Kondisi Dunia dan Kaum Muslim setelah Terbunuhnya Dajjal

Kondisi Dunia dan Kaum Muslim setelah Terbunuhnya Dajjal
Kondisi dunia dan kaum muslim setelah terbunuhnya Dajjal kembali tentram dan makmur. Foto/Ilustrasi: Ist
Kondisi dunia dan kaum muslim setelah terbunuhnya Dajjal amatlah damai dan makmur. Hanya saja, setelah 7 tahun kondisi kembali bergolak setelah Allah SWT mengutus Yajuj dan Majuj . Selanjutnya Allah membinasakan Yajuj dan Majuj dalam satu malam berkat doa Isa bin Maryam .

Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul "Dahsyatnya Hari Kiamat" memaparkan ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang kemunculan Ya'juj dan Ma'juj menjelang hari kiamat pada surat Al-Anbiya ayat 96-97 dan Al-Kahfi ayat 92-99.

Selanjutnya Nabi SAW menerangkan, setelah Allah SWT membinasakan kaum Ya’juj dan Ma’juj: “Lalu Allah mengirimkan hujan. Tidak dapat menghindar darinya satu rumah pun, baik rumah dari tanah liat maupun dari bulu. Allah SWT membasuh bumi ini sampai menjadi seperti cermin. Lalu diperintahkan kepada bumi, ‘Tumbuhkan buah-buahanmu dan kembalikanlah keberkahanmu.’

ada masa itu sekumpulan manusia cukup memakan satu buah delima. Mereka pun dapat bernaung dari kulitnya. Susu mereka juga diberkahi, sampai-sampai satu ekor unta betina yang banyak susunya cukup untuk sekian kabilah manusia. Satu ekor sapi betina yang banyak susunya cukup untuk satu kabilah. Satu ekor kambing betina yang banyak susunya cukup untuk satu kabilah kecil (HR Muslim). Seekor sapi jantan harganya sekian dari harta dan satu ekor kuda hanya beberapa dirham.”

Nabi Muhammad SAW juga bersabda: “Sangat beruntung kehidupan setelah turunnya Al-Masih. Sangat beruntung kehidupan setelah al-Masih. Langit diberi izin untuk menurunkan hujan. Bumi diberi izin untuk menumbuhkan tumbuhan. Sampai-sampai seandainya engkau menaburkan biji di batu yang halus, niscaya akan tumbuh. Tidak ada kekikiran. Tidak ada kedengkian dan kebencian. Setiap binatang yang berbisa dihilangkan bisanya.

Terwujudlah keamanan di muka bumi sehingga harimau-harimau dapat bergembala bersama unta, macan bersama sapi, dan serigala bersama kambing. Bahkan, anak-anak bermain ular dan tidak membahayakan mereka [HR Abu Dawud].

Sampai-sampai bayi memasukkan tangannya pada ular dan ular tidak menggigitnya. Bayi perempuan membuka mulut harimau untuk melihat giginya, tetapi harimau itu tidak mencelakainya. Serigala berada di tengah-tengah kambing seolah-olah ia sebagai anjing penjaganya.

Bumi dipenuhi kedamaian seperti dipenuhinya bejana dengan air. Kata-kata mereka satu (sepakat) sehingga tidak ada yang diibadahi selain Allah SWT. Peperangan meletakkan bebannya. Bangsa Quraisy mengambil kerajaannya. Lalu dikatakan, ‘Bumi menjadi semacam bejana yang terbuat dari perak (yakni hidangan) yang mengeluarkan tumbuhan, tumbuhannya sama di masa Adam’.”

Lalu, berapa lama Nabi Isa tinggal di bumi? Nabi Muhammad SAW mengatakan, “Isa tinggal di bumi selama 40 tahun. Kemudian Allah SWTmewafatkan beliau. Kaum muslimin kemudian menyalatinya [HR Dawud, Ahmad, Ibnu Hibban, dan yang lain].

Dalam keadaan seperti itu, Allah SWT mengutus angin (yang dingin dari arah Syam) hingga menerpa mereka dari bawah ketiak-ketiak mereka dan mencabut roh setiap mukmin dan muslim.”[HR Dawud, Ahmad, Ibnu Hibban, dan yang lain]

Dalam hadis Ibnu Amr, “Tidak ada di muka bumi seorang pun yang dalam kalbunya ada keimanan seberat semut kecuali angin itu mencabutnya. Walaupun seseorang di antara mereka berada di tengah-tengah gunung, angin itu tentu akan menerpanya. Tersisalah sejelek-jelek manusia….”

Terdapat riwayat lain yang menunjukkan bahwa lama Nabi Isa tinggal di bumi pada akhir zaman nanti ialah 7 tahun. Di antaranya ialah riwayat Muslim dari Abdullah bin Amr ra pada “Bab Dzikru ad-Dajjal”.
(mhy)Miftah H. Yusufpati

No comments: