Ngerinya Api Hitam Neraka yang Dikisahkan Rasulullah SAW

Ngerinya Api Hitam Neraka yang Dikisahkan Rasulullah SAW
Sebuah hadis menyatakan neraka dinyalakan selama 1000 tahun hingga memerah, kemudian dinyalakan lagi selama 1000 tahun sampai memutih. Kemudian dinyalakan lagi selama 1000 tahun sampai menghitam. Sehingga neraka itu hitam dan gelap. Foto ilustrasi/ist
Ngerinya api hitam neraka yang dikisahkan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam harus membuat kita sadar bahwa neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali. Dan kita harus berupaya menghindari api neraka dengan cara senantiasa bertakwa dan taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dalam kitab berjudul ar-Rihlah ila Daril Akhirah karya Syekh Mahmud al-Mishri menyebutkan bahwa ada hadis dari Abu Hurairahradhiyallahu ‘anhu bahwa neraka dinyalakan selama 1000 tahun hingga memerah, kemudian dinyalakan lagi selama 1000 tahun sampai memutih. Kemudian dinyalakan lagi selama 1000 tahun sampai menghitam. Sehingga neraka itu hitam dan gelap.

Hadis tersebut diriwayatkan oleh at Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah, namun ahli hadis Syaikh Albani menyebutkan hadis ini dhaif (lemah). Sedangkan Al-Hafidz Ibnu Rajab menjelaskan status hadis ini, yang benar adalah mauquf (runtut dan disandarkan sampai pada sahabat Abu Hurairah namun bukan sabda Nabishallallahu ‘Alaihi wa Sallam secara langsung).

Rabi’ bin Anas, seorang ulama dari kalangan tabi'in menyikapi hadis tersebut dengan mengatakan bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan api dunia sebagai cahaya, sumber sinar, dan kenikmatan bagi penduduk bumi. Sementara api terbesar warnanya hitam gelap, seperti kuburan, kita berlindung kepada Allah Ta'ala darinya.

Masih dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata : Apakah engkau melihat warna kemerah-merahan, seperti api kalian ini? "Sesungguhnya api neraka itu lebih hitam dari aspal".

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَا لَّذِيْنَ كَسَبُوا السَّيِّاٰتِ جَزَآءُ سَيِّئَةٍ بِۢمِثْلِهَا ۙ وَتَرْهَقُهُمْ ذِلَّـةٌ ۗ مَا لَهُمْ مِّنَ اللّٰهِ مِنْ عَا صِمٍ ۚ كَاَ نَّمَاۤ اُغْشِيَتْ وُجُوْهُهُمْ قِطَعًا مِّنَ الَّيْلِ مُظْلِمًا ۗ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ النَّا رِ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ


"Adapun orang-orang yang berbuat kejahatan (akan mendapat) balasan kejahatan yang setimpal dan mereka diselubungi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah, seakan-akan wajah mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (QS. Yunus : 27)

Disebutkan juga dari Abu Hurairahradhiallahu’anhu,NabiShallallahu ’Alaihi wa Sallambersabda :

“Api yang dinyalakan oleh Ibnu Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya api Jahannam” (HR. Bukhari dan Muslim).

Allah Ta’ala juga berfirman :

وَمَاأَدْرَاكَ مَاهِيَهْ نَارٌحَامِيَةُ


“Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu ? (yaitu) api yang sangat panas” (QS. Al-Qari’ah: 10-11).

Ulama mengatakan bahwa manusia ada yang beriman dan ada yang tidak beriman atas pilihannya. Ada yang taat dan enggan taat atas pilihannya pula. Semuanya nanti akan dihisab dan akan dibalas. Namun Allah Ta'ala sudah mengetahui pilihan kita, dan sudah mengetahui apa yang akan akan terjadi.

Allah Subhanahubwa Ta'ala tidaklah memaksa untuk berbuat jelek atau memaksa untuk berbuat kufur. Bahkan Allah menunjukkan kepada kita jalan, mengutus kita para rasul, dan menurunkan kepada kita kitab petunjuk, lalu menunjukkan kebenaran kepada kita. Siapa yang sesat, maka ia sesat karena dirinya sendiri. Siapa yang binasa, ia binasa atas pilihannya sendiri.

Karena itulah kita harus muhasabah (instropeksi) terhadap perbuatan kita selama di dunia, apakah lebih banyak dosa dan maksiat atau lebih banyak bertaubat dan berada di jalur ketaatan. Ini adalah upaya kita agar terhindar dari siksa neraka yang teramat dahsyat.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّاۤ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَا رًا ۙ اَحَا طَ بِهِمْ سُرَا دِقُهَا ۗ وَاِ نْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَا ثُوْا بِمَآءٍ كَا لْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَ ۗ بِئْسَ الشَّرَا بُ ۗ  وَسَآءَتْ مُرْتَفَقًا


"..Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek." (QS. Al-Kahfi : 29)

Wallahu A'lam
(wid)Widaningsih

No comments: