Das Kapital Ditulis di Sarang Maksiat, Kitab Suci Komunisme Produk Zionis
Willian G. Carr mengungkap Freemasonry tertinggi dan pemilik modal Internasional yang menjadi kaki tangannya menggunakan beberapa gerakan kekacauan dan kekerasan dalam upaya menghancurkan sistem sosial. "Jaringan gerakan ini tersebar luas di berbagai negara Eropa , terutama di Rusia dan Eropa Tengah ," tulis Willian G. Carr dalam bukunya berjudul “Yahudi Menggenggam Dunia” (Pustaka Kautsar, 1993).
Perkumpulan pertama kali terungkap tahun 1829, katanya, dengan program baru yang telah dipersiapkan oleh para tokoh Yahudi , setelah disusun kembali oleh Weiz Howight. Yaitu, ketika seorang anggota perkumpulan berkebangsaan Inggris, Mr Ryote pada tahun itu diutus ke New York untuk mengadakan konferensi Freemasonry.
Mr Ryote mengungkapkan susunan baru organisasi Freemasonry, dengan meleburkan semua perkumpulan lainnya, termasuk perkumpulan paham Atheisme yang ada di Eropa ke dalam satu wadah yang disebut Perkumpulan Bangsa-Bangsa. Perkumpulal ini cabang-cabangnya didirikan di seluruh penjuru dunia dengan menamakan diri sebagai Organisasi Komunis Internasional.
"Dalam organisasi ini diajarkan Ideologi berdasarkan filsafat tertentu yang dijadikan sebagai landasannya," tulis Willian G. Carr.
Konferensi tersebut dibebani mengumpulkan dana untuk kepentingan proyek tersebut. Lalu dibentuk komisi khusus, terdiri dari 3 orang penting, yang satu di antaranya adalah Clifton Roosevelt seorang kakek presiden AS yang kelak menjadi Presiden Amerika ke-32, yang terkenal buas dalam perang dunia II itu.
Sementara itu, tokoh-tokoh Yahudi memilih seorang Yahudi Jerman, Karl Marx dan Engels, untuk meletakkan konsep yang dibutuhkan untuk menguasai dunia.
Kedua orang ini dipanggil ke London, dan berdiam di daerah yang terkenal sebagai sarang maksiat Soho. Mereka berdua menulis buku yang dikenal dengan Das Kapital, yang nantinya dianggap sebagai kitab sucinya orang
komunis.
Di samping itu, mereka berdua juga menulis Deklarasi Komunis yang disebut Manifesto. Tokoh-tokoh Yahudi Internasional telah banyak mengeluarkan uang untuk penerbitan dan distribusi buku tersebut ke seluruh penjuru dunia.
Menurut Willian G. Carr, untuk menyebarluaskan Komunisme, perkumpulan Yahudi menggunakan gerakan kekacauan yang dikembangkan oleh tangan-tangan kotor mereka ke segenap penjuru dunia.
Di samping itu, ada lagi dua perkumpulan lain, yang tampak dari luar seolah-olah saling bermusuhan, namun keduanya adalah setan-setan yang berlainan wajah dengan satu tujuan, yaitu menempatkan dunia di bawah kekuasaan Yahudi. "Kedua perkumpulan itu adalah Nazisme dan Zionisme," jelas Willian G. Carr.
(mhy)
Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment