Tafsir Al-Mulk Ayat 28: Bantahan Nabi Muhammad SAW Atas Perkataan Kaum Musyrik

Tafsir Al-Mulk Ayat 28: Bantahan Nabi Muhammad SAW Atas Perkataan Kaum Musyrik
Surat Al-Mulk ayat 28 menceritakan jawaban Nabi Muhammad SAW terhadap sikap dan ucapan kaum musyrik Mekkah. Foto/ist
Sebuah pelajaran berharga dapat kita ambil dalam Surat Al-Mulk ayat 28. Ayat ini menceritakan jawaban Nabi Muhammad SAW terhadap sikap dan ucapan kaum musyrik Mekkah.

Rasulullah SAW menyeru orang-orang kafir agar beriman kepada Allah Yang Maha Esa dan menerangkan bahwa orang-orang yang menyembah berhala itu adalah orang-orang yang jahil (bodoh). Karena mereka menyembah sesuatu yang tidak dapat mendatangkan manfaat dan mudarat.

Sebagai reaksi terhadap seruan Rasulullah itu, kaum kafir Mekkah berkata kepada teman-temannya: "Tunggu sajalah sampai saat tuhan kita membunuh atau mencelakakan Muhammad dan pengikut-pengikutnya. Jika mereka telah rusak binasa atau terbunuh semuanya, tentu mereka akan berhenti dengan sendirinya menyiarkan agama mereka. Pada waktu itu barulah kita terlepas dari gangguan dan hasutan-hasutannya."

Allah membantah perkataan mereka dengan memerintahkan Nabi Muhammad SAW mengatakan hal ini, berikut firman-Nya:

قُلۡ اَرَءَيۡتُمۡ اِنۡ اَهۡلَـكَنِىَ اللّٰهُ وَمَنۡ مَّعِىَ اَوۡ رَحِمَنَا ۙ فَمَنۡ يُّجِيۡرُ الۡكٰفِرِيۡنَ مِنۡ عَذَابٍ اَلِيۡمٍ

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?" (Surat Al-Mulk ayat 28)

Dalam tafsir Kemenag dijelaskan makna ayat di atas. Nabi berkata kepada kaum musyrik: "Wahai orang-orang musyrik, cobalah terangkan kepadaku, apakah faedah yang akan kamu peroleh jika doamu itu diperkenankan berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah, sementara aku dan semua orang-orang beriman rusak binasa dan mati semua? Apakah kebinasaan aku dan orang-orang yang beriman bersamaku itu dapat membebaskan kamu dari azab Allah yang kamu durhakai itu?

Tidaklah kamu sekalian ingat bahwa telah menjadi ketetapan-Nya, azab itu tetap diberikan kepada setiap orang yang ingkar kepada-Nya dan selalu berbuat kejahatan? Apakah kamu tidak pernah memikirkan akibat doamu itu hai orang-orang kafir? Seandainya aku dan pengikut-pengikutku mati semua dan dimasukkan-Nya ke dalam surga yang dijanjikan-Nya kepada kami, apakah kamu akan lepas dari azab Allah. Dan siapakah yang dapat melepaskan kamu dari azab Allah itu?"

Jawaban Rasulullah SAW ini sangat mengena dan mempengaruhi hati dan pikiran kaum musyrik. Karena yang menyampaikan perkataan itu kepada mereka adalah orang yang mereka percayai dan akui kepemimpinannya.

Beliau ialah Nabi Muhammad SAW yang pernah mereka serahi menyelesaikan perselisihan yang terjadi antar mereka. Mereka juga mengakui penyelesaiannya itu adalah penyelesaian yang paling tepat dan adil. Walaupun ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad itu berbeda dengan kepercayaan yang mereka anut, tetapi pribadi Muhammad adalah jawaban yang dapat diterima oleh orang yang mau mempergunakan akal pikirannya dengan benar.

Wallahu A'lam
(rhs)Rusman H Siregar

No comments: