Penjual dan Pembeli Tanah Akhirnya Berbesan karena Guci Berisi Emas

Penjual dan Pembeli Tanah Akhirnya Berbesan karena Guci Berisi Emas
Kisah ini berdasar hadis yang diriwayatkan Imam Muslim. Foto/Ilustrasi: Ist
Kisah pembeli dan penjual tanah berbesan karena guci berisi emas disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Muslim . Rasulullah SAW bersabda:

Ada seseorang yang membeli tanah dari orang lain, lalu orang yang membeli tanah itu menemukan guci berisi emas dari dalam tanah yang telah dibelinya.

"Ambillah emasmu dari tanah yang aku beli ini, sebab aku hanya membeli tanah darimu, dan tidak membeli emasmu," ujar orang yang membeli tanah itu kepada yang menjualnya.

Sedangkan orang yang menjual tanah berkata, "Yang aku jual kepadamu adalah tanah berikut isinya, oleh karena itu, jika kamu mendapati emas, maka itu sudah menjadi hakmu."

Akhirnya kedua orang tersebut pergi menemui seseorang untuk meminta keputusan antara mereka berdua.

Lalu orang yang dimintai keputusan bertanya kepada keduanya, "Apakah kalian berdua memiliki anak?"

Seorang di antara mereka menjawab, "Ya, aku memiliki anak laki-laki". Yang satunya pun menjawab, "Ya, aku juga memiliki anak perempuan".

Kemudian orang yang dimintai keputusan itu berkata, "Sebaiknya nikahkan saja anak laki-laki dan anak perempuan kelian berdua. Setelah itu, belanjakanlah emas tersebut untuk kepentingan kalian, dan bersedekahlah untuk diri kalian berdua.” [HR Muslim 3246]

Hadis ini mengajarkan kepada kita bahwa rejeki yang telah ditetapkan pasti akan sampai kepada kita. Rasulullah SAW bersabda:

لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ هَرَبَ مِنْ رِزْقِهِ كَمَا يَهَرَبُ مِنَ الْمَوْتِ؛ لَأَدْرَكَهُ رِزْقُهُ كَمَا يُدْرِكُهُ الْمَوْتُ
(قال الشيخ الألباني رحمه الله : رواه الطبراني في الأوسط والصغير بإسناد حسن)

“Seandainya Anak Adam lari dari rezikinya sebagaiman dia lari dari kematian, niscaya rezkinya akan mendapatinya sebagaimana kematian akan mendapatinya.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Al-Usatsh dan Ash-Shagir).

Setiap muslim hendaknya merasa cukup dengan harta yang halal dan meninggalkan yang haram serta mengangankan apa yang bukan haknya disertai dengan upaya mencari sebab untuk mendapatkan rezeki. Dan bahwa sesungguhnya amal saleh akan mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Nabi SAW bersabda: “Bertakwalah kalian kepada Allah dan bersungguh-sunggulah dalam meminta.”
(mhy)Miftah H. Yusufpati

No comments: