Azab Kubur Orang Kafir Hingga Hari Kiamat

 AZAB kubur yang dirasakan penghuni kubur ada dua macam, yaitu azab kubur yang terus-menerus sampai hari kiamat dan azab kubur yang bersifat sementara.

Di antara dalil yang menunjukkan adanya azab kubur secara terus-menerus sampai hari kiamat adalah firman Allah Taala,

Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat, (dikatakan kepada malaikat), Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.” (QS. Al-Mumin [40]: 45-46).

Fakhruddin Ar-Razi Asy-Syafii rahimahullah dalam kitab tafsirnya berkata,

Demikian juga, disebutkannya (kata) pagi dan petang tidaklah menghalangi (bahwa yang dimaksud adalah) ungkapan atas (azab kubur yang berlangsung) terus-menerus, sebagaimana firman Allah Taala,

Bagi mereka rezekinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang. (QS. Maryam [19]: 62) (Mafaatihul Ghaib, 27/522).

Adapun dalil dari As-Sunnah adalah hadis yang diriwayatkan dari Samrah bin Jundab tentang mimpi Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam sebuah hadis yang panjang, di dalamnya diceritakan,

Adapun orang yang kamu lihat mulutnya ditusuk dengan besi adalah orang yang suka berdusta dan bila berkata selalu berbohong, maka dia dibawa hingga sampai ke ufuq lalu dia diperlakukan seperti itu hingga hari kiamat. Adapun orang yang kamu lihat kepalanya dipecahkan adalah seorang yang telah diajarkan Alquran oleh Allah lalu dia tidur pada suatu malam namun tidak melaksanakan Alquran pada siang harinya, lalu dia diperlakukan seperti itu hingga hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 1297).

Juga berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasululllah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Ketika seorang lelaki berjalan dengan menggunakan jubahnya, dan berjalan dengan rasa sombong dengan rambutnya yang disisir, lalu ia ditelan (oleh bumi), dan ia akan tetap berguncang-guncang (di dalam perut bumi) hingga datang hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 5789).

Berdasarkan dalil-dalil di atas, maka orang-orang kafir tidaklah berhenti untuk diazab kubur sampai hari kiamat. Kecuali mereka akan istirahat (tidur sejenak atau tidak diazab) di antara dua tiupan sangkakala pada hari kiamat [1]. Hal ini berdasarkan firman Allah Taala,

Dan ditiuplah sangkalala (yang ke dua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata, Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)? Inilah yang dijanjikan (Tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah rasul-rasul(Nya).” (QS. Yasin [36]: 51-52).

Di dalam Tafsir Jalalain dijelaskan,

Karena mereka (orang-orang kafir, pen.) tidur -di antara dua tiupan sangkakala-, (yaitu mereka) tidak diadzab. (Tafsir Jalalain, 1/584).

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Ubay bin Kaab radhiyallahu anhu, Mujahid, Al-Hasan, dan Qatadah mengatakan, Mereka tidur sebelum dibangkitkan. Qatadah berkata,Yaitu ketika di antara dua tiupan (sangkakala).” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/581).

Adapun orang-orang yang berbuat maksiat, namun masih beriman, maka ada di antara mereka yang diazab secara terus-menerus sampai hari kiamat; dan ada yang diazab sementara waktu saja dan kemudian selesai. Hal ini mungkin disebabkan kecilnya dosa yang dilakukan, sehingga mendapatkan adzab sesuai dengan kadar dosanya tersebut, atau mungkin juga disebabkan karena adanya doa, istighfar, sedekah, atau sebab-sebab yang lainnya. (Lihat Al-Imaanu bima Badal Maut, hal. 95-96).



Di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, beliau menceritakan,

Nabi shallallahu alaihi wa sallam melewati dua makam, kemudian berkata, Sesungguhnya mereka sedang diazab. Tidaklah mereka diazab karena perkara yang besar (menurut pandangan mereka, pen.). Adapun salah satunya, dia tidak melindungi diri dari air kencing. Sedangkan yang lain, dia suka berbuat namimah (adu domba.) Kemudian beliau mengambil pelepah kurma basah, dan membelahnya (secara vertikal, pen.) dan menancapkan setiap belahan ke masing-masing makam. Para sahabat berkata,Wahai Rasulullah, mengapa Engkau melakukan hal ini? Rasulullah bersabda, Semoga mereka diringankan azabnya, selama (pelepah kurma ini) belum mengering.” (Muttafaq alaih).

Demikianlah pembahasan tentang dua jenis azab kubur, semoga Allah Taala menyelamatkan kita dari azab kubur yang mengerikan. (Inilah)

Al Ustaz M. Saifudin Hakim

No comments: