Syaikhuna Badruzzaman, Ulama Pejuang dari Garut (4)
Kondisi demikian memaksa Syaikhuna Badruzzaman melakukan taktik hijrah, yaitu mengungsi sementara untuk menghindari kepungan pasukan Belanda. Saat melakukan hijrah, ia pun menyusun kekuatan baru dan kekuatan barisan rakyat dari satu tempat ke tempat lain.
Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, perjuangan rakyat Indonesia belumlah berakhir. Sebaliknya, justru pascaproklamasi menjadi puncak perjuangan fisik yang dilakukan rakyat bersama para ulama dan kaum santri. Karena, tentara sekutu ingin menduduki kembali Indonesia.
Karena itulah Syaikhuna Badruzzaman turut mengambil peran dalam mempertahankan kemerdekaan. Ia membentuk pasukan Hizbullah di Garut untuk membantu pemerintahan Soekarno mengusir para penjajah dengan mengorbankan harta, jiwa, dan raganya.
Saat terjadi pertempuran besar di Surabaya, banyak ulama beserta para pengikutnya dari Garut yang juga berangkat ke sana untuk membantu mengadang tentara sekutu, termasuk Syaikhuna Badruzzaman dan KH Musthofa Kamil. Bahkan, Kiai Musthofa gugur sebagai syuhada di Surabaya. Bersambung.Rol
No comments:
Post a Comment