yang bersuara.

Mujahid menafsirkan, “Allah mengajarkan nama-nama hewan, burung, dan segala sesuatu kepada Adam.” Penjelasan serupa juga disampaikan Sa'id bin Jubair, Qatadah, dan mufassir lain.”

Ar-Rabi' menafsirkan, “Allah mengajarkan nama-nama malaikat pada Adam.” Abdurrahman bin Zaid menafsirkan, “Allah mengajarkan nama-nama keturunan Adam padanya."

Menurut Ibnu Katsir, yang shahih, Allah mengajarkan nama-nama benda dan perilakunya, mulai dari benda-benda besar hingga kecil, seperti yang disinggung oleh Ibnu Abbas.

Terkait hal ini, Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari jalur Sa'id dan Hisyam dari Qatadah, dari Anas bin Malik,” dari Rasulullah SAW , beliau bersabda, "Kaum mukminin berkumpul pada hari kiamat, mereka berkata: "Mari kita memohon syafaat kepada Rabb.” Mereka kemudian menemui Adam. Mereka berkata, "Kau ayah manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya, memerintahkan para malaikat untuk sujud kepadamu, mengajarimu narna-nama segala sesuatu,” dan seterusnya hingga akhir hadits.

“Kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar?”

Hasan Al-Bashri menyatakan, "Kala Allah hendak menciptakan Adam, para malaikat berkata, “Setiap kali Rabb kita menciptakan suatu makhluk, kita pasti lebih tahu dari makhluk itu.' Allah kemudian menguji mereka dengan Adam. Itulah yang dimaksud firman Allah SWT, jika kamu yang benar!”

“Mereka menjawab, Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana' yaitu Mahasuci Engkau bahwa ada seorang makhluk yang mengetahui sebagian dari ilmu-Mu tanpa Engkau ajari, seperti yang Allah sampaikan di tempat berbeda, “Dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki." ( QS Al-Baqarah : 255).


“Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu' Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, "Bukankah telah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?” yaitu, Aku mengetahui yang tersembunyi, sebagaimana Aku mengetahui yang nyata."

Menurut pendapat lain, maksud firman Allah, “Dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan,” yaitu kata-kata para malaikat, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana,” sementara maksud firman, “Dan apa yang kamu sembunyikan," yaitu kata-kata Iblis kala banyak sekali kebaikan disembunyikan untuk Adam as, seperti dinyatakan Sa'id bin Jubair, Mujahid, As-Suddi, Dhahhak, Ats-Tsauri, dan pendapat ini dipilih Ibnu Jarir, Abu Aliyah, Rabi', Hasan, dan Qatadah menyatakan, “Dan apa yang kamu sembunyikan,” yaitu kata-kata para malaikat, “Setiap kali Rabb kita menciptakan suatu makhluk, kita pasti lebih tahu dan lebih mulia dari makhluk itu.

(mhy)
Miftah H. Yusufpati

No comments: