Nabi Isa Mendakwahkan Keesaan Tuhan

Nabi Isa Mendakwahkan Keesaan Tuhan, Begini Penjelasan Tharick Chehab
Nabi Isa senantiasa mendakwahkan keesaan Allah SWT. Foto/Ilustrasi: ist

Prof HS Tharick Chehab dalam bukunya berjudul "Alkitab (Bible) Sejarah Terjadinya dan Perkembangannya Serta Hal-hal yang Bersangkutan" (Mutiara Jakarta), menunjukkan beberapa dalil dalam Bible bahwa Yesus adalah seorang hamba Allah Taala. Beliau senantiasa mendakwahkan keesaan Tuhan.

Tharick Chehab mencontohkan, dalam Matius 23:8 dijelaskan, "Tetapi janganlah kamu ini dipanggil orang "Guru Besar" karena Satu sahaja Guru kamu kendatipun Kristus, maka kamu sekalian ini bersaudara"

Menurutnya, di sini jelaslah terbukti bahwa Yesus adalah hamba Allah, dan hanya ada satu guru, yaitu Dia adalah Allah. Selain itu, di dalam Matius 23:9 berbunyi, "Dan janganlah kamu memanggil "Bapa" akan barang seorang pun di dalam dunia ini, karena Satu sahaja Bapa kamu, yaitu yang ada di surga ."

Tharick Chehab menjelaskan dari ayat ini kita dapat mengerti bahwa "bapa dan anak" hanya mengandung maksud akan hubungan Tuhan dan para hambaNya dalam makna umum, dan bukannya hanya bagi Yesus.

Selanjutnya, Matius 24:36 - "Tetapi akan hari dan ketikanya tiada diketahui oleh seorang juapun, meskipun malaikat yang di surga atau anak itu, melainkan hanya Bapa sahaja."

Dengan lain kata, ujar Tharick Chehab, pengetahuan Yesus tidak sempurna seperti halnya dengan lain-lain orang, dan hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

Dallam Matius 26:39 juga disebutkan, "Maka berjalanlah Ia (Yesus) ke hadapan sedikit, lalu sujudlah Ia berdoa, katanya: "Ya Bapaku, jikalau boleh, biarlah kiranya cawan ini lepas dari padaku ..."

Teranglah bahwa Yesus tidak mengetahui kehendak Ilahi, kata Tharick Chehab, dan kita melihat bahwa beliau adalah seorang hamba Allah, dan semata-mata Allah-lah yang dapat menyebabkan perubahan.

Penghimpunan dari Bible

Selanjutnya, Tharick Chehab menjelaskan dalam Matius 27: 7, 8 dikatakan: "Lalu bersepakatlah mereka itu membeli dengan uang itu sebidang tanah tukang periuk, akan menjadi tempat pekuburan orang keluaran. Itulah sebabnya tanah itu dinamakan Tanah Darah, hingga hari ini."

Menurut Tharick Chehab, dari kedua ayat ini kita mengerti bahwa Perjanjian Baru tidak ditulis sewaktu hayatnya Yesus, tetapi lama setelah timbulnya aneka kejadian tersebut dan sekadar perkara-perkara itu diputarbalik teringat pada orang-orang

Juga dalam Matius 27:46 "Maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara yang nyaring: "Eli, Eli, lama sabachtani" artinya: "Ya Tuhanku, Ya Tuhanku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan aku?"

Tharick Chehab mengatakan penerimaan orang Nasara Yesus yang berteriak kata-kata tersebut sedangkan beliau lagi disalib, merupakan satu penghinaan besar baginya, karena kata-kata itu hanya dapat diucap oleh orang yang tidak percaya Tuhan.

Selanjutnya, tidak bisa dipercaya bahwa kata-kata demikian datangnya dari seorang Nabi, karena Allah tidak pernah ingkar janjinya dan para Nabi semua tahu benar akan hal ini.

Dakwah Keesaan Tuhan

Dalam Yohanes 17:3 disampaikan, "Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka itu mengenal Engkau, Allah yang Esa dan Benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu."

Selanjutnya Markus 12:28 - 30 berbunyi, "Maka datanglah seorang ahli Torat; setelah didengarnya bagaimana mereka itu berbalah-balah sedang diketahuinya bahwa Yesus sudah memberi jawab yang baik, lalu ia pula menyoal Dia, katanya: "Hukum yang manakah dikatakan yang terutama sekali? Maka jawab Yesus kepadanya: "Hukum yang terutama inilah: Dengarlah olehmu, hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan yang Esa; maka hendaklah engkau mengasihi Allah Tuhanmu dengan sebulat-bulat hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan sepenuh akal-budimu, dan dengan segala kuatmu": ini merupakan rukun yang pertama.

Markus 12:32, "Lalu kata ahli Torat kepadanya: "Ya Guru, amat benarlah segala kata Guru, bahwa Allah itu Esa adanya, dan tiada yang lain, melainkan Allah"

Markus 12:34, "Berkatalah Yesus kepadanya: "Engkau tiada jauh lagi dari pada kerajaan Allah"

Tharick Chehab mengatakan dari ayat-ayat ini, Yesus menyaksikan bahwa Tuhan adalah Allah yang Esa, tiada ada lain dari Allah, dan siapa saja yang percaya akan Ke-EsaanNya, maka ia dekat dengan kerajaan Allah.

Oleh karena itu siapa yang menyekutukan Tuhan dengan sekutu-sekutu atau percaya akan Trinitas, ia jauh sekali dari Kerajaan Allah, dan siapa yang jauh dari Kerajaan Allah ia adalah musuh Allah.

Matius 24:36 - "Tetapi akan hari dan ketikanya tiada diketahui oleh seorang juapun, meskipun malaikat yang di surga atau Anak itu, melainkan hanya Bapa sahaja." (Cf. Quran 33:63).

Ayat tersebut menyatakan bahwa Yesus tunduk kepada Allah dan bahwa beliau tidak ada bagiannya dalam Ketuhanan dan sangkaan bahwa beliau adalah penjelmaan Allah merupakan satu bid'ah dari orang-orang Kanaan.

Selanjutnya dalam Yahya 20:16-18 disampaikan, "Lalu berkatalah Yesus kepada Maryam; Maka berpalinglah Maryam sambil sembahnya dengan bahasa Ibrani: "Rabbuni" artinya Guru. Maka Yesus pun bersabda kepadanya: "Janganlah engkau menyentuh aku, karena belum aku naik kepada Bapa, tetapi pergilah engkau kepada segala saudaraku, dan katakanlah pada mereka itu: Aku naik kepada Bapaku dan Bapamu, dan kepada Tuhanku dan Tuhanmu. "Maka pergilah Maryam Magdalena dan mengkhabarkan kepada murid-murid itu, katanya: "Aku sudah berjumpa dengan Tuhan. Dan lagi katanya kepada mereka itu bahwa ia sudah mengatakan segala perkara itu kepadanya."

Tharick Chehab mengatakan dari cerita di atas, Yesus jelas menyaksikan bahwa Allah adalah Allahnya dan Allah mereka, tidak membedakan sedikitpun antara beliau dan mereka dalam melaksanakan ibadat terhadap Allah yang Esa.

Siapa yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah membuat sesungguhnya suatu fitnah (blasphemy) terhadap Allah, dan mengkhianati Al-Masih dan semua para Nabi dan Rasul Allah.

(mhy) Miftah H. Yusufpati

No comments: