Arwa binti Kuraiz, Ibunda Khalifah Utsman yang Jadi Sahabiyah Nabi

Mengenal Arwa binti Kuraiz, Ibunda Khalifah Utsman yang Jadi Sahabiyah Nabi
Arwa bin Kuraiz wafat pada usia 90 tahun bertepatan dengan tahun kelima hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah. Foto/ilustrasi
Arwa binti Kuraiz radhiyallahu 'anha merupakan satu di antara banyak sahabat Nabi Muhammad SAW dari kalangan perempuan (Sahabiyah). Arwa termasuk kelompok yang telah mengikuti Baiat Aqaba pertama.

Sehingga beliau termasuk bagian dari as-Sabiwunal al-Awwalun atau kelompok yang pertama masuk agama Islam. Arwa dikenal sebagai sosok perempuan yang murah hati, dermawan dan menghormati orang lain.

Beliau adalah ibunda dari khalifah ketiga Utsman bin Affan radhiyallhu 'anhu. Arwa lahir dari pasangan Ummu Hakin binti Abdul Muthalib dengan Kuraiz bin Rabiah.

Suaminya bernama Affan bin Abi al-Ash. Selain Utsman, Arwa juga dikaruniai seorang putri bernama Aminah. Bersama dengan putranya, Arwa dengan teguh mengikuti Rasulullah SAW dan Hijrah ke Madinah.

Sebelum memeluk Islam, Arwa pernah berdebat dengan suaminya yakni Uqbah bin Abi Muith (suami setelah Affan wafat) mengenai Utsman yang saat itu telah memeluk agama Islam. Kala itu Uqbah tidak menyukai Rasulullah SAW dan menjadi penentang keras anaknya Utsman yang tengah masuk agama Islam.

Namun sikap Arwa tidak berubah, beliau selalu melindungi dan mendukung Utsman sepenuh hati. Arwa selalu mengizinkan Utsman untuk berada di sisi Rasulullah SAW sampai akhirnya beliau juga memutuskan untuk masuk Islam bersama putranya, Utsman.

Dikisahkan, ayah tiri Utsman yakni Uqbah bin Abi Muith telah terbunuh saat Perang Badar. Hal ini menunjukkan bahwa sampai akhir hidupnya dia tidak mengikuti anak dan istrinya untuk masuk ke dalam ajaran Islam.

Rasulullah SAW begitu menghormati ibunda dari Utsman sebagai sahabat sekaligus besannya, karena Arwa telah menyayangi anak menantunya. Putri Rasulullah SAW menikah dengan Utsman bin Affan yaitu Ruqayyah dan Ummu Kulsum.

Arwa bin Kuraiz wafat pada usianya 90 tahun dan meninggalkan Sayyidina Utsman. Pada saat itu bertepatan dengan tahun kelima hijrahnya Rasulullah bersama sahabat di Madinah.

Saat kematian ibundanya, Utsman sangat terpukul dan sedih. Khalifah sering kali mengunjungi makam ibundanya sendiri dan tidak membawa siapapun termasuk juga istrinya.

Dalam berkunjung ke makam ibundanya, Khalifah Utsman selalu berdoa agar Allah mengampuni segala dosa dari ibundanya dan menempatkannya ke dalam golongan orang yang baik. Utsman bin Affan sangat menyayangi ibundanya, Arwa binti Kuraiz.
(rhs) Amien Nulloh Ibrohim

No comments: