7 Ilmuwan Muslim Paling Terkenal yang Muncul di Zaman Dinasti Abbasiyah

7 Ilmuwan Muslim Paling Terkenal yang Muncul di Zaman Dinasti Abbasiyah
Al Khawarizmi atau dikenal juga sebagai bapak ilmu penemu algoritma atau aljabar, merupakan salah satu ilmuwan muslim yang muncul di zaman Dinasti Abbasiyah. Foto wikipedia.com
Ilmuwan Muslim dalam sejarahnya ternyata telah sedikit banyak memberi pengaruh terhadap dunia pengetahuan. Beberapa dari ilmuwan muslim yang terkenal berada dalam Dinasti Abbasiyah . Dimana pada era tersebut para kaum akademisi berbondong bondong mengunjungi Timur Tengah demi mendapatkan ilmu.

Dinasti Abbasiyah sendiri dikenal sebagai dinasti kekhalifahan terlama sepanjang sejarah yang berkuasa sejak tahun 750 hingga 1258 M.

Berikut 7 ilmuwan muslim paling terkenal yang muncul di zaman Dinasti Abbasiyah :

1. Al Khawarizmi

Muhammad ibn Musa Al-Khawarizmi adalah seorang ilmuwan Muslim yang terkenal dengan metode penyelesaian kuadrat untuk menyelesaikan persamaan kuadrat.
Di negara asalnya Irak, Khawarizmi dikenal sebagai matematikawan terkemuka yang menulis tentang persamaan aljabar dan cara menyelesaikannya. Beliau juga menulis tentang trigonometri, geografi, astronomi, dan mata pelajaran lainnya.

Khawarizmi dianggap sebagai salah satu bapak aljabar karena karyanya pada metode penyelesaian persamaan kuadrat dan linier. Dia juga orang pertama yang melihat aljabar sebagai disiplin independen

2. Thabit ibn Qurra

Thabit ibn Qurra adalah seorang matematikawan dan astronom Turki yang terkenal karena mereformasi sistem Ptolomeus. Dia juga berkontribusi pada mekanika, aljabar, dan geometri.

Karyanya di bidang astronomi, khususnya mengenai sistem Ptolemeus, membuka jalan bagi model baru untuk menggambarkan tata surya.

Claudius Ptolemy mengembangkan sistem Ptolemeus. Ini mengusulkan geosentrisme untuk menjelaskan gerakan benda langit di sekitar Bumi menggunakan model matematika.

Thabit ibn Qurra menemukan bahwa satu tahun sideris memiliki 365 hari, 6 jam, 9 menit, dan 12 detik. Penemuan ini membuat Nicolaus Copernicus menemukan bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari, bukan sebaliknya (disebut heliocentrisme).

3. Abu Nasr Al-Farabi

Abu Nasr Al-Farabi adalah seorang filsuf, matematikawan, dan ahli kosmologi Muslim. Dia terkenal karena karyanya dalam logika, metafisika, filsafat politik, dan etika.

Al-Farabi lahir di Afghanistan saat ini ketika kerajaan Islam berkembang pesat di seluruh Asia. Akibatnya, ia dihadapkan pada budaya yang berbeda sejak usia dini.

Ilmuwan Muslim ini dianggap sebagai salah satu pemikir terbesar di Zaman Keemasan Islam. Dia juga pelopor dalam sosiologi, psikologi, dan filsafat politik.

4. Al-Battani

Al-Battani adalah seorang matematikawan dan astronom yang lahir di Turki modern. Dia terkenal sebagai orang pertama yang menemukan bagaimana gerhana matahari terjadi. Al-Battani menemukan bahwa itu disebabkan oleh bulan yang berada di antara kita dan matahari.

Dia juga memperkenalkan sinus dan beberapa hubungan trigonometri yang digunakan matematikawan saat ini.

5. Ibnu Sina

Abu Ali Ibn Sina, atau Avicenna sebagaimana dia dikenal di Barat, adalah seorang ilmuwan Muslim terkemuka. Dia adalah seorang dokter dan filsuf yang menulis tentang beberapa topik, mulai dari alkimia hingga kedokteran.

Salah satu buku terkenalnya adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine. Universitas abad pertengahan menggunakan buku-bukunya sebagai teks medis standar hingga Renaisans.

Karya Avicenna sangat berpengaruh sehingga dia dikenal sebagai "dokter paling terkenal di Zaman Keemasan Islam" oleh para sejarawan.

6. Ar Razi

Abu Bakar Al-Razi adalah seorang dokter Persia yang paling terkenal karena merintis ilmu kedokteran. Dia juga dianggap sebagai orang pertama yang membedakan antara cacar dan campak.
Meskipun dia mencapai prestasi ini, Al-Razi tidak beruntung meyakinkan siapapun bahwa dia benar tentang hal itu bahkan orang orang mengiranya gila.

Al-Razi juga dikenal karena menulis buku pediatri pertama, dan dia mengajari siswa cara merawat pasien. Dia adalah salah satu peneliti paling awal dalam kedokteran.

Kontribusi terpentingnya adalah dedikasinya pada bukti empiris alih-alih takhayul atau mengandalkan pengetahuan sebelumnya. Dia percaya bahwa segala sesuatu harus diuji sebelum diterima sebagai fakta.

7. Jabir Ibn Hayyan

Jabir Ibn Hayyan adalah seorang ilmuwan Muslim berpengaruh yang diyakini sebagai penulis Jabirian Corpus. Teks ini berfokus pada filsafat agama, dan alkimia.

Jabir juga dianggap sebagai salah satu orang pertama yang mengklasifikasikan zat kimia secara sistematis. Ini adalah langkah penting dalam pengembangan kimia dan kedokteran modern.
(wid)Rizky Darmawan

No comments: