Abdullah Bin Salam, Sosok Sahabat Rasulullah yang Berasal dari Pemuka Yahudi di Madinah

 Abdullah Bin Salam, Sosok Sahabat Rasulullah yang Berasal dari Pemuka Yahudi di Madinah

Abdullah Bin Salam adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang dikenal sebagai seorang pendeta Yahudi dan merupakan cucu dari Yusuf bin Ya’qub as. Foto ilustrasi/ist
Abdullah Bin Salam merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari kalangan Yahudi. Awalnya nama sahabat Nabi itu adalah Al-Husain bin Salam, hingga akhirnya nama tersebut diganti oleh Rasulullah SAW setelah masuk Islam.

Abdullah Bin Salam dikenal sebagai seorang pendeta Yahudi dan merupakan cucu dari Yusuf bin Ya’qub as. Membuatnya menjadi orang yang paham betul tentang ajaran-ajaran Taurat.

Karena pengetahuannya tentang Taurat inilah yang membuat Abdullah Bin Salam dihormati di kalangan Yahudi dan terpilih sebagai pemimpin umat tersebut di Madinah.

Tidak seperti kebanyakan umat Yahudi lain yang enggan untuk menerima kebenaran tentang kemunculan Nabi terakhir, Abdullah Bin Salam justru selalu berdoa untuk dapat bertemu dengan sosok nabi terakhir itu.

Sampai pada suatu hari dimana tersiar kabar jika Rasulullah SAW dan kelompoknya dari Mekkah akan hijrah ke Madinah, membuat Abdullah bahagia mendengarnya.

Setibanya Rasulullah SAW di Madinah, mulai banyak penduduk yang menyapa dan berkumpul di sekelilingnya, itu juga termasuk Abdullah. Dimana pada saat itu dia sempat menanyakan sejumlah pertanyaan langit pada Nabi Muhammad SAW.

Pertanyaan yang ditanyakan adalah, "Apa tanda pertama hari kiamat? Apa menu makanan yang pertama kali dinikmati penghuni surga? Mengapa seorang anak mirip dengan bapaknya? Dan mengapa seorang anak mirip dengan ibunya? Dan apakah warna hitam yang terdapat di bulan?"

Pertanyaan yang dilontarkan itu sempat membuat Nabi Muhammad SAW terdiam, hingga akhirnya wahyu turun dari Malaikat Jibril untuk menjawab pertanyaan tersebut. Rasulullah SAW langsung menjawab "tanda pertama hari kiamat adalah adanya api yang menggiring manusia dari timur ke barat, makanan pertama yang dinikmati penghuni surga adalah cuping hati ikan, seorang anak akan mirip bapaknya jika bapaknya yang mencapai orgasme dulu pada saat berhubungan badan dan begitu juga sebaliknya, dan warna hitam yang ada di bulan adalah dua matahari."

Usai mendengar jawaban Rasulullah itu, Abdullah bin Salam langsung mengikrarkan dirinya untuk masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.

Dari peristiwa itu, Allah mengabadikan Husain bin Salam dalam Al-Qur’an Surat al-Ahqaf ayat 10.

قُلۡ اَرَءَيۡتُمۡ اِنۡ كَانَ مِنۡ عِنۡدِ اللّٰهِ وَكَفَرۡتُمۡ بِهٖ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِّنۡۢ بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ عَلٰى مِثۡلِهٖ فَاٰمَنَ وَاسۡتَكۡبَرۡتُمۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهۡدِى الۡقَوۡمَ الظّٰلِمِيۡنَ


Artinya : Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku, bagaimana pendapatmu jika sebenarnya (Al-Qur'an) ini datang dari Allah, dan kamu mengingkarinya, padahal ada seorang saksi dari Bani Israil yang mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) Al-Qur'an lalu dia beriman, kamu menyombongkan diri. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."

Dalam riwayat lain disebutkan jika Abdullah Bin Salam sempat mengamati Rasulullah SAW dan langsung mengetahui bahwa dia adalah Nabi terakhir melalui sinar wajahnya yang menunjukkan beliau bukan seorang pendusta.

Kala itu Rasulullah sempat menyampaikan :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الْأَرْحَامَ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ


Artinya : "Wahai sekalian manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makanan (sedekah), sambunglah tali silaturrahmi, shalatlah di malam hari tatkala manusia terlelap tidur maka kalian akan masuk surga dengan selamat." (HR.Ibnu Majah no.1334. Hadis shahih dalam Al-Irwa 3:239)

Keislaman Abdullah ini sempat disembunyikan dari kaum Yahudi karena dia menganggap bahwa mereka adalah pendusta, pembohong, dan pengkhianat. Karena tidak mau menerima kebenaran.

Sebelum mengungkapkan keislamannya, Abdullah dinilai sebagai orang yang paling baik, pemimpin mereka, dan orang yang paling tahu di antara mereka.

Namun setelah mengetahui jika pemimpin Yahudi itu telah masuk Islam, para umat Yahudi justru menjelek-jelekkan dan mencaci Abdullah.

Salah satu keistimewaan yang dimiliki Abdullah bin Salam adalah ketika disebut sebagai penghuni surga yang berjalan di muka bumi oleh Rasulullah SAW.

Dalam sebuah riwayat Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Tidaklah aku mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam mengatakan kepada seorangpun yang masih hidup bahwa ia adalah penghuni surga kecuali kepada Abdullah bin Salam.” (HR. Bukhari no. 3601)

(wid)
Rizky Darmawan

No comments: