Habib Baca Ayat Kursi, Hasan al-Basri Lolos dari Tentara yang Memburunya

Habib Baca Ayat Kursi, Hasan al-Basri Lolos dari Tentara yang Memburunya
Habib al-Ajami membongkar persembunyian Hasan al-Basri, tatkala tokoh sufi ini menjadi buronan. Anehnya, tentara yang melihatnya meski sudah beberapa kali mereka menyentuh pundak Hasan al-Basri. (Ilustrasi:Ist)
Biarpun Habib al-Ajami membocorkan persembunyian Imam Hasan al-Basri . Anehnya, para tentara yang mencari tokoh sufi kenamaan itu tak menemukannya. Hasan al-Basri bertanya kepada Habib al-Ajami mengapa ia menunjukkan persembunyiannya? Lalu amalan apa yang dibaca sehingga tentara itu tak bisa menemukannya?

Farid al-Din Attar dalam kitabnya berjudul Tadhkirat al-Awliya mengisahkan:

Suatu hari para petugas Gubernur Baghdad, al-Hajjaj bin Yusuf ath-Thaqafi, mencari Hasan al-Basri. Kala itu, Hasan al-Basri bersembunyi di tempat penyepian Habib.

“Apakah engkau melihat Hasan hari ini?” tanya para petugas kepada Habib.

“Aku melihatnya,” jawab Habib.

“Di mana dia?” tanya petugas mendesak.

“Di penyepian ini,” jawab Habib enteng.

Para petugas memasuki tempat penyepian, tetapi setelah mereka mencari-cari, mereka tidak menemukan Hasan.

(Dalam hal ini Hasan al-Basri bercerita: “Tujuh kali tangan mereka menyentuhku, tetapi mereka tidak dapat melihatku.”)

Begitu petugas keluar dari tempat penyepian, Hasan al-Basri keluar dari persembunyiannya dan menjumpai Habib. “Engkau tidak menghormati kewajibanmu pada gurumu. Engkau malah menunjukkan (tempat persembunyian)ku,” ujar Hasan al-Basri menegur muridnya itu.

“Guru,” jawab Habib, “itu karena aku mengatakan yang sebenarnya jika engkau memang melarikan diri. Jika aku berbohong, kita berdua yang akan ditangkap.”

“Apa yang engkau baca, sehingga mereka tidak dapat melihatku?” tanya Hasan al-Basri kemudian.

“Aku membaca Ayat Kursi sepuluh kali,” jawab Habib.

“Sepuluh kali aku membacakan kesaksian terhadap Sang Nabi, dan sepuluh kali aku berkata, ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa.’ Lalu aku berkata, ‘Ya Allah, aku memasrahkan Hasan kepada-Mu. Lindungilah dia.’.”

Versi Lainnya
Dalam versi lainnya, sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Asakir dalam Tarikh Ad Dimasyq, kisahnya berlangsung seperti ini:

Pernah suatu ketika, Habib al-Ajami sedang ber-uzlahdi suatu gua. Tiba-tiba Imam Hasan al-Basri datang untuk bersembunyi. Ternyata, Hasan al-Basri sedang dikejar-kejar oleh tentara Hajjaj sebab permasalahan kenegaraan. Hasan al-Basri pun bersembunyi dalam gua tersebut agar tak tertangkap.

Selang beberapa waktu, para tentara itu tiba di mulut gua. Mereka bertanya kepada Habib al-Ajami, “Apakah kau melihat Hasan al-Basri hari ini?”

Habib menjawab, “Iya. Dia ada di dalam gua.”
Mendengar jawaban tersebut, segera para tentara memasuki gua untuk menyusuri gua guna menemukan Hasan al-Basri. Setelah sekian lama, mereka tidak menemukan Hasan al-Basri, para tentara itu pun bergegas pergi.

Imam Hasan al-Basri keluar dari persembunyiannya, seraya berkata, “Habib, engkau adalah murid yang berbakti kepada guru. Mengapa engkau memberitahu persembunyianku?”

Habib al-Ajami menjawab, “Duhai Imam, andai kata tadi aku berdusta niscaya kita berdua akan ditangkapnya dan tak ada yang selamat di antara kita.”

Mendengar jawaban sang murid, Hasan al-Basri berkata, “Lantas, ayat-ayat apa yang engkau baca sehingga aku terlindungi dari kejaran dan penglihatan mereka.”

Habib pun menjawab, “Tadi aku membaca Ayat Kursi sepuluh kali, dua ayat terakhir al-Baqarah sepuluh kali, dan surat al-Ikhlas sepuluh kali. Lalu aku berdoa kepada Allah SWT, ‘Ya Allah, telah kutitipan guruku Hasan al-Basri kepada-Mu, maka lindungilah dia.’.” Mendengar hal itu, Hasan al-Basri merasa takjub dengan keluasan ilmu sang murid.

(mhy)
Miftah H. Yusufpati

No comments: