Doa yang Diajarkan Rasulullah SAW Melenyapkan Penyakit dan Kemelaratan

Doa yang Diajarkan Rasulullah SAW Melenyapkan Penyakit dan Kemelaratan
Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa ini kepada keluarganya, baik kepada anak kecil maupun orang dewasa. Foto/Ist
Ada satu doa yang diajarkan Baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (SAW) diabadikan dalam Al-Qur'an. Fadhilah doa ini dapat melenyapkan penyakit dan kemelaratan.

Doa ini disebut juga sebagai doa kemuliaan. Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW mengajarkan ayat ini kepada keluarganya, baik kepada anak kecil maupun orang dewasa. Sebagian atsar menyebutkan jika ayat ini dibaca pada malam hari di sebuah rumah, maka rumah itu tidak akan disatroni pencuri atau terjadi kecelakaan di dalamnya. (Tafsir Ibnu Katsir: 131)

Selain itu, khasiat doa dapat melenyapkan penyakit dan kemelaratan. Berikut doanya:

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا

Alhamdulillaahil ladzii lam yattakhidz waladaw wa lam yakul lahuu syariikun fil mulki wa lam yakul lahuu waliyyum minadz dzulli wa kabbirhu takbiiraa

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak (pula) mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya." (QS Al-Isra': 111)

Berikut keutamaan doa ini diterangakan dalam satu Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: خَرَجْتُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَدِي فِي يَدِهِ، فَأَتَى عَلَى رَجُلٍ رَثِّ الْهَيْئَةِ، فَقَالَ: "أَيْ فُلَانُ، (3) مَا بَلَغَ بِكَ مَا أَرَى؟ ". قَالَ: السَّقَمُ وَالضُّرُّ يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: "أَلَّا أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ تُذْهِبُ عَنْكَ السَّقَمَ وَالضُّرَّ؟ ". قَالَ: لَا قَالَ: مَا يَسُرُّنِي بِهَا أَنْ شَهِدْتُ مَعَكَ بَدْرًا أَوْ أَحَدًا. قَالَ: فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وقال: "وَهَلْ يُدْرِكُ أَهْلُ بَدْرٍ وَأَهْلُ أُحُدٍ مَا يُدْرِكُ الْفَقِيرُ الْقَانِعُ؟ ". قَالَ: فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِيَّايَ فَعَلِّمْنِي قَالَ: فَقُلْ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ: "تَوَكَّلْتُ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ، وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا". قَالَ: فَأَتَى عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ وَقَدْ حَسُنَت حَالِي، قَالَ: فَقَالَ لِي: "مَهْيم". قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَمْ أَزَلْ أَقُولُ الْكَلِمَاتِ الَّتِي عَلَّمْتَنِي

"Dari Abu Hurairah mengata­kan bahwa ia pernah keluar bersama Rasulullah SAW, sedangkan tangan beliau memegang tanganku, atau tanganku memegang tangan beliau. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi seorang lelaki yang penampilannya kumal dan kotor.

Nabi bertanya: "Hai Fulan, mengapa kulihat keadaanmu demikian menyedihkan?" Lelaki itu menjawab: "Wahai Rasulullah, saya tertimpa sakit dan kemelaratan."

Rasulullah bersabda: "Maukah kamu aku ajarkan beberapa kalimat yang dapat melenyapkan penyakit dan kemelaratan yang ada pada dirimu itu?" Lelaki itu menjawab: "Tentu saja mau, tidaklah meng­gembirakan diriku bila kalimat-kalimat itu ditukar dengan ikut dalam Pe­rang Badar atau Perang Uhud bersamamu sebagai gantinya."

Rasulullah SAW tertawa dan bersabda: "Dan apakah Ahli Badar dan Ahli Uhud mengalami apa yang dialami oleh seorang fakir yang menerima apa adanya?"

Abu Hurairah berkata, "Wahai Rasulullah, ajarkan­lah pula kepadaku kalimat-kalimat itu." Rasulullah SAW bersabda: Hai Abu Hurairah, katakanlah: "Aku bertawakal kepada Tuhan Yang Hidup yang tidak mati, segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tiada sekutu bagi-Nya di dalam kerajaan-Nya, dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya."

Kemudian lelaki itu datang menghadap kepada Rasulullah, sedangkan keadaannya telah membaik. Maka Rasulullah bertanya: "Apakah yang telah engkau lakukan?" Ia menjawab, "Wahai Rasulullah, saya masih tetap membaca kalimat-kalimat yang pernah engkau ajarkan kepa­da saya itu." (HR Abu Ya'la)

Sanad hadis ini disebutkan dhaif. Namun doa ini boleh diamalkan untuk fadhoil 'amal (keutamaan beramal). Doa ini bisa jadi wasilah tentunya atas izin Allah Yang Maha Kuasa.

(rhsRusman H Siregar

No comments: