Yerusalem Selalu Damai Jika Berada dalam Naungan Islam, Beda Ketika Dikuasai Israel

 Yerusalem Selalu Damai Jika Berada dalam Naungan Islam, Beda Ketika Dikuasai Israel

Baitul Maqdis atau Kota Yerusalem senantiasa dalam keadaan damai ketika berada dalam naungan pelayanan kaum Muslimin. Beda ketika dikuasai Zionis Israel. Foto/Islamicity
Sepanjang sejarahnya, Baitul Maqdis atau Kota Yerusalem, senantiasa berada dalam keadaan damai ketika berada dalam naungan pelayanan kaum Muslimin. Dari masa Sayyidina Umar dengan Al-'Uhdah Al-'Umariyah sampai datangnya pasukan Salib. Demikian pula dari masa Shalahudin Al-Ayyubi sampai lepasnya Kota Baitul Maqdis dari Turki Utsmani.

Tetapi ketika Yerusalem berada di bawah penjajahan, baik pasukan Salib maupun kini negara Zionis Israel, yang terjadi adalah kezaliman dan berbagai macam pembantaian.

Demikian kata Dai yang juga penulis buku-buku Islami, Ustaz Salim A Fillah dalam satu postingannya di kanal IG-nya @salimafillah. Ustaz Salim menceritakan, beberapa oknum yang pro Israel berasumsi bahwa negara tersebut sedang berjuang merebut kembali "tanah yang dijanjikan untuk mereka."

Semua janji ada syarat dan ketentuannya. Janji berlaku selama syarat dan ketentuan itu dipenuhi. Jika tidak, maka tentu janji apapun batal demi hukum. Faktanya, selama 2000 tahun tidak pernah merasa damai di mana semua pemeluk agama hidup rukun kecuali di bawah naungan keadailan Islam.

Ketika dijajah Romawi, Yerusalem berdarah-darah. Lalu sejak khalifah Umar bin Khattab (Tahun 637 M) sampai datangnya pasukan Salib (Tahun 1099) hampir setengah milenium hidup dalam kedamaian.

Di bawah penjajahan sapukan Salib penuh darah lagi. Lalu di masa Shalahuddin Al-Ayyubi (Tahun 1187) sampai lepas dari Turki Utsmani (Tahun 1917) selama 730 tahun juga Palestina baik-baik saja. Baru setelah Pemerintah Mandat Inggris mendirikan negara Zionis Israel sampai hari ini, keadaan Palestina amburadul lagi.

"Dusta dari para pengecut yang membunuh lebih dari 800 wanita dan anak-anak. Roket para pejuang yang berdaya ledak kecil takkan bisa sedahsyat itu. Dan yang terpenting takkan pernah disasarkan pada orang tak bersalah," kata Ustaz Salim.

(rhs)
Rusman Hidayat Siregar

No comments: