Kisah Nabi Luth, Malaikat Datang dengan Rupa Sangat Tampan

Kisah Nabi Luth, Malaikat Datang dengan Rupa Sangat Tampan
Kisah para Malaikat yang datang kepada Nabi Luth dengan rupa yang sangat tampan diabadikan dalam Al-Quran. Foto/ist
Ketika para Malaikat datang dengan rupa yang sangat tampan, Nabi Luth 'alaihissam merasa sangat khawatir dan berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit dan membahayakan."

Beliau khawatir tamu-tamu istimewa utusan Allah itu 'digoda' kaumnya yang menyukai sesama jenis, bukan kepada wanita. Nabi Luth merasa sesak dadanya dan benar-benar kerepotan.

Untuk diketahui, Nabi Luth diutus jadi Rasul untuk kaumnya di wilayah Kan'an dekat Sodom (sebelah timur Palestina). Kisah kedatangan para Malaikat berwajah tampan ini diabadikan Allah dalam Al-Qur'an.

{وَلَمَّا جَاءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِيءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالَ هَذَا يَوْمٌ عَصِيبٌ (77) وَجَاءَهُ قَوْمُهُ يُهْرَعُونَ إِلَيْهِ وَمِنْ قَبْلُ كَانُوا يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ قَالَ يَا قَوْمِ هَؤُلاءِ بَنَاتِي هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَلا تُخْزُونِ فِي ضَيْفِي أَلَيْسَ مِنْكُمْ رَجُلٌ رَشِيدٌ (78) قَالُوا لَقَدْ عَلِمْتَ مَا لَنَا فِي بَنَاتِكَ مِنْ حَقٍّ وَإِنَّكَ لَتَعْلَمُ مَا نُرِيدُ (79) }

"Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Lut, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata, "Ini adalah hari yang amat sulit." Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata, "Hai kaumku, inilah putri-putriku, mereka lebih suci bagi kalian. Maka bertakwalah kepada Allah, dan janganlah kalian mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antara kalian seorang yang berakal?" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki." (QS. Hud Ayat 77-79)

Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya bahwa sebelum mendatangi Nabi Luth, para Malaikat memberitahu Nabi Ibrahim bahwa mereka akan membinasakan kaum Luth atas perintah dari Allah.

Mereka berangkat dari rumah Nabi Ibrahim dan datang kepada Nabi Luth yang saat itu sedang berada di suatu tempat miliknya. Pendapat lain mengatakan Nabi Luth sedang berada di rumahnya. Mereka datang kepada Luth dalam rupa yang sangat tampan sebagai ujian dari Allah buat mereka, hanya Allah-lah yang mengetahui hikmah dan alasan hal tersebut.

Keadaan Malaikat yang tampan-tampan itu membuat Nabi Luth kerepotan dan khawatir bila dia tidak menerimanya sebagai tamu, maka kaumnya akan menerima mereka lalu berbuat buruk terhadap mereka.

{وَقَالَ هَذَا يَوْمٌ عَصِيبٌ}

"Dan Lut berkata, 'Ini adalah hari yang amat sulit." (QS Hud: 77)

Ibnu Abbas dan lain-lainnya mengatakan, yang dimaksud dengan 'Asib ialah ujian yang sangat berat. Demikian itu karena Luth mengetahui bahwa dia pasti membela mereka dari ulah kaumnya, dan tentu saja hal itu terasa amat berat baginya.

Qatadah mengatakan ketika para Malaikat datang kepada Luth, beliau merasa malu. Lalu Nabi Luth berjalan di hadapan mereka dan berkata seperti orang yang berpaling dari mereka agar mereka pergi darinya: "Demi Allah, hai kalian, aku belum pernah mengetahui di muka bumi ini suatu penduduk kota yang lebih kotor dan lebih jahat daripada mereka."

Lalu Nabi Luth meneruskan jalannya dan kembali mengulangi perkataannya kepada mereka, hingga beliau mengulanginya sebanyak empat kali.

Qatadah mengatakan bahwa para Malaikat itu diperintahkan agar jangan membinasakan kaum Nabi Luth sebelum dipersaksikan oleh Nabi mereka akan kejahatan kaumnya. As-Saddi mengatakan, para Malaikat keluar dari rumah Ibrahim menuju ke kota kaum Luth.

Mereka baru sampai di Sungai Sodom pada tengah harinya, dan mereka bertemu dengan putri Nabi Luth yang saat itu sedang memberi minum ternak gembalaannya. Para Malaikat bertanya, "Hai gadis, apakah ayahmu ada rumah?" Putri Nabi Luth menjawab: "Tetaplah kalian di tempat, nanti aku akan datang lagi kepada kalian." Putri Nabi Luth sengaja memisahkan (menjauhkan) mereka dari kaumnya, lalu ia datang kepada ayahnya dan berkata: "Hai ayah, susullah beberapa pemuda yang ada di pintu gerbang kota. Aku belum pernah melihat wajah setampan mereka, agar mereka tidak diculik oleh kaummu."

Sebelum itu kaum Nabi Luth melarang Nabi Luth menerima lelaki sebagai tamunya, tetapi akhirnya Luth berkata: "Biarlah, aku akan tetap menerima mereka sebagai tamuku." Nabi Luth datang menemui mereka dan tidak memberi tahu seorang pun tentang kedatangan mereka kecuali hanya keluarganya.

Tetapi istri Nabi Luth keluar dan memberitahu kepada kaumnya tentang kedatangan para tamu itu. Maka mereka bergegas datang menuju rumah Nabi Luth dengan berlari-lari kecil karena gembira mendengar berita tersebut.

Hal tersebut telah menjadi tradisi mereka, sehingga akhirnya Allah mengazab mereka dalam keadaan seperti itu. Na'udzubillahi min dzalik.

Allah berfirman:

{أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ}

"Mengapa kalian mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kalian tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhan kalian untuk kalian, bahkan kalian adalah orang-orang yang melampaui batas." (Asy-Syu'ara: 165-166)

rhs) Rusman H Siregar

No comments: