Bukti Keterlibatan Rothschild dalam Persiapan Revolusi Prancis
William G. Carr mengatakan rangkaian peristiwa yang mengantar meletusnya Revolusi Perancis adalah persis seperti telah dirancang dalam Protocol Konspirasi Yahudi Internasional.
"Langkah pertama adalah menciptakan timbulnya semangat pembangkangan di kalangan masyarakat luas terhadap penguasa kerajaan di Perancis. Semangat benci harus memasuki perasaan dan pikiran rakyat luas," ujar William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993).
Menurutnya, cara yang praktis ialah, agar rakyat melakukan langkah-langkah brutal, seperti telah dirancang oleh pihak Konspirasi.
Kedua, para tokoh Konspirasi menyelusup ke dalam perkumpulan Freemasonry yang ada di Perancis, terutama Freemasonry yang baru didirikan, sehingga mereka bisa memasang jaringan-jaringan maut, sebagai perangkap untuk menyebarluaskan semangat pembangkangan, paham materialistis dan atheisme.
Ketiga, Rothschild mengakhiri pesan-pesannya seperti tersebut dalam dokumen dengan sebuah peringatan, agar semua peserta berhati-hati dalam melaksanakan program besar itu.
Dengan demikian, kata William G. Carr, keterlibatan Konspirasi dalam Revolusi Perancis tetap merupakan rahasia selamanya.
Selanjutnya William G. Carr menyampaikan bukti yang menguatkan tentang keterlibatan Rothschild dalam persiapan revolusi Perancis itu.
Misalnya, kita telah menyaksikan seorang penunggang kuda yang tewas disambar petir dalam perjalanannya antara Frankfurt dan Paris. Setelah diselidiki identitasnya, ternyata ia adalah seorang utusan pembawa dokumen yang ada hubungannya dengan Konspirasi Internasional.
Di dalamnya ada pesan yang ada hubungannya dengan masalah Jerman dengan pemimpin The Grand Eastern Lodge di Perancis, yaitu Duke Durlian yang terkenal itu.
Pada saat itu Freemasonry yang ada di Perancis telah lama sepenuhnya berada ditangan sesepuh Yahudi, sesuai dengan rencana dalam dokumen itu.
Duke Durlian telah mengubah Freemasonry tersebut sebagai pusat jaringan dan organisasi rahasia untuk mengatur jalannya ledakan revolusi, yaitu setelah tahap permulaan selesai, ketika ia mengadakan hubungan dengan para tokoh Yahudi Jerman lewat tokoh lainnya Comte De Mirabeau.
Peristiwa terbunuhnya utusan itu di daerah Datesbon, termasuk wilayah kerajaan Bavaria, menyebabkan dokumen itu jatuh ke pihak pemerintah Bavaria, seperti telah kita bicarakanpadabab sebelumnya.
(mhy)
Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment