9 Tanda Taubat Diterima Allah Ta'ala

9 Tanda Taubat Diterima Allah Taala
Ada tanda-tanda yang dapat dilihat dari taubatnya seseorang diterima oleh Allah subhanahu wa taala. Foto ilustrasi/istimewa
Manusia tidak luput dari dosa, dan kita diperintahkan untuk selalu bertaubat atas perbuatan-perbuatan dosa tersebut. Namun, seringkali kita lalai untuk melakukan kembali dosa itu. Lalu, bagaimana kita mengetahui taubat yang kita lakukan diterima oleh Allah Subhanahu wa ta'ala?

Mengutip perkataan ahli hikmah Syekh Syihabuddin Ahmad ibn Hajar al-Asqalani dalam kitabnya al-Munabbihat ala al-Isti dad lil Yaumil Mi'ad mengatakan bahwa tak ada yang bisa memastikan apakah taubat seseorang diterima atau tidak.

Hanya saja, ada tanda-tanda yang dapat dilihat dari taubatnya seseorang diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Berikut tanda atau ciri-cirinya, yakni:

1. Hati lebih tenang dan tentram

2. Lebih senang berkumpul dengan orang-orang shaleh

Kemudian tanda taubat seseorang diterima oleh Allah adalah mulai banyaknya teman-teman yang shaleh dan shaleha di sekitarnya, artinya ia sudah tidak lagi nyaman untuk berteman dengan teman – temannya yang dahulu saat ia melakukan banyak dosa dan maksiat.

Allah Ta'ala berfirman:

ٱلتَّٰٓئِبُونَ ٱلۡعَٰبِدُونَ ٱلۡحَٰمِدُونَ ٱلسَّٰٓئِحُونَ ٱلرَّٰكِعُونَ ٱلسَّٰجِدُونَ ٱلۡأٓمِرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱلنَّاهُونَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡحَٰفِظُونَ لِحُدُودِ ٱللَّهِۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ١١٢

“Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku´, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma´ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.” (QS at-Taubah : 112)

3. Lebih menyibukkan diri dengan kewajiban dan ibadah terhadap Allah SWT

4. Lebih banyak bersyukur

Bersyukur adalah kunci utama dari kebahagiaan serta ketakwaan seseorang. Oleh karena itu semakin Allah menerima taubat yang dilakukan manusia maka akan semakin besar kesadaran diri akan kebesaran Allah dan akan semakin besar pula rasa syukur atas nikmat – nikmat yang senantiasa Allah berikan kepadanya.

Allah Ta'ala berfirman:

۞أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ خَرَجُواْ مِن دِيَٰرِهِمۡ وَهُمۡ أُلُوفٌ حَذَرَ ٱلۡمَوۡتِ فَقَالَ لَهُمُ ٱللَّهُ مُوتُواْ ثُمَّ أَحۡيَٰهُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَذُو فَضۡلٍ عَلَى ٱلنَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَشۡكُرُونَ ٢٤٣

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: “Matilah kamu”, kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur” (Al-Baqarah : 243)

5. Akhlaknya semakin baik

Seseorang yang bertaubat pastinya berupaya untuk memperbaiki akhlaknya dan Allah akan senantiasa meringankan hati hamba-Nya yang bertakwa sehingga akhlaknya terus-menerus menjadi lebih baik di setiap waktunya.
Allah berfirman :

إِنَّآ أَخۡلَصۡنَٰهُم بِخَالِصَةٖ ذِكۡرَى ٱلدَّارِ ٤٦
"Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. (QS. Sad : 46)

6. Senang bersedekah

7. Menjaga penampilan / aurat

Allah Ta'ala akan senantiasa membimbing hati hamba-Nya yang benar – benar ikhlas dalam bertaubat sehingga semakin istiqamah dalam menjaga penampilan dan auratnya maka semakin besar pula kemungkinan bahwa taubatnya telah diterima oleh Allah Ta'ala Karena untuk istiqamah menjaga penampilan sebagai seorang muslim yang taat tidaklah mudah.

Allah berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّۚ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا ٥٩

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Ahzab : 59)

8. Menjaga sikap dan ucapannya

9. Masih merasa penuh dosa dan terus berupaya memperbaiki diri

Yang paling utama dari syarat bertaubat adalah menyadari dan menyesali dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Kemudian setelah ia memperbaiki diri dan terus bertaubat ia tidak akan pernah merasa cukup akan ibadah yang telah ia lakukan seakan dosanya masih terus ada, entah itu adalah dosa yang telah lalu ataupun dosa yang baru dilakukan. Oleh karenanya ia akan terus berupaya meningkatkan keimanan diri untuk menebus dosa-dosa yang melekat dalam dirinya.

Wallahu A'lam
(wid)

No comments: